Baixar aplicativo
3.17% Rebirth Of The Queen / Chapter 15: Bab 15 Sebuah Perintah

Capítulo 15: Bab 15 Sebuah Perintah

Beberapa saat telah berlalu, entah itu sudah berapa jam, tetua You masih berdiri ditempatnya menunggu dengan cemas.

Tiba tiba suara langkah kaki terdengar dari luar ruangan. Seorang Pria mengenakan jubah merah maroon melangkah memasuki aula. Wajahnya yang tegas dengan rahang yang begitu kokoh, pahatan hidung dan alis yang nyaris tanpa cacat, surai abu abunya dengan manik mata berwarna sedana memiliki kesan dingin dan tak tersentuh. Dia adalah Lord yang berkuasa di dunia ini, sesorang yang dihormati sekaligus ditakuti pada saat bersamaan. Ia juga merupakan keturunan terakhir bangsa demon, bangsa yang didalam darahnya mangalir kekuatan semua makhluk. Lord 'Gu Yie' begitu semua makhluk mengenal namanya.

Tampak pengawal Bai Xue mengekor dibelakangnya.

Sedikit cerita tentangnya, bahwa setelah kejadian 700 th yang lalu, saat ia benar benar kehilangan orang yang sangat dicintainya, Ratu 'Yu Yi', sosok yang sebelumnya hangat dan memiliki sikap toleransi tinggi kepada semua makhluk tiba tiba berubah dingin dan kejam. Sejak saat itu, setiap kesalahan sekecil apapun akan menemui akhir yang tragis. Pria yang dulu sangat dikagumi dan dihormati berubah menjadi Pria yang dihormati dan ditakuti.

"Hambamu memberi salam pada yang mulia," ucap tetua You membungkukkan badan memberi hormat pada seseorang yang telah mengisi singgasana kosong sebelumya.

"Katakan!" suara dingin mencapai pendengaran tetua You, hanya satu kata dan itu sudah berhasil membuatnya berkeringat dingin, gemetar. Aura penindasan yang berasal dari Lord Gu membuat tubuhnya kesulitan bernapas.

"Hambamu menjawab, izinkan hamba yang rendah ini menceritakan beberapa hal terlebih dahulu, namun sebelum itu, hambamu ini memohon pengampunan yang mulia agar memaafkan kami atas tindakan yang kami lakukan tanpa sepengetahuan yang mulia," ucap tetua You sekali tarikan napas. Ia sudah pasrah jika harus menerima amarah Lord Gu karena sesuatu yang akan dikatakannya.

Pria yang diajak bicara hanya menaikkan sebelah alisnya menatap malas, tak ada keinginan untuk merespon.

"Ke..kembali kemasa itu, 700 tahun lalu...." ucap tetua You memulai, agak terbata. Meminimalkan suaranya berharap saat ini tidak ada yang bisa mendengarnya namun pada saat yang sama juga berharap agar Lord Gu mendengarnya. Ia sangat tahu bahwa hal yang akan dikatakannya merupakan sesuatu yang sangat sensitif bagi sang penguasa itu. Terbukti, baru mengucapkan beberapa kata, aura menindas yang sebelumnya membuatnya kesulitan bernapas kini bahkan membuatnya kembali memuntahkan seteguk darah. Tetua You benar benar sudah pasrah, kembali berusaha melanjutkan tanpa adanya gerakan yang tidak perlu seperti membersihkan noda darah dimulutnya.

"Setelah apa yang dilakukan yang mulia ratu, semua makhluk menjadi sakit hati. Pengorbanan yang dilakukan beliau meninggalkan rasa sesak dihati semua makhluk. Penyihir hitam yang juga ikut menghilang sejak saat itu selalu membuat kami resah, berpikir bahwa bukan tidak mungkin suatu saat mereka akan muncul. Perasaan resah dan rasa bersalah terus menghantui kami sejak saat itu. Perasaan yang menuntun kami semua untuk menciptakan sebuah benda yang mampu mendeteksi energi kehidupan para penyihir itu, kalau kalau mereka kembali kami bisa bersiap dan balas dendam. Namun, benda yang berbentuk bola kristal itu baru baru ini tiba tiba mendeteksi energi yang sangat besar dan membuatnya meledak karena tidak adanya persiapan dari kami. Energi kehidupan itu sangat berbeda dengan yang dimiliki penyihir itu dimasa lalu. Berpikir bahwa melaporkannya kepada yang mulia merupakan sesuatu yang tepat, karena selain yang mulia dan ratu tidak ada orang yang memiliki energi sebesar itu," jelas tetua You panjang lebar, kemudian menghela napas lega karena aura menindas yang melilit tubuhnya sedikit berkurang. Merasakan pernapasannya yang sudah agak longgar, tetua You kembali melanjutkan.

