Baixar aplicativo
45.42% Re Life In Anime World / Chapter 123: 123.) Match Pertama

Capítulo 123: 123.) Match Pertama

Jumat 31 Juli, pukul 5 pagi.

Rutinitas kami pagi ini adalah lari pagi, dengan aku yang memimpin bisa bisanya Hinata dan Kageyama tersesat, padahal mereka di barisan tengah saat mulai.

Alhasil kami harus mencari mereka berdua, sebab Tokyo itu perumahan dengan banyak gang kecil, jadi walaupun kamu mungkin berjarak 500 meter dari penginapan kamu bisa tersesat akibat banyaknya gang yang ada.

.

30 kami mencari mereka namun tidak kunjung ketemu.

"Mereka bawa ponsel?" tanya ku

"Tidak kurasa, mereka itu bodoh, mereka berdua juga saja bisa bisanya lari hanya dengan kolor dan kaos tipis, padahal ini masih dingin juga" ucap Raiki

"Lalu lapor polisi?" tanya ku

"Jangan kita lapor dulu ke sensei saja" kata Daichi

"Baiklah aku ikut dengan mu senpai" balas ku

.

Kami kembali ke penginapan.

"Enaknya mereka di apakan ya?" tanya Tanaka saat melihat kedua orang yang dicari sedang lompat lompat tak jelas di dekat mobil

"Grunduk aja" balas ku

"Serang!" teriak Nishinoya

.

Bam.

Bam.

Bugh bugh.

.

"Kalian kejam, kenapa kami jadi korban pemukulan" tanya Hinata

"Wah sepertinya ia tak sadar akan kesalahannya" ucap Daichi dengan tampang seram

"Kami minta maaf" ucap mereka berdua sambil bersujud

.

Jam 7.30 kami berangkat ke stadion.

Jam 8 pagi, upacara pembukaan turnamen nasional, untuk musim panas di mulai.

(Pertama bayangkan aja dulu kaya pembukaan sea games, namun tidak semeriah itu juga)

.

Acara pertama adalah sambutan dari menteri olahraga dan kebudayan, lalu pemimpin acara turnamen ini, yaitu adalah dari keluarga Shinomiya, tepatnya kakaknya tertuanya Kaguya.

Acara kedua yaitu tiba saatnya kami para atlet keluar, diawali dengan prefktur Tokyo, lalu sekitarnya, hingga akhirnya ke wilayah Hokkaido.

"Prefektur Miyagi"

Kami para atlet yang datang dari Miyagi berjalan mengikuti yang di depan seperti gladi.

Kami berjalan dengan bangga, kami tim voli adalah yang terbaik dari 62 sekolah di Miyagi, kami di unggulkan di posisi 2 karena bisa mengalahkan juara nasional inter high.

.

"Lambaikan tangan mu Tanaka" teriak Nishinoya yang sudah melambaikan tangan

Tanaka ikut ikutan walaupun entah pada siapa ia melambai.

.

Setelah 47 Prefektur berada di dalam stadion, kakaknya Kaguya, memberikan beberapa patah kata motivasi bagi para atlet.

"Kalian adalah generasi penerus jepang di bidang olahraga, buat gebrakan hingga kalian bisa sukses dan membanggakan Jepang di kancah internasional"

.

Setelah motivasi, acara selanjutnya adalah penyalaan obor sebagai simbol turnamen Nasional telah di buka.

Penonton di tribun bertepuk tangan, kami para atlet juga sama.

"Whoooooooo!" teriak Kageyama

.

Jam 9.30 kami para atlet kembali namun acara belum selesai, setelah keluar area stadion kami duduk di tribun sebagai penonton, acara hiburan dengan di isi pertunjukan tari, nyanyian dari band yang di undang, serta pertunjukan akrobat yang memukau kami sebagai penonton.

Note : tuan rumah festival musim panas berubah ubah tiap taun, begitu juga dengan inter high, inter high januari nanti akan di adakan di Yamagata jika sesuai dengan urutan yang telah di tentukan.

- Aturan di mulai sejak tahun 1999, saat itu hanya ada beberapa Prefektur yang berani jadi tuan rumah, namun sekarang tahun 2020 sudah ada 30 Prefektur (47 total Prefektur di jepang) yang siap jadi tuan rumah termasuk Miyagi.

.

