Baixar aplicativo
26.37% Re Life In Anime World / Chapter 71: 71.) Bicara Sedikit Soal Masa Depan

Capítulo 71: 71.) Bicara Sedikit Soal Masa Depan

Jam 4.30 Aku selesai makan.

"Saki chan ayo pulang saja" ajak ku

"Tidak mau, lebih seru di sini"

"Baiklah akan ku tinggal kalau begitu"

"Eh ya jangan, nanti aku pulang naik apa?"

"Suruh Shindou atau Kyouko mengantar kamu"

"Tidak mau, kamu tunggu saja juga di sini orang kamu main ponsel juga"

"Aku gerah dan ingin cepat mandi"

"Mandi saja di sini"

"Aku tidak bawa baju ganti"

"Ambil saja di toko"

"Belum di kirim lah, di kirimnya ke toko tanggal 21"

"Beli saja di butik terdekat"

"Kamu sultan apa cuma mau ganti baju harus beli dulu"

"Ya kamu memang Sultan Haruka kun"

"Eh, ah pokoknya aku mau pulang saja"

"Cuma mau mandi kan kenapa harus pulang sih, aku sudah terbiasa loh di sini"

"Ya itu kamu, aku sedang tidak bisa terbiasa di sini jika aku bau keringat"

"Keringat mu tidak berbau tak sedap kok, malahan itu berbau sexy"

"Jangan aneh aneh Saki chan, keringat ya bau adanya"

"Pokoknya tunggu sebentar lagi lah, jam 5 begitu"

"Hmmmm baik tapi tidak lebih dari jam 5"

"Oke"

Saki mau berjalan ke dalam sementara aku berdiri.

"Kamu mau kemana?" tanya Saki

"Ke minimarket beli pomade"

"Dirumah sudah habis?"

"Belum tapi buat stok saja jika habis"

"Aku titip minyak vitamin rambut yang warna hitam" kata Saki

"Uangnya?"

"Ya uang mu lah sayang"

"Dimana mana kalau titip beli barang itu yang di titipi di berikan uang"

"Maaf aku tidak dengar" ucap Saki sambil menutup kuping

"Hey..."

"Ah sana berangkat aku tidak bisa mendengar apa apa"

"Dasar istri gak ada akhlak" pikir ku tapi tetap sayang dong ya

"Mana kunci mobilnya?"

"Bentar ku ambilkan"

Setelah menerima kunci mobil dari Saki aku berangkat ke mini market terdekat, cuma berjarak sekitar 200 meter dari restoran.

"Eh ada takoyaki juga ternyata" ucap ku saat melihat takoyaki di dalam kulkas

Aku membayarkan takoyaki instan itu pada kasir, harganya cuma 150 yen.

"Permisi ini boleh di hangatkan sekalian?" tanya ku pada kasir

"Boleh, microwave nya ada di pojok kanan dekat rak roti"

"Terima kasih"

Aku berjalan ke pojok dan ku panasi takoyaki itu bersama dengan bungkusnya.

"Eh Haruka san" ucap Maya

"Maya san juga beli takoyaki?" tanya ku

"Tidak, tapi aku beli cup ramen"

"Apa jam kerja mu sudah habis?"

"Sudah, sejak jam 4 tadi"

"Silahkan kalau mau ambil air panasnya aku duluan ya mau makan takoyaki ini dulu"

"Tentu, silahkan Haruka san"

Aku duduk di dalam mobil karena di mini market tidak ada kursi duduk ataupun meja makan.

Ku buka ponsel, ku buka juga toko peralatan butik yang menjual barang barang pendukung toko.

Aku membeli hanger sebanyak 500 set, dimana satu set nya bersisi 12 biji, ku pilih kualitas terbaik dengan harga per setnya 2000 yen, jadi jika 500 set jadinya 1juta yen dan dapat potongan 50rb yen.

