Baixar aplicativo
56.76% RE: Creator God / Chapter 214: CH.214 Melacak

Capítulo 214: CH.214 Melacak

Mengetahui bahwa kami sudah menemukan nama-nama dan muka dari keturunan kami, aku mencari lebih dalam seperti tempat tinggal mereka. Tidak mungkin bukan aku datang tanpa tahu tempat tinggal mereka. Setidaknya aku harus melacaknya terlebih dahulu sebelum aku mendapatkan hasil.

Namun sesuai dugaanku, soal data, mungkin di server pemerintahan masih tergolong mudah, tetapi data-data yang lebih terklasifikasi itu dilindungi oleh sangat baik. Ini kenapa aku mengalami waktu sulit sebelum akhirnya bisa menembus pertahanan yang ada dan menemukan alamat keberadaan keturunanku dan Kiera.

"Di Heresia ya? Pantas saja autoritas yang harus kubobol lebih sulit dari dugaanku."

"Kalau begitu kenapa tidak tanya Shin saja itu di mana, dia pasti bisa memberikan kurang lebih detail tempat ini."

"Bukan ide yang buruk. IAI, hapus jejak lacakanku. Sebelum itu buat data salinannya dan sembunyikan di folder NUNWASIDZ."

"Dimengerti tuan."

Sebelum siapa pun menjadi curiga dan melacak balik soal diriku, aku sebaiknya menyalin data yang ada karena aku tidak ingin melakukan itu dua kali lagi. Juga dengan membobol seperti ini, mereka, siapa pun yang terlibat akan langsung mengetahui data mereka telah diketahui. Setidaknya dengan ini aku meninggalkan sebuah peringatan tanpa nama kepada mereka.

Setelah semuanya selesai, akhirnya aku dan Kiera menemui Shin untuk bertanya lebih detail tentang tempat yang tercantum dalam data ini. Aku tidak bisa berharap banyak, tetapi semoga aku tidak perlu melakukan pelacakan lagi atau bagaimana begitu.

"Huh? Ohh kalian sudah menemukan datanya!! Cepat sekali!?"

"Kami sendiri pun terkejut akan kecepatan ini. Mungkin kami hanya mempunyai keberuntungan yang luar biasa juga karena mulai mencari dari Heresia dan Logiate bersamaan. Apa kau tahu alamat yang tercantum di situ Shin?"

"Alamat ya? Ini di kota… Ivisniata negaranya Hohoija. Tidak jauh dari sini, hanya perjalanan dua jam pakai mobil. Tunggu, tapi nama ini dan muka ini… rasanya aku familiar."

Familiar? Apa jangan-jangan Shin mengenal salah satu dari keturunan kami? Apa itu memungkinkan? Entahlah, karena suatu keberuntungan tidak pernah dapat dihitung dalam kalkulasi kemungkinan. Kalau memang dia kenal salah satu keturunan kami itu akan jadi lebih mudah untuk mencarinya.

Ya kalau memang ada faktor keberuntungan dibalik semua ini, faktor itu berpengaruh begitu besar sampai aku melupakan bahwa keberuntungan tidak bisa diandalkan. Ya untuk sekarang aku akan mengandalkannya sementara, tetapi lain kali aku tidak boleh mengandalkan faktor keberuntungan itu.

"Kau kenal dengan orang-orang yang tercantum di situ Shin? Coba cari saja dari isi seluruh folder itu, siapa tahu kau bisa menemukan seseorang yang kau bisa kenali."

"Tunggu sebentar… ini bukan… bukan ini juga… yang ini… tidak, aku tidak kenal. Umm… nah ini dia!! Yurikarasu Kuroha, dia adalah salah satu yang kukenal. Perempuan yang menjadi penggerak di dunia permodelan dan keluarganya salah satu keluarga dengan latar belakang yang besar."

Yurikarasu Kuroha ya? Seorang perempuan model, pantas saja Shin sedikit mengenal tentang dirinya. Kalau begini tersisa melacak lokasi dari alamat ini dan semuanya selesai. Mungkin, ada kemungkinan akan lebih rumit dari yang kami pikirkan seperti menjelaskan apa yang sedang terjadi. Namun kalau semuanya sudah dipahami, yang lainnya akan mudah seperti air mengalir.