"Wow lihat pertunjukan tarian itu" teriak Hinata

"Keren!" ucap Kageyama dan lainnya

.

Mc naik ke panggung setelah tarian usai.

"Bagaimana seru atau tidak tarian tadi!" teriaknya

"Seru!!!!" balas kami menggelegar hingga luar stadion

"Mau yang lebih seru lagi!" teriak mcnya

"Mau!!!!"

"Baiklah tanpa berlama lama, mari kita sambut penyanyi kelas internasional asal jepang Kana-Boon!!!"

Kami berteriak kembali, sebab lagunya yang sempat viral di salah satu opening anime Naruto.

.

"Silhouette"

Isse no se de fumikomu goorain

Bokura wa nanimo nanimo mada shiranu

Issen koete furikaeru to mou nai

Bokura wa nanimo nanimo mada shiranu

Udatte udatte udatteku

Kirameku ase ga koboreru no sa

Oboetenai koto mo takusan attadarou

Daremo kare mo shiruetto

Daiji ni Shiteta mono wasureta furi o shitanda yo

Nanimo nani yo waraerusa

.

.

Ubatte ubatte ubatteku

Nagareru toki to kioku tooku tooku tooku ni natte

Oboetenai koto mo takusan attadarou

Daremo kare mo shiruetto

O sore de amaru koto shiranai furi o shitanda yo

Nanimo nani yo waraerusa

Hirari to hirari to matteru

Konoha no you ni yureru koto naku shousou nakusu sugoshiteitai yo

Oboetenai koto mo takusan atta kedo

Kitto Zutto kawaranai

Mono ga aru koto o oshiete kureta anata wa

Kieru Kieru Shiruetto

.

Kami bernyanyi bersama karena lagunya yang menyenangkan, yang tidak tau paling hanya diam.

"Aku benci ini" ucap Sakusa di pojokan tribunnya

"Ini terlalu ramai" ucap Kenma

"Keren!" teriak Bokuto

.

Jam 11 acara selesai, kami kembali ke penginapan untuk memulai diskusi soal pertandingan besok.

Sebelum itu makan siang dulu agar bisa lebih fokus mendengarkan.

.

Setelah makan siang, saat mau diskusi, beberapa dari kamu sudah terlelap tidur siang akhirnya di tunda dulu diskusinya.

Sementara aku masih fokus untuk push trophy.

"Bodo amat tinggal 1 jam pokoknya push!" teriak ku dalam hati

.

7950 (kemenangan pertama)

7978 (Kedua)

8012 (Ketiga)

.

.

8210 (Kemenangan terkahir lalu akhirnya end season clash royale)

"Huh lumayan lumayan, top 80 global dan top 4 lokal" ucap ku

Sebenarnya ada hadiah bagi top global, namun hanya bagi mereka di peringkat 1 - 10 besar saja, hadiah antara 500 dolar hingga 50 dolar, tapi ya taulah push hingga top global 10 besar itu susahnya bagaimana, aturan clash royal yang pvp dengan trophy yang di pertaruhkan akan semakin besar ketika sudah top global, jika kalah berkurang banyak jika menang bertambah sedikit, lalu kendala lain adalah tidak mungkin bisa push di awal season, sebab jarang ada pro player yang mau push waktu itu, jikalau ada nanti malah di akhir season top 1 punya trophy yang gak logis, seperti halnya sekarang, jika bulan lalu hanya 8400 an sekarang tembus 8600 an.

.

Di Restoran Wagnaria jam 1 siang.

"Pesanan untuk tanggal berapa tuan?" tanya Takanashi ke pelanggan yang ingin memesan makanan untuk pernikahannya

"Tanggal 25 Agustus apa bisa?" tanyanya

"Dengan menu 12 macam kami masih bisa menghandelnya" ucap Takanashi

"Ahh syukurlah, aku sudah kebingungan mencari tempat yang mau menyediakan makanan dengan harga bersahabat, berapa biayanya?"

"400 rb yen, dengan uang muka 40% dulu, lalu di lunasi 1 hari sebelum hari h" balas Takanashi

"Boleh ku bayarkan secara cash saja?"

"Tentu bisa" balas Takanashi senang

.

Di rumah Haruka dan Saki

Kosong tidak ada orang, Saki, ibu dan Rin chan sedang pergi keluar, tepatnya makan di restoran sushi.