Lalu beli rak baju, besi untuk mengantunt hanger, boneka palsu, hiasan dinding dan yang terakhir adalah cermin rias.

Lalu di toko mebel aku beli lemari kaca, meja kasir tempat ganti portabel, kursi duduk tunggu, meja kecil untuk menaruh sempel.

Aku pesan juga perusahaan renovasi sejak pertama kali gedung sudah ku beli, ku suruh pihak renov untuk mengganti pintu masuk, menambahkan tangga berjalan otomatis, lift, hiasan langit langit serta hiasan tembok juga.

Aku sebenarnya juga beruntung sebab gedung yang ku beli itu bekas gedung perbelanjaan, walaupun hanya tingkat 3.

Modelnya bukan seperti mall tapi ya seperti gedung rumah sakit yang tengah lantainya tertutup, cuma tangganya selain yang biasa aku tambahan juga tangga berjalan otomatis.

"Ahh panas panas" ucap ku saat menggigit takoyaki dan langsung ku lepaskan gigitanku

Ku gigit lagi.

"Hmm biasa saja rasanya, lebih terasa tepung daripada bumbunya" ucap ku mengomentarinya

Ringg

"Halo dengan Haruka Shinomiya di sini" ucap ku pada telepon

"Haruka kun dimana kamu!"

"Di mini market"

"Kenapa lebih dari 15 menit"

"Aku makan takoyaki dulu ini"

"Oh begitu ya makan tidak ajak ajak" ucap Saki

"Ya kamu tidak ikut, kemari saja nanti aku belikan"

"Tidak mau aku sebenarnya cuma memastikan kamu ada di mana kok lama"

"Ya ku tutup teleponnya kalau begitu"

"Pesanan ku sudah kamu belikan?"

"Belum, ini lagi makan takoyaki"

"Jangan lupa belikan jika mau kembali ke restoran"

"Oke sayang"

"Hmmm istriku posesif" pikir ku tapi sayang juga

Setelah ku habiskan takoyakinya barulah aku membeli pomade dan minyak rambut yang hitam.

Mumpung sepi aku mengambil kesempatan itu.

"Belo kodomnya satu dus juga yang rasanya acak" ucap ku

"Umur anda berapa?"

"Aku sudah menikah kok" ucap ku sambil menunjukan cincin nikah

"Oh baik tuan"

Total belanjaan ku adalah 5600 yen.

Aku kembali ke restoran.

Jam 5 sore

"Baik sesuai jamnya, coba kita tunggu di mobil" ucap ku

Beberapa menit berlalu Saki datang dan membuka pintu mobil.

"Ayo Haruka kun kita balik ke rumah" ucap Saki

"Mau mampir tidak?"

"Tidak usah"

"Baik maka kita akan langsung go home"

Jam 5.10 kami tiba di rumah.

"Aku mandi dulu ya" ucap ku pada Saki

"Pesanan ku mana?"

"Itu ku masukan dalam tas sekolah ku"

"Ayo Saki chan kita main tennis"

"Aku tidak terlalu mahir"

"Tidak apa nanti bisa sendiri lama lama kok"

"Baiklah jika begitu"

Aku sudah bersiap untuk melakukan servis.

"Jangan keras keras Haruka kun" teriak Saki

Boom!

"Ahhhh" Saki melindungi mukanya dengan raket

Bola menyentuh lantai dan memantul tapi bukan ke arah Saki.

"Itu tidak mengenai kamu sayang" ucap ku

"Mouuuu sudah ku katakan jangan keras keras"

"Itu masih lambat loh" balas ku

"Sudahlah main saja sendiri sana, aku tidak mau main lagi dengan mu" ucap Saki marah lalu pergi masuk ke rumah

"Lah kok cepet amat marahnya" pikir ku

Aku tidak mau menenangkan marahnya Saki chan, dia terlalu egois sekarang, jadi bodo amat lah nanti juga baikan.