"Jika yang mulia memiliki perintah, hambamu ini sudah mengumpulkan beberapa orang untuk melaksanakannya."

Lord Gu yang mendengarkan semuanya, hanya menggerakkan salah satu tangan menopang dagunya. Diam tak ada ekspresi. Sebuah kilatan samar menari dipelupuk matanya. Kilatan yang tak ada satupun makhkuk yang bisa mendeteksi. Terdiam diposisinya cukup lama, tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Tetua You yang tidak mendapat respon apapun sudah basah kuyup dengan keringat dingin yang terus mengalir ditubuhnya.

"Dimana itu?" Tiba tiba suara dingin mencapai indranya membuatnya seolah merasa bahwa malaikat maut sedang mengelus tengkuknya.

"Hambamu menjawab, energi itu berasal dari hutan terlarang yang mulia" jawab tetua You singkat.

Mendengar nama hutan terlarang, pengawal Bai Xue yang hanya diam berdiri beberapa langkah dari Lord Gu berada tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, tiba tiba mengingat gadis manusia yang mereka tolong malam itu. Dan reaksi kecil Bai Xue tidak luput dari pengawasan Lord Gu.

"Bai Xue!"

Mendengar namanya disebut, seketika pengawal Bai Xue berlutut.

"Bawahanmu disini yang mulia,"

"Jelaskan!" Bai Xue sudah menduga bahwa reaksinya sebelumnya disadari oleh Lord Gu.

"Ma..maksud yang mulia? bawahanmu benar benar tidak mengerti."

"Apa yang terjadi di hutan itu ketika kalian menjalankan tugas? Apakah yang dikatakan tetua You ada hubungannya dengan kondisi energi kehidupan Bai Mo yang nyaris tak tersisa?" tanya Lord Gu

Bai Xue yang mendapat pertanyaan seperti itu seketika panik dalam pikirannya. Tak tahu harus menjawab apa, tidak mungkin juga ia mengatakan bahwa mereka menolong seorang manusia, andai Bai Xue punya pilihan, ia lebih memilih menggali tanah dan mengubur dirinya sendiri tanpa harus menjawab pertanyaan itu.

"Bawahanmu menjawab.. malam itu ketika aku dan Bai Mo baru saja menyelesaikan tugas dari yang mulia, terjadi sedikit konflik diantara kami menyebabkan kami bertarung mebuatku terluka parah, dan pada akhirnya Bai Mo menyembuhkanku membuat energi kehidupannya terkuras," jawab Bai Xue seketika merasa menjadi sangat pintar karena berhasil menemukan alasan yang muncul begitu saja. Setelah ini, ia benar benar akan menghukum dirinya karena sudah berani berbohong.

Lord Gu menaikkan sebelah alisnya kembali, sudut bibirnya terangkat, menyeringai.

"Bai Xue!"

"Di sini yang mulia."

"Kamu dan tetua You serta orang orangnya segera telusuri semua area hutan terlarang, laporkan padaku jika ada yang aneh," ucap Lord Gu memberi perintah, namun kemudian melepaskan auranya membuat semua makhluk diruangan itu berlutut dilantai tanpa seizin empunya. Aura yang sangat mendominasi dan itu sangat menyeramkan.

"Dan jika menemukan manusia, BUNUH!" tambahnya lagi menyeringai.

Lord Gu tak akan mentolerir jika ada manusia yang berani melangkahkan kakinya memasuki hutan terlarang, hanya membunuh beberapa tidak akan mengganggu keseimbangan dunia ini kan??

Ya...Keberadaan bangsa manusia sangat berperan penting terhadap keseimbangan dunia ini. Itulah sebabnya mengapa bangsa manusia masih ada sampai sekarang. Meskipun beberapa dari mereka melakukan sesuatu yang menyimpang, tak ada yang berani melenyapkan bangsa itu, melenyapkan satu bangsa baik itu manusia, bangsa Fairy ataupun bangsa lainnya akan mengganggu keseimbangan dunia.. Sehingga membencinya, membenci bangsa manusia merupakan satu satunya hal yang bisa mereka lakukan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C15
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login