.

Jam 3 sore sehabis tidur siang di penginapan.

Kami berkumpul di ruangangan khusus untuk klub voli, berdiskusi soal strategi sensei yang telah di buat, lalu jam 4 sore kami praktek di lapangan, bukan bermain vs, tapi mencoba strategi yang di buat.

Dengan strategi ini sensei yakin akan menurunkan mental tim lain.

Note : jikalau menang

.

Sabtu 1 Agustus jam, 7 pagi, sebelum berangkat ke gedung olahraga.

Kami berbaris secara melingkar.

.

"Sebelum kita berangkat sensei tidak ingin ada kejadian memalukan entah itu pada sekolah pada kita, ingat kita kesini bukan lagi mewakili nama sekolah kita saja tapi nama Prefektur Miyagi juga, kita datang baik saat pulang juga harus baik, tinggalkan kesan sebaik mungkin walaupun kita kalah ataupun menang nanti, kalian paham bukan" ucap Takeda sensei

"Kami paham" balas kami bersamaan

"Baiklah, sebelum berangkat juga mari kita tundukan kepala, berdoa pada tuhan agar mendapat kelancaran dalam pertandingan, menurut kepercayaan masing masing berdoa di mulai"

.

.

"Selesai" ucap Takeda sensei lagi

Aku memajukan tangan duluan, lalu di ikuti yang lain.

"Karasuno!!!!!!!" teriak ku

"Fightttt!!!!!" teriak mereka

.

Jam 8 pagi.

Kami masuk ke lapangan voli.

"Huh disini pengap" ucap ku

"Jangan katakan hal aneh disinilah mimpi ku berada dan mimpi senpai kalian" ucap Daichi

.

"Sugoiii!" teriak Hinata, ia sungguh memimpikan hal ini selama lebih dari 2 tahun, akhirnya hari ini ia bisa merasakan hal yang sama dengan raksasa kecil, yaitu berdiri bersama dengan Karasuno di tingkat nasional.

.

"Semangat!!!" teriak pendukung kami di tribun belakang kami.

"Karasuno go go go Date, eh Fight!!!!"

.

SMA Karasuno VS SMA Tsubakihara Academy

Setelah pemanasan selama 5 menit di lapangan.

"Beri hormat!" teriak kedua kapten di kedua sisi masing masing

Kami membungkuk, hormat khas Jepang.

Lalu salaman ke depan.

.

Karasuno

Haruka Hinata Kageyama

Daichi Nishinoya Tanaka

Tsukibahara

Kazuki (Ws) Sakae(Setter) Motoki(Ace)

Togo(Ws) Yoshi(Ws) Akifumi(Libero)

Sedikit info Tentang Tsukibahara :

KAPTEN

Sakae Echigo

PELATIH

Tatsumi sado

Akademi Tsubakihara adalah sebuah sekolah menengah di Prefektur Kanagawa.

Tim voli putra cukup kuat, Semua anggota solid dalam menerima dan servis, dan dapat melakukan permainan tingkat tinggi, seperti wipe, servis ke atas tinggi, dan tipuan.

Generasi saat ini telah mengikuti Turnamen Musim panas dua kali sebagai perwakilan kedua Kanagawa.

Pemain Tsubakihara yang paling terkenal adalah kapten Echigo, ace Teradomari dan server pinch Himekawa. Echigo berkepala dingin dan mampu menenangkan rekan satu timnya saat mereka gugup. Sebagai ace tim, Teradomari, menggunakan berbagai serangan yang kuat dan dapat melonjak meskipun dalam pengaturan yang sulit. Tingginya 190 cm juga memungkinkan dia untuk melompat di atas balok. Meskipun tidak berpengalaman, Himekawa mampu mencetak poin melalui servis plafon dan terampil dalam bertahan.

.

Pruitt!!

Peluit di tiup, Sakae memulai jump serv dengan keras.

Boom!

"Pass!" teriak Nishinoya

Blesss!!

Bola keluar lapangan.

"Nice!!" teriak kami pada pengamatan Nishinoya itu

1 - 0

.

Kageyama jalan ke belakang untuk memulai servis.

Di putar putar bola di tangan sembari menunggu wasit meniup peluitnya.

Pruitt

Bola di lempar ke atas.

Boom!!!