"Byur"

"Mandi di kolam renang memang terbaik" ucap ku

Aku berenang kesana kemari tanpa adanya Saki.

"Mau minum sayang?" tanya Saki yang tiba tiba ada di samping ku

"Whhaaa" aku kaget

"Tidak usah kaget, apa kamu mau minun sesuatu?"

"Ambilkan aku es jus jeruk"

"Sayangnya jus jeruknya sudah habis, mau ku buatkan saja minuman lainnya?"

"Kamu kenapa tiba tiba jadi baik padahal tadi marah marah"

"Ya aku kesal dengan mu, katanya mau mengajarkan biar bisa malah du habisi dengan bola keras"

"Oh begitu, tolong ambilkan saja minuman yang kamu janjikan di restoran"

"Baiklah"

Saki masuk ke dalam membuatkan aku minuman, sementara aku tetap berenang.

.

"Sayangku ini minumnya sudah siap"

Ku lihat minuman yang di pegang Saki berwarna hijau.

"Ini sirup?"

"Iya, tapi ini lebih menyegarkan daripada sirup"

"Apa menangnya?"

"Ini coba saja"

Ku coba sedikit untuk mencicipi.

"Hmmmm ini unik teh dengan sirup melon?" tanya ku

"Iya, teh bening dengan sirup melon, rasanya unik dan menyegarkan kan"

"Lumayan, rasa melonnya sih yang dominan jadi tetap enak"

"Gagal ya jadinya?"

"Ya gak gagal juga tapi menurut ku lumayan kok lebih enak dari jus jeruk namun tidak wow banget"

"Oh begitu maksudnya"

Sambil minum ku tanya apa Saki tidak mandi.

"Aku sudah mandi setelah main tennis tadi"

"Seriusan?"

"Iya serius"

"Hmm ya sudah sana kamu masuk saja dulu aku mau menerusakan berenang"

"Baiklah, kamu mau makan apa untuk nanti malam Haruka kun?"

"Kita bikin okonimyaki saja"

"Boleh juga tapi ada yang lain tidak?"

"Ayam goreng "

"Baiklah akan ku persiapkan, kamu jangan terlalu lama berenang nanti masuk angin"

"Oke mama Saki yang cantik"

Jam 5.40 aku tetep mandi di kamar mandi.

Jam 5.55 barulah aku mendatangi dapur melihat apa Saki sudah selesai memasak.

"Sudah selesai mandi sayang?"

"Sudah, bagaimana dengan masakannya?"

"Cuma tinggal menunggu ayam goreng matang, tolong kamu bawa kompor dan wajan penggorengan di atas meja itu ke ruang keluarga"

"Baiklah"

Saatnya pesta okonomiyaki.

"Jangan terlalu banyak nanti susah di balik" ucap Saki

"Oh salah?"

"Salah, harusnya sedikit saja adonan yang di tuangkan, sini biar ku bagi dua adonannya"

"Ini" serahku pada peralatan masaknya

Tak butuh waktu lama okonomiyaki pun sudah siap di makan.

"Masih ada adonannya sedikit" ucap ku

"Ini sudah cukup, yang itu di goreng nanti saja setelah makan"

"Baikah"

Nonton tv sambil makan memang perfect, tapi yang lebih perfect adalah makannya bersama istri tercinta.

"Mmm ini enak apa kamu memasukan ikan suwir di adonannya?" tanya ku

"Namanya Katsuobushi, ya intinya sih itu ikan tapi rasa umaminya lebih kuat"

Note : Katsuobushi merupakan produk olahan ikan cakalang yg diasap kemudian diserut tipis sehingga sering digunakan untuk topping takoyaki / okonomiyaki.

.

"Aku kenyang" ucap ku

"Ini masih ada loh"

"Kamu yang habiskan Saki chan"

"Aku juga tidak kuat lagi makan"

"Ya simpan saja di kulkas, siapa tau besok mau makan lagi"

"Kamu yang makan besok?"

