Sementara sang Raja, ia kemudian beralih menatap kain putih di tangannya.
Seperti sebuah pesan singkat.
Keningnya berkerut samar, pelan ia membuka lipatan kain itu dan benar saja, sebuah tulisan disertai bercak darah berada di sana.
Melihat isinya, keningnya berkerut, tangannya terkepal kuat. Dan detik kemudian, Sang Baginda Raja melangkah meninggalkan tempat itu juga tanpa perintah apapun. Menyisakan tanda tanya besar kepada panglima kerajaan dan beberapa pengawal yang pada saat itu segera mengikutinya.
Bukannya berjalan menuju kediamannya, malah sebaliknya. Mereka melangkah menuju penjara bawah tanah.
Meski begitu tidak ada yang bertanya sedikitpun.
Sedang Ratu dan Fu Xie Yan pada saat itu ikut meninggalkan tempat pesta penyambutan digelar. Berbeda dengan baginda raja, mereka berdua melangkah menuju kediaman mereka masing-masing dengan ekspresi yang bisa dibilang sedikit panik?
.
.
.