Bola melayang cepat ke arah pemain kiri bukan Libero.

"Togo receive!" teriak Sakae

Blar!

"Sakae san cover!" Teriak Togo yang berhasil menerima bola dengan baik

Sakae melakukan toss tinggi

Boom! (Bola di pukul Motoki yang tinggi)

Blar! (Bola ku blokir karena aku yang melompat paling tinggi daripada Kageyama dan Hinata)

Bless!

Bola memantul cepat masuk ke area lawan.

"Yoshaaa!" teriak ku

"Nice block Haruka!" teriak Ukai sensei

Aku bersalaman dengan rekan se tim.

2 - 0

.

Note : Serv keras Kageyama bisa di terima baik di sini bukan berarti ia tidak cukup baik, melainkan lawan kami yang kuat.

.

.

"Oraa!!!" teriak Kageyama memukul bola serv

Boom!!!

Bola melayang cepat ke belakang.

Blesss!!

Bola jatuh dekat garis belakang.

"In" simbol bendera dari wasit garis.

3 - 0

"Yoshaaaaaa" teriak Kageyama

"Nice!!" teriak kami dan mereka di bangku cadangan

.

"Don't mind, kita hanya baru kehilangan 3 poin, tetap fokus!" teriak Sakae

"Baik!" balas rekan lainnya

.

Pruitt,

Boom!!

Kageyama melakukan jump serv keras lagi.

Blarr!! (Bola diterima baik oleh Akifumi sang setter)

Bam (Bola di tosskan cepat)

Boom! (Bola silang di Spike oleh Kazuki)

Bless! (Bola tidak di blok namun jatuh di dekat garis samping)

"In" bendera dari wasit garis

3 - 1

"Yoshaaa!" teriak tim musuh pada poin pertamanya

.

"Don't mind, gunakan kesempatan berikutnya" ucap Daichi menyemangati kami

.

Kami bersiap siap dengan servis dari Ace mereka, yang katanya keras dan tajam.

.

Pruitt

Boom!!

"Astaga monster juga" pikir ku

Bola melayang cepat ke arah Nishinoya.

Blarr!

Bola memantul ke belakang, namun karena masih di atas tinggi, Daichi dan Tanaka mengejarnya.

.

"Sampai!" teriak Daichi sambil memukul bola dengan pasing bawah ke belakang

.

"Kageyama cover!" teriak Nishinoya

"Oke!"

Aku dan Hinata maju ke depan Hinata di sisi kanan aku di kiri, Hinata lompat duluan aku menunggu sejenak lalu melompat, blocker sudah terlanjur melompat pada Hinata.

Bles

Bola di tosskan padaku.

Boom!!

Spike keraa dariku menukik tajam tanpa blocker.

Bless!

Bola mencoba di tahan oleh Akifumi namun sayangnya tidak bisa, akibat bola terlalu cepat datangnya.

4 - 1

"Yosh!" teriak ku

"Nice spike Haruka!"

"Whoooo!" teriak penonton karena pertunjukan yang kami tunjukkan sangat menarik bagi mereka

"Keren!!!" teriak Hideo dan Yuya

.

"Sial mereka seperti yang di kabarkan, untung saja satu pemain sudah berotasi ke belakang, dan libero masuk ke depan" pikir Pelatih musuh

Nishinoya keluar, di gantikan oleh Asahi.

Penonton berteriak kembali, karena ini duet lainnya dari tim Karasuno.

"Apa!" teriak pelatih musuh tidak percaya

.

Sementara di tribun.

"Ara ara, sepertinya mereka sangat suka buat kejutan" ucap Atsumu

"Benar, sepertinya mereka sangat suka akan bumbu kejutan"

.

"Aku benci keramaian" ucap Sakusa

.

"Menarik!" ucap Bokuto

.

Permainan berlanjut, Hinata melakukan serv.

"Oy yang benar saja, jump serv?" pikir pelatih musuh

.

"Hinata nice servis!" teriak kami menyemangatinya

.

Hinata diam dan mencoba tenang.

Pruitt

Bola di lempar.

Boom!!

Jump serv sempurna, namun belum menukik tajam.

.

Bola melewati net.

Bless!

Pemain musuh miss komunikasi, karena bola jatuh di tengah tanpa adanya yang menerima.