"Ya di buat bekal sekolah saja"

"Ah benar juga, besok kan masih sekolah ya" ucap Saki

"Sini biar ku bantu beres beresnya"

"Umm"

.

Kami duduk di sofa ruang keluarga.

"Apa menurut mu kita perlu menyewa pembantu rumah tangga Saki chan?"

"Aku rasa sih tidak usah, yang penting kita bagi tugas, yang berat untuk mu yang ringan untuk ku"

"Kamu yakin? Rumah ini besar jika kamu mengepel ataupun menyapunya"

"Kata ibuku sih jangan mengeluh jika kamu longgar waktunya, jadi jika di masa depan aku sibuk akan pekerjaan mungkin kita boleh menyewa asisten rumah tangga"

"Kamu mau bekerja di masa depan?"

"Ya tentulah aku mau, aku tidak ingin bergantung sepenuhnya padamu Haruka kun, bukannya tidak menghormati kamu, tapi aku kan juga bisa bantu bantu ekonomi keluarga"

"Bukankah uang ku sudah banyak?"

"Ya memang sudah banyak, tapi juga kan carilah uang ketika kamu tidak butuh uang sehingga saat kamu butuh uang, uang sudah ada padamu, jadi tidak ada salahnya terus bekerja"

"Ah kamu mendapat kata kata keren itu darimana Saki chan?"

"Dari tokoh masyarakat"

"Benarlah katamu itu, aku mengizinkan kamu bekerja di masa depan namun aku juga akan melarang jika kerjanya berdampak negatif padamu ataupun pada hubungan kita"

"Contohnya?"

"Ya kerjanya membuat mu terlalu lelah, jam kerjanya gila gilaan sampai 12 jam kerja, dan lain lain"

"Ada memangnya pekerjaan seperti itu?"

"Ya ada juga walaupun di bayar uang lembur tapi kerja berlebihan pasti akhirnya merusak tubuh"

"Baiklah aku akan ikut aturan mu nantinya, setelah lulus SMA apa kita mau lanjut kuliah?" ucap Saki

"Jika aku sih lanjut tapi di swasta"

"Sebab bisa membagi waktu kuliah lebih mudah?"

"Iya, serta mulai lulus SMA nanti aku akan membuat perusahaan"

"Perusahaan apa?"

"Ada Perusahaan manga dan anime lalu perusahaan IT yang mengembangkan ponsel pintar kurasa"

"Langsung ketiganya?"

"Tidak, aku akan mengembangkan manga dan anime dulu"

"Bukankah kamu akan mendapatkan warisan dari orang tua mu?"

"Ya memang tapi aku tidak terlalu berharap, jika kesannya berharga pasti seakan akan menunggu ibu atau ayahku pensiun"

"Ah benar juga, tapi bukannya juga mendirikan perusahaan sebesar itu butuh modal yang besar?"

"Memang besar, tapi uang kan bisa di cari, kita masih punya tabungan bukan, saham pun juga bisa di sebut tabungan mas depan juga"

"Nanti apa kamu bakal sibuk?"

"Ya paling sibuk di awal saat berjalan, setelah beberapa tahun pasti sudah longgar"

"Begini Haruka kun, aku sebenarnya tertarik pada industri musik, apa kamu setuju akan bidang yang akan ku pilih?"

"Aku menolaknya dengan tegas, keluarga ku pun pasti akan menolak dengan tegas juga"

"Tapi kan Hiyori juga menekuni pekerjaan di bidang industri hiburan"

"Kamu tidak tau kah alasan Hiyori kerja menjadi model?"

"Untuk cari uang?"

"Bukan, tapi agar Hiyori tidak terlalu mementingkan volinya di atas segalanya, dengan ada selingan model Hiyori tidak di perbolehkan ada kegiatan yang lain di hari yang sama, jika voli bisa menghabiskan waktu hingga 4-5 jam foto model hanya 2 jam selesai"

"Ibumu sampai memikirkan itu?"