Namun tidak kusangka salah satu keturunan kami adalah sebuah model. Apa ini titisan dari Migusa yang seorang desainer kelas? Kalau begitu akhirnya Migusa menikah, tetapi ada kemungkinan lain dan kondisi lain juga sih. Bisa saja salah satu keponakan Migusa tertarik dan belajar segala sesuatu tentang desain dari Migusa.

"Begitu ya. Apakah kau setidaknya bisa merencanakan buat kami suatu pertemuan begitu? Aku tidak berharap banyak, tetapi kalau bisa itu akan sangat membantu kami."

"Aku akan lakukan sebisaku, sisanya itu bergantung pada kalian."

"Terima kasih Shin."

"Akan kukabari nanti kalau ada perkembangan dariku."

Pantas saja lebih mudah mencarinya karena salah satu keturunan kami adalah seseorang yang Shin kenali. Kalau begini, kurasa tidak lama dari saat ini, aku juga akan berkumpul dengan mamaku juga lewat sihir pembangkit.

Ada satu hal yang aku dan Kiera lakukan, yaitu mereka, keturunan kami, tidak menerima keberadaan kami atau sudah melupakan kami. Aku tahu betul aku mendidik semua anak-anakku untuk berhati-hati terhadap orang asing, dan mereka pasti juga menurunkannya kepada anak cucu mereka juga.

Yang bisa kuharapkan ya cuma satu, nama kami dikenang selalu oleh keturunan kami dan mereka bisa ingat soal kami berdua. Kalau itu yang terjadi, mungkin aku bisa saja menjelaskan dengan lebih mudah. Namun soal menjelaskan keberadaan sihir, entahlah, itu akan lebih rumit daripada menjelaskan bagaimana kami melacak mereka.

"Sayang, apa semua ini akan berhasil? Apa nama kita selalu dikenang oleh anak-anak kita dan cucu-cucu kita sampai sekarang?"

"Jujur aku tidak terlalu berharap banyak soal hal ini Kiera sayang. Namun selama masih ada harapan, kenapa kita tidak menaruhnya dan mencoba percaya juga meyakini itu yang terjadi?"

"Benar juga… baiklah, aku akan berpikir positif akan hal ini."

"Peringatan, serangan asing menyerang. Pertahanan tingkat awal, tengah, dan akhir di aktifkan."

Saat aku dan Kiera sedang menyantai di sekitar kamar kami, tiba-tiba IAI mendeteksi ada penyerangan. Apa keluarga dari Yurikarasu Kuroha sudah mengetahui akan hal ini dan mereka mencoba mengetahui siapa yang melacak identitas Kuroha dan yang lainnya?

Jujur aku tidak ingin melawan mereka, biarkan mereka melakukan apa yang mereka suka. Lagipula apa buruknya buat kami kalau mereka mengetahui siapa kami? Justru nanti kami dapat menjelaskan lebih mudah kepada mereka semua.

"Sin, Kiera, barusan aku sudah menelpon Kuroha dan katanya dia setuju untuk bertemu dengan kalian."

"Benarkah? Memang dia tidak curiga?"

"Umm… sedikit sih tadi, tetapi katanya kalau seseorang yang aku kenal, dia dapat tenang karena aku tidak pernah mempercayai sembarang orang."

Shin bisa terbilang orang yang paling jujur, tetapi juga paling hati-hati. Dalam sekejap dia bisa menilai orang mana pun tergolong baik atau buruk dan memastikan juga ucapan setiap orang itu jujur atau bohong. Intinya dia sangat jeli dan teliti akan setiap hal yang bersangkutan dengan dirinya, seseorang yang bisa diandalkan.

"Hahaha, benar juga. Terima kasih, apakah ada jadwal tertentu kami bisa bertemu dengannya di mana begitu?"

"Dia sedang ada di negara ini kebetulan karena menghadiri suatu acara khusus miliknya. Tidak ada banyak jam longgar yang dimilikinya sejak dia harus sering berpergian dari satu tempat ke yang lainnya. Mungkin aku bisa bilang kepadanya untuk menemui kalian di belakang panggung, ruang gantinya?"