5 - 1

"Yoshaaa!!!" teriak Hinata bahagia karena sangat jarang servisnya menghasilkan poin

Dalam hati sebenarnya aku tertawa namun ku tahan saja.

.

Musuh semakin tertekan, karena mereka tidak menyangka banyak kejutan yang akan keluar di match pertama ini.

.

"Hinata pukulan menyilang ke kanan" kode dari ku lewat jari di belakang yang di teruskan oleh Daichi

Hinata paham.

Setelah peluit di bunyikan, Hinata servis normal ke kanan sebab tidak ku suruh jump serv.

Bola tinggi namun karena kelihaian ku melihat kondisi pemain yang sedang grogi, servis iti bisa menjadi poin karena pemain musuh gagal menerima dengan pasing atas.

6 - 1

"Yosh!" teriak kami bersama

.

7 - 1 (Hinata kembali melakukan jump serv namun menyentuh net, tapi bola jatuh di area lawan)

.

8 - 1 ( Asahi melakukan spike keras ke Libero musuh dan gagal di terima olehnya, aku yang jadi umpan blocker)

.

9 - 1 (Aku melakukan fake spike yang katanya andalan mereka)

.

10 - 1 (Tanaka melakukan spike 3 m, setelah blocker turun duluan karena salah tempo yang di sebabkan oleh ku dan Asahi)

.

"Astaga ini bencana" pikir dari tiap pelatih SMA lain

.

"Lebih merepotkan daripada Shiratorizawa" pikir pelatih Shuchi'in

"Harus cepat cepat menemukan solusi" pikir Pelatih Kanagawa

.

Match pertama berlangsung sangat seru bagi kami dan sangat menyeramkan bagi musuh, dalam waktu 17 menit, kami dapat menaklukan mereka dengan skor 25 - 7, walaupun kadang terjadi rally panjang kebanyakan poin akhirnya akan masuk ke kami, jangan lupakan penyerang terbaik jatuh pada SMA Karasuno, pertahan pun masuk ke posisi 4 setelah Nekoma, Itachiyama, dan Shuchi'in.

.

Musuh sedang di terjang kegalauan yang sangat sangat merusak mental.

.

Kami di berikan instruksi oleh Ukai Sensei agar bersabar dan jangan tergesa gesa.

"Haruka gunakan spike tangan kirimu" ucap Ukai sensei

"Heh, sensei yakin?" tanya ku

"Gunakan ketika tidak ada boker di depan mu"

"Baiklah, akan ku coba" balas ku

.

Set ke dua di mulai.

Ku lihat muka musuh sudah agak mendingan daripada saat set poin tadi, kurasa kapten mereka memang pintar dalam mengubah suasana tim.

.

Hinata melakukan servis pembuka set ke dua.

Pruitt.

Boom!!

Bola di terima baik oleh libero musuh.

Sakae menerima bola.

.

0 - 1

"Yoshaaa" teriak musuh karena mereka berhasil melakukan fake

"Sial" teriak ku dan Asahi karena lengah

.

Pelatih musuh langsung menggunakan punch serv, artinya mengganti pemain yang melakukan servis, ia tak ingin membuang kesempatan seperti tadi, yang ia kira permainan Karasuno akan melemah tapi malah permainan mereka makin menjadi.

Maikawa berjalan ke belakang, ku lihat ia agak grogi.

"Jangan grogi" teriak ku

Semua pemain kaget karena aku bersorak demi musuh.

"Hahaha dasar maniak voli" ucap Ukai sensei

"Maksudnya apa sensei?" tanya Kiyoko

"Haruka ingin permainan yang fair play dengan kedua tim dalam kondisi terbaik" balasnya

.

Maikawa agak tidak grogi sekarang, ia mengira bahwa aku mendukungnya.

Bola di pukul setelah peluit di bunyikan.

"Hati hati, pukulan atas" teriak ku pada Daichi

"Oke" Daichi berjalan ke atah jatuhnya bola

"Kageyama" teriak Daichi setelah menerima dengan servis bawah

"Oke"

Bless

Boom! (Bola di pukul Asahi dengan sangat kuat, bahkan tangan blocker sampai tak kuat menahan bola)

Bola memantul keluar lapangan.

"Yoshaaa!" teriak Asahi

1 - 1

.