"Ya ibu kan mementingkan keluarga di atas pekerjaannya, dia mengharuskan anak anaknya punya waktu luang untuk keluarga"

"Lalu kamu?"

"Lupakan diriku, pokoknya jika kamu mau bernyanyi ya bernyanyi saja di depan kamera dan jika ingin manggung bisa aku atur saat ulang tahun perusahaan ku nantinya"

"Tapi."

"Tidak ada tapi tapian Saki chan, jika mau ikuti jika tidak pergi saja" ucap ku sambil marah

"Eh ya jangan marah, aku akan menuruti kamu Haruka kun"

"Bisa ku pegang janjimu Saki chan?"

"Iya aku akan berjanji juga tidak akan membantah kamu selama alasannya tepat"

"Terima kasih sayang"

"Lalu kuliah mu niatnya ambil Prodi apa?"

"Prodi Manajemen" jawab ku

"Ada alasan?"

"Ya sesuai pekerjaan ku nantinya yaitu sebagai manager sekaligus owner perusahaan"

"Oh" ucap Saki agak sedih

"Kalau kamu apa Saki chan?"

"Aku ingin di prodi keguruan apa boleh?"

"Ya ambil saja, ku kira kamu malah mau melanjutkan di hitung hitung"

"Ya memang hitung hitung, aku mau di pendidikan fisika"

"Ya jika kamu yakin boleh saja, aku mengizinkan kamu, tapi aku harap juga kamu harus teguh pendirian sebab kita akan berpisah di pelajaran kuliah"

"Aku mampu kok"

"Kamu mau ambil di univ mana?"

"Univ Negeri Miyagi, kalau kamu?"

"Aku ambil di univ Miyagi juga tapi yang swasta"

"Baik aku akan ikut kamu jika begitu" ucap Saki

"Eh tidak usah seperti itu juga" balas ku

"Ya kita bersama apa salahnya?"

"Ya tidak ada salahnya tapi jika kamu ingin benar di univ Miyagi ya silahkan"

"Jika aku memilih Univ Tokoyo apa kamu juga akan setuju?"

"Ya tentu saja tidak" balas ku

"Maka dari itu, jika bisa bersama kenapa tidak"

"Oke juga alasan kamu hahahah"

.

Jam 7 Malam

"Hey Saki chan apa ini bagus?" tanya ku sambil menujukan gambar sepeda"

"Ambil saja yang kanan"

"Yang Poligon?"

"Iya, sepertinya lebih kokoh"

"Baiklah aku ambil 6 jika begitu"

"Kenapa banyak sekali?"

"Ya siapa tau kan ayah ibu ku atau kamu saat akhir pekan ke sini lagi, paginya kita bisa olahraga naik sepeda bareng"

"Yaudah pesan 6"

"Okey"

"Motor yang di belakang itu tidak terpakai kah?"

"Tidak untuk saat ini" jawab ku

"Taruh saja di restoran siapa tau ada yang mau menggunakan contohnya Shindou"

"Jangan, itu pemberian dan limited edition jadi sayang jika di gunakan di restoran untuk Shindou pasti bisa mengakali kok kalau mau beli di tempat yang jauh"

"Naik apa memangnya?"

"Ya Naik sepeda yang ku berikan di parkiran sepeda"

"Kamu kejam Haruka kun"

"Ya namanya juga kerja, kalau kita terlalu baik nanti malah akan di manfaatkan, kadang boleh lunak tapi jangan terlalu banyak, lagi pun aku dapat cerita dari Shindou juga bahwa dia akan kredit sepeda motor jika sudah mendapat gaji pertama demi menunjang pekerjaannya"

"Jika begitu sih oke deh"

Sementara itu di Rumah Uzaki

"Hey Ibu apa kamu tau aku hari ini sudah bekerja di restoran lagi" ucap Uzaki

"Di restoran master lagi?"