Bukan pilihan yang buruk, aku juga tidak bisa mengatur-atur sesukaku apalagi selagi keturunan kami benar-benar mengenali kami. Kira-kira apa ya yang diceritakan oleh anak cucu kami tentang diri kami yang bisa menjadi alasan dan perkenalan kepada mereka?

Mungkin hanya satu, entah itu masih ada atau tidak, Albheit Online. Game itu salah satu peninggalan dalam bentuk bukti kasar akan keberadaan kami berdua. Jujur game itu lebih dari sekedar game karena banyak yang terjadi bagiku, Kiera, dan anak-anak kami waktu itu. Jadi aku berpikir bahwa yang mereka turunkan dalam bentuk cerita dan bukti kasar adalah game satu itu.

"Boleh saja, kami tidak bisa memaksa juga karena kami yang memohon juga."

"Akan kusampaikan ke Kuroha akan hal ini."

Begitu Shin pergi dari kamar kami, aku kembali mengalihkan perhatianku ke layar yang berlawanan arah dari kasur kami. Benar saja, pertahanan tiga lapisku dihancurkan dalam kurun waktu aku berbicara dengan Shin. Namun menurut laporan IAI, mereka tidak melakukan apa pun selain melacak kamera kami dan identitas kami.

Kurasa mereka tahu bahwa dari mereka, yang kuambil juga hanya salinan dari data keluarga mereka, jadi mereka juga melacak balik hal yang sama. Namun itu berarti masih ada salah satu dari keturunan kami yang punya kemampuan melacak dan menghancurkan tembok pertahanan dengan luar biasa.

"Sayang, apa yang terjadi dengan peretasan tadi? Aku tidak bisa membaca semua bahasa program ini."

"Ah aku kelupaan. Intinya mereka yang meretas balik adalah salah satu dari kerabat Kuroha pasti dan mereka hanya melihat dari kamera yang kupasang di atap itu dan menyalin identitas kami."

"Kukira mereka mencoba menghancurkan komputermu sayang atau menaruh virus yang sangat kuat. Namun kamera, aku tidak pernah melihatnya, di mana itu?"

"Itu."

Aku menunjuk ke arah kamera yang ukurannya sekecil nyamuk. Kecil-kecil begitu, kamera ini sangatlah bagus dan jernih. Ya sebenarnya aku tidak punya alasan kenapa aku memasang kamera ini, tetapi ya sudahlah, mereka melacak balik juga bukan masalah buatku juga. Toh mereka juga akan tahu akan kami suatu saat nanti.

Oh ya, saat tadi Shin masuk ke kamar kami, apakah dia terlacak juga ya dari kamera? Mungkin saja begitu, dan lagi mereka mengetahui muka Shin dan akhirnya mundur. Kurasa begitu, tetapi kalau salah ya bagaimana, tidak begitu penting juga bukan?

"Huh… pantasan saja."

"Kata Shin aku bisa melakukan apa pun semauku di ruangan ini atau terhadap ruangan ini. Jadi aku bentuk saja seperti ini."

"Banyak yang berubah pasti dari yang dasar, sayang benar-benar tidak menahan diri ya?"

"Hahahaha, mungkin."

Sekejap Shin kembali masuk dan menceritakan di mana aku bisa menemui Kuroha dan kapan waktu yang memungkinkan. Menurut Shin tempat acara itu diadakan tidak jauh dari sini, hanya 7 KM kurang lebih dan kami bisa datang menemuinya dua hari lagi.

Dibandingkan menunggu beberapa bulan atau bahkan satu tahun, menunggu dua hari untuk hal ini, itu sangatlah singkat. Semoga saja Kuroha tidak marah dan yang lainnnya juga karena data pribadi mereka kulacak semua dan pasti itu mengejutkan mereka.

Sejujurnya aku ingin bertemu dengan semuanya, semua keturunan kami entah yang masih mempunyai nama kami atau yang sudah terikat dengan keluarga yang lain. Rasanya, perasaan rindu ini begitu kuat sampai aku bisa meneteskan air mata saat bertemu dengan mereka.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C214
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login