"Astaga punch serv saja tidak mempan" pikir pelatih musuh

Musuh kembali kedalam kondisi lemah mental, namun untungnya kapten tim selalu menyemangati rekannya, ia tak masalah kalah yang terpenting sudah berusaha.

.

Aku mundur, berotasi sekaligus giliran servis.

"Ini dia yang ku tunggu tunggu, tadi saja bisa memasukan 7 poin bersih, dan 3 aman" ucap penonton di tribun lain yang tak sengaja karena servis ku di set pertama mencuri semua perhatian penonton

Note : 7 bersih artinya bola tidak di terima dan langsung masuk ke lapangan musuh, sementara 3 aman adalah servis bisa di terima namun berhasil di eksekusi Asahi dan Tanaka atau bisa di bilang servis ku tidak mati.

.

Pruitt!!

Peluit di tiup.

Aku melempar bola ke atas, pemain musuh sudah siap siap akan semua servis, sepeti jump, float, fake, ataupun yang lainnya.

"Aaaaaa!!!" teriak ku setelah memukul bola

.

Musuh tertipu ke belakang padahal aku melakukan float serv membentur net dan jauh ke depan sangat depan mendekati garis net.

2 - 1

"Yosh" ucap ku

"Hahahaha bangke penipuan suara!" tawa penonton

.

Match belanjut, aku melakukan berbagi servis, tergantung pemain yang ku incar, jika yang ku incar adalah Libero akan ku gunakan full power, namun karena ya baru match pertama lebih baik 80% saja.

Musuh mendapat tekanan bukan dari ku, melainkan tekanan dari semua penonton, sebab penonton entah itu pendukung tim lain mereka saat menonton match kami jadi mendukung kami dulu.

.

Quick dan spike keras terus kami gempur pada pertahan mereka, bloker pun kualahan, akhirnya setelah 18 menit, match berakhir dengan kemenangan mutlak kami.

25 - 9

Kami membuktikan diri bahwa julukan serangan terbaik yang dinobatkan bagi kami bukan embel embel semata.

Note : match kali ini semua pemain dapat di keluarkan, serta match kali ini selesai pertama dari 2 lapangan yang di gunakan putra.

.

Kami bejalan ke arah penonton kami, lalu mengucap terima kasih atas dukungannya.

.

Kami bahagia, musuh sangat terpukul akan hasil ini, mereka tidak menyalahkan kami, namun mereka menyalahkan diri mereka sendiri yang kurang baik.

"Kita coba di inter high januari nanti" ucap pelatih yang bukannya marah tapi berkata halus pada mereka

.

"Mari kembali istirahat, nanti jam 4 sore kita kembali lagi untuk bertanding" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" balas kami

.

Namun sebelum kembali, aku pergi sejanak ke kamar mandi.

"Finnish Him!" teriak kelompok pemuda yang ingin menyerang ku, sepertinya ia pendukung klub lain yang entah dari mana asalnya

"Hey hey hey, kalian ini kenapa coba menyerang ku" ucap ku mencoba berdamai sebab di depan ku ada 5 orang

"Jangan banyak bacot!" teriak salah satu orang lalu mencoba memukul ku

"Sebentar" ucap ku dan ia berhenti

"Biar ku tanya dulu kalian ini siswa atau sudah lulus, biar aku bertempur sesuai dengan kapasitas yang perlu di gunakan" balas ku

"Kami siswa!"

Pertempuran 1 vs 5 di mulai, untung saja tidak ada benda tajam.

"Maju satu satu ya" ucap ku bersiap dengan kuda kuda kuat

Mereka maju bersamaan.

"Yah sudah di bilang maju satu satu padahal" ucap ku

Ku tendnag yang dekat dengan pintu keluar dengan kuat tepat di rusuk samping.

Crakkk

Rusuk kanannya, patah separuh ke bawah.

Ia menggerang kesakitan.

Temannya membantunya dulu, dan waspada dengan ku kali ini.

Aku belari ke arah pintu keluar, aku tak ingin ada kejadian aku yang terluka sendiri akibat pertengkaran ini.

Blar

Pintu ku dobrak dengan keras hingga jebol.

Yang di luar kaget dengan suaranya dan melihat ku yang jatuh ke lantai.

"Tolong aku, mereka pembunuh bayaran" teriak ku

Orang orang segera membantu ku serta berkerumun untuk membantai mereka yang masih di dalam kamar mandi.