"Tidak, aku dengan senpai bekerja di restoran Wagnaria"

"Oh restoran yang terkenal itu ya"

"Terkenal?"

"Kamu belum tau ya Hana, restoran itu punya cara unik untuk menarik pelanggannya, walaupun menu biasa sudah sangat enak tapi ada daya tarik lain.."

"Maksud ibu menu yang berganti setiap minggu?"

"Iya, menu yang selalu berganti setiap selasa tepatnya, menu yang paling enak sih menurut ibu pada rendang mereka" ibu Uzaki sampai ngeces

"Sadar ibu, tapi saat aku di sana rendang tidak ada di menu memangnya kapan itu ada?"

"Tanggal 31 mei sampai 7 Juni"

"Ibu makan di sana dan tidak mengajak aku!"

"Harganya mahal jadi ibu hanya beli seorang diri, dan beruntungnya saat pertama kali rendang muncul itu sebagai promosi gratis"

"Ibu juga tidak mengajak kami" ucap adiknya Hana yang perempuan

"Kan ibu bilang mahal jadi ga usah lah ibu ngajak kalian"

"Dasar ibu gak ada akhlak" teriak Hana

"Gpp gpp yang penting ibu senang"

"Lalu apa ibu tau juga bahwa pemiliknya itu ternyata masih sekolah SMA loh"

"Ibu tidak tau, lalu masalahnya apa?"

"Baru kelas 1 SMA tapi sudah menikah!" teriak Hana

"Ya tidak apa jika laki lakinya yakin"

"Ibu tidak kaget?"

"Tidak, tapi sepertinya adik mu yang kaget di sana"

Hana menoleh pada adiknya dan benar saja mereka masih kaget terheran heran.

"Kak ajak kami bekerja di restoran mu, dia menerima anak smp kan?"

"Tidak boleh, kamu masih terlalu kecil"

"Kakak juga kecil"

"Aku pendek bukan kecil!"

.

Di restoran

"Astaga kenapa pelanggan bisa membludak memenuhi dalam restoran" ucap Takanshi yang panik karena pesanan selalu datang, (dia wakil manager)

"Tenang, tidak ada yang perlu di takutkan" ucap Yui Tachibana

"Umm benar Katanashi"

"Tapi ini sudah melebihi ambang batas kita di shif ini, sebentar biar ku telepon Kyouko san agar ada pelayan yang lembur lagi"

"Baiklah"

Takanshi menelepon Kyouko dan permintaan untuk meminta pegawai lembur di perbolehkan.

"Kamu butuh 2 orang kan? Ambil saja Uzaki dan Sakurai, tanya dulu apa mereka mau, jika tidak teleponlah Yachio, Maya, atau Sayuri"

"Baik Kyouko san"

Takanshi menelepon Sakurai dulu.

"Halo dengan Shinichi Sakurai"

"Ini saya selaku wakil manager, saya mu bertanya apa Sakurai san bersedia kerja lembur hingga jam 10 malam nanti?"

"Di gaji?"

"Tentu saja di gaji"

"Aku mau, langsung pakai seragam juga?"

"Iya langsung pakai seragam dan jalan lewat belajang resto ya"

"Baik Takanshi san"

Lalu Uzaki.

"Halo dengan Hana Uzaki (oh benar juag aku lupa bilang, sebenarnya cara baca nama jepang tuh nama depan dulu baru nama keluarga, tapi penulisan nama dalam kanji di formulir atau apapun itu di dahulukan nama keluarganya dulu, sebab saya nulis secara alfabet jadi tidak ada perubahan, tetap nama depan lalu nama keluarga)

"Ini saya Takanashi selaku wakil manager, saya mau bertanya apa Uzaki san bersedia untuk kerja lembur sampai jam 10 malam nanti, ini restoran sedang membludak antara pesanan dan pelanggan"

"Apa Sakurai san juga ikut?"

"Iya dia sudah ku ajak juga"

"Baik aku mau juga"

"Terima kasih atas jawabannya, saya tunggu di restoran paling lama pukul 8.15 ya"

"Baik"

Note sebenarnya juga yang di sana seperti Takanshi dan Popura sudah lembur selama 1 jam.

Sejak ada ke datangan Uzaki dan Sakurai kondisi restoran bisa agak tertangani, Takanshi mengutuk Kyouko san yang bisa bisanya menerima pesanan 200 box untuk jam 9 malam.

Jam 9 Malam

"Akhirnya beban kita sudah berkurang" teriak Takanshi

"Hah kamu benar Katanashi kun"

Takanshi memberi tahu popura untuk pulang karena sudah cukup kerjanya di shif ini, lalu Akira Tachibana, Yui Tachibana, Megumi dan dia sendiri.

"Aku titipkan pada kamu ya Shindou san"

"Baik"

Mereka ber lima berpisah setelah keluar dari parkiran sepeda.

Di restoran tinggal

Konou, Satou, Souma, Sakurai, Shindou, Saiki, Izumi, Uzaki dan Si Moo

"Ini melalahkan" kata Souma

"Ya sebanding lah dengan gajinya nanti yang akan kita terima" ucap Satou

"Kamu sampai tanggal 16 ini sudah berapa jam lembur Satou?" tanya Konou

"Sudah 14 jam"

"Sial aku baru 12 jam" balas Konou

"Aku sudah 15 jam coba" ucap Izumi

"Aku 20 jam" ucap Shindou (masuk pertama kan 31 mei sampai 16 juni ini sudah lembur 20 jam coba)

"Kamu tidak kelelahan senpai?" tanya Saiki

"Tidak, demi uang aku akan berjuang"

"Kalian bisa mendapat uang berapa jika lembur seperti itu?" tanya Sakurai

"Jika khusus koki per jam nya 2100 yen Sakurai san" kata Souma

"Untuk pelayan seperti kita tidak peduli yang part time atau tidak dapatnya 1900 yen" ucap Izumi

"Bukankah itu terlalu banyak?" tanya Uzaki

"Ya memang banyak, tapi sampai sekarang kami belum mendapatkan gaji kok, kita masuk di bulan pertama juga restoran ini berdiri, untuk gajinya bakal di berikan tranfer pada tanggal 1 juli nanti" ucap Shindou

"Adakah bonus lain?" tanya Sakurai

"Kata Kyouko san sih ada bonus 30 rb yen dan di tambah 10 rb yen entah apa yang jadi penentu"

"Jadi gaji kalian kira kira berapa?"

"Mungkin jika aku terus ambil 6 jam lembur tambahan setiap minggu, aku bisa pegang 370rb yen" ucap Souma

"Jika pelayan mungkin sekitar 345 rb yen jika kamu bekerja full" ucap Izumi

"Yang part time?" tanya Uzaki

"Ya tinggal jumlahkan saja perkiraan jam yang akan kamu terima selama sisa bulan ini lalu tambahkan bonus, ambil setengahnya saja sebab kalian masuknya pertengahan bulan" ucap Satou

"Astaga bukankah aku bisa dapat 140rb lebih walaupun tanpa lembur?" tanya Sakurai

"Entahlah kamu yang hitung sendiri bukan?" tanya Kouno

"Sudah sudah ayo bekerja lagi tinggal 30 menit lagi dan kita akan persiapan tutup" ucap Shindou

Kembali ke rumah Haruka

"Jangan di mainin Haruka kun langsung di masukan saja"

"Di mainin dulu biar tidak sobek"

"Mana ada sobek, cepatlah masukan aku sudah tidak sabar"

"Sabar Saki chan ini susah"

"Sini biar aku yang masukin dasar!"

"Hehe ya maap"

(^o^)


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
U_ardi U_ardi

Kalian mau tetep Saki seorang atau jadi harem?

next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C71
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login