Ukai sensei datang bersama dengan yang lainnya karena keributan itu.

Ku katakan pada Takeda sensei mengenai kronologinya, aku di bawa ke kantor polisi ditemani oleh Ukai sensei untuk memberikan keterangan pada polisi, ku berikan juga bukti rekaman suara.

Usut punya usut, akhirnya polisi punya jawaban atas penyerangan ku, mereka kata 5 orang tadi adalah dari SMA Tenko, yang di mana timnya juga bertanding di turnamen Nasional ini.

Aku dan Ukai sensei tidak peduli akan hal itu, yang penting aku selamat dan bisa melanjutkan match nantinya.

.

Jam 3 sore sebelum kami bertanding, panita mengabarkan bahwa SMA Tenko yang akan jadi lawan kami di diskualifikasi akibat kejadian tadi jam 9, pelatih dan tim SMA Tenko menolak keras keputusan panita mereka menganggap ketua turnamen mencurangi mereka karena aku keponakannya, tapi setelah di tunjukkan alasan kenapa bisa di diskualifikasi mereka akhirnya terbungkam juga mulutnya.

.

Pengumuman segera di lakukan.

"Bagi pendukung yang bertindak anarkis, bukan hanya kalian yang rugi melainkan tim yang kalian dukung bisa di rugikan, tolong jaga sportifitas dan tetap jaga kedamaian"

.

Kabar penyerangan kepada ku menyebar ke SMA lain dan akhirnya terdengar di telinga ibuku.

"Buat mereka dan keluarga jadi menderita" suruh ibuku pada anteknya

.

Jam 4 sore kami tetap masuk ke lapangan sebagai simbolis pertandingan, SMA Tenko tidak masuk selama 10 menit, akhirnya kami di nyatakan sebagai juara dengan mudahnya.

"Terima kasih atas dukungannya" teriak kami pada penonton

.

"Huh untung saja kamu baik baik saja Haruka" ucap Nishinoya

"Ya syukur saja mereka tidak pakai senjata tajam" balas ku

"Kaliam harus lebih berhati hati ketika di luar, dengan adanya kejadian ini kuharap bisa jadi pelajaran bagi yang lain juga" ucap Ukai sensei sambil berjalan keluar lapangan

"Baik sensei" balas kami

.

"Huh bisa bisanya penonton anarkis seperti itu" ucap Bokut dengan tampang kesal, karena ia sangat menantikan pertandingan Karasuno

"Ya sudah jadi jadi jalanya, lebih baik kita fokus untuk pertandingan besok" ucap temannya

.

Di penginapan.

Jam 6 petang.

"Haruka kun kamu baik?" tanya Saki lewat video call yang baru bisa ku angkat sekarang, sebenarnya ia sudah dari tadi mencoba memvidcall ku

"Aku agak sakit" balas ku

"Kamu terluka?" tanya Saki lagi

"Benar aku terluka Saki chan"

"Dimana yang luka!" tanya nya sambil teriak

"Di hati ku, terluka karena kesepian tanpa kamu" balas ku

"Ihh benaran! Aku khawatir padamu! katanya kamu jadi korban penyerangan orang tidak di kenal!"

"Tenang saja, aku baik kok, paling hanya sedikit sakit saja kaki ku, namun sekarang sudah membaik" balas ku

"Beneran? tidak sampai luka serius?"

"Tidak, hanya luka ringan, kamu jangan khawatir aku ini orang yang kuat" balas ku

Saki menangis bahagia karena aku baik baik saja.

"Hey hey kenapa menangis, aku baik di sini" ucap ku menenangkannya

"Kamu membuat ku jantung an di sini Haruka kun, aku kebingungan setelah mendapat kabar dari ibu mu kamu di serang orang tak di kenal itu"

"Eh tunggu sebentar, ibu ku sudah tau?" tanya ku

"Iya sudah tau"

"Aduh ini berat" pikir ku memikirkan pelaku dan keluarganya

"Sudah dulu ya aku mau makan malam dulu" ucap ku

"Um, nanti malam jangan lupa video call lagi"

"Oke" balas ku dengan jempol di tangan

.

Di toko ku dan restoran ku pun panik setelah mendapatkan kabar aku di serang, namun semuanya kembali normal setelah Saki memberikan info diriku yang tidak terluka.

Next..


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C123
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login