Baixar aplicativo
35% Raja Akshara / Chapter 7: Pangeran Tampan Bikin Uhuy

Capítulo 7: Pangeran Tampan Bikin Uhuy

Sebelum kembali ke istana Raja dan Pangeran berkeliling melihat keadaan rakyat nya, blusukan kalau kata kita di zaman kita. ini pertama kalinya pangeran muncul dengan pakaian kerajaan, biasanya pangeran selalu menyamar jadi tak ada yang memperhatikannya, sekarang pangeran dengan pakaian kerajaannya membuat aura nya menjadi makin terang seterang mentari pagi ini.

banyak mata yang memandang sang pangeran, mereka seperti tersihir dengan ke tampannannya, para wanita ingin sekali mendekati sang pangeran, melihat sang raja di sampingnya wanita mana yang berani mendekati nya, tiba tiba ada anak kecil yang berlari dan menabraknya, semua makanan yang di bawa nya tumpah semua dan di belakangnya dua orang prajurit sedang mengejarnya. Si anak kecil ini ketakutan, lalu anak kecil ini bersembunyi dibelakang sang pangeran, sang raja yang melihat ini langsung menghentikan prajurit yang mengejar itu.

"Berhenti kenapa kalian mengejar anak itu", tanya raja sambil menunjuk ke arah anak yang bersembunyi di belakang pangeran Itu.

"Maafkan hamba yang mulia, anak ini mencuri yang mulia", kata prajurit.

Pangeran dan raja kaget ternyata masih ada rakyat nya yang mencuri. Pangeran melihat anak itu lalu memeluknya dan bertanya mengapa sampai harus mencuri, "Hamba terpaksa yang mulia, karena ibu saya sedang sakit dan butuh makan, sedangkan ayah saya telah meninggal pangeran", kata anak itu.

Raja menyuruh prajurit untuk ke rumah si anak ini untuk membawa ibu nya ke balai rakyat Untuk di obati dan di beri perawatan sedang si anak untuk sementara di titipkan di kuil untuk diberi pengajaran dan keterampilan sehingga kelak bisa mandiri.

setelah kejadian tadi kebetulan ibu dan putri lewat, lalu raja memanggilnya.

"Oh ayahanda di sini juga? apakah ada sesuatu sampai ayahanda mendatangi pasar ini?", tanya ibu.

"Tidak ada, ayah cuma ingin jalan jalan saja dengan cucu ku ini", kata kakek sambil memegang pundak cucunya itu.

"Anakku ayo antarkan ayah pulang biar putri di temani pangeran, bagaimana pangeran kamu mau kan menemani putri Diah?", tanya kakek.

"Iya kek, perintah kakek saya laksanakan", Kata Akshara.

kemudian ibu dan kakek kembali, sekarang tinggal mereka berdua kemudian pangeran mengajak putri ke taman bunga yang jaraknya tak jauh dari pasar ini.

Mereka berjalan beriringan layaknya seorang pasangan. banyak pasang mata yang memperhatikannya dan membicarakannya.

"Pangeran itu sama siapa ya kira kira? cocok sekali ya, yang satu ganteng yang satunya cantik sangat serasi, apa itu calon menantunya ibu ratu ya?", tanya ibu penjual kain itu.

"Sepertinya iya jeng, kalau bukan mantunya mana mungkin ibu ratu memberikan ijin untuk jalan berdua dengan putra kebanggaan nya itu", kata ibu yang sedang membeli kain itu.

saat mereka membicarakannya tak sengaja sukma mendengar nya, lalu sukma memperhatikan wanita yang di bicarakan itu, ada rasa cemburu karena pria idamannya itu didekati wanita lain. sukma lalu mendekati Akshara yang sedang berjalan ke arah taman.

"Hai kanda pangeran", sapa sukma.

"Loh dinda sukma, dinda dari mana mau kemana ?", tanya pangeran.

Diah yang melihat pangeran berbicara dengan sukma menjadi cemburu dan kesal. " siapa sih wanita ini, datang mengganggu saja!", gerutu putri di dalam hati.

"Oh saya kebetulan lagi jalan jalan, terus melihat kanda, jadi saya menghampiri kanda untuk menyapa, ehm apa wanita di samping kanda ini kekasihnya kanda?", tanya sukma.

"Oh iya kanda lupa mengenalkan, ini putri Diah dia putri dari kerajaan kurusetra, putri diah ini dinda sukma anaknya mahapati Abimanyu", kata pangeran sambil mengenalkan satu dengan yang lainnya.

"Salam hormat tuan putri saya sukma", Kata sukma sambil mengulurkan tangannya.

"Iya salam kenal juga sukma", kata sang putri sambil bersalaman.

"Kalau begitu dinda temani kita saja, kan sangat menyenangkan bisa berjalan ramai ramai daripada hanya berdua, benar tidak tuan putri?", tanya pangeran pada sang putri.

"Oh iya pangeran", jawab sang putri dengan sedikit kesal.

"Baiklah jika tidak mengganggu, saya akan menemani putri dan pangeran", kata sukma.

Akhirnya mereka berjalan bertiga, pangeran menjadi tranding topic saat ini, karena bagaimana tidak mereka menjadi bahan pembicaraan saat ini, sukma anak mahapati yang terkenal dan di sebut sebut sebagai wanita tercantik no satu di kerajaan blambangan ini, ikut mendekati sang pangeran. Dua wanita memperebutkan satu pria, itu gosip yang beredar di kerajaan blambangan. bahkan gosip ini sampai terdengar oleh raja dan mahapati, bahkan mahapati tak menyangka jika putri nya itu berniat mendekati sang pangeran.

"Apa ibu tau anak kita sedang mendekati sang pangeran?", tanya mahapati.

"Tidak pak, ibu ndak tau soal itu, tapi seperti nya anak kita menyukai pangeran pak", jawab istrinya.

"Bu'e tau dari mana anak kita menyukai pangeran?", tanya mahapati.

"Firasat pak'e, kan ibu seorang wanita juga, siapa sih yang tak suka dengan pangeran, sudah tampan, baik, pintar juga ramah, gak sombong seperti anak anak tuan tanah yang kaya di kerajaan ini. barusan ibu dengar dari pelayan yang baru pulang dari pasar, kalau pangeran juga diminati oleh putri anak anak konglomerat itu, menjadi pangeran tampan sudah pasti banyak yang menggandrungi nya, tinggal pangeran nya yang pilih, wanita mana yang akan disandingnya", kata istrinya itu.

"Apa bu'e berharap anak kita di pilih pangeran?", tanya mahapati.

"Ya bu'e sih inginnya seperti itu, siapa sih pak yang gak mau punya mantu seperti pangeran, ibu rasa di kerajaan ini semua nya pasti sama seperti ibu hihihi", jawab istrinya sambil tertawa kecil.

.....

di istana raja pun di buat pusing dengan isu ini, bagaimana tidak, raja berniat menikahkannya dengan putri Diah, karena raja agung sudah terlebih dahulu melamar cucunya itu, nah sekarang ia mengetahui jika sukma pun menyukai cucunya itu, raja juga tak mungkin menolak jika mahapati melamar cucunya itu, karena bisa berimbas pada keamanan kerajaan nya. saat ini sang raja lebih menunggu cucunya untuk di mintai keterangannya, perihal isu yang santer terdengar baru baru ini karena raja berharap cerita ini tak sampai terdengar oleh raja agung pambudi.

Akhirnya pangeran dan putri kembali, raja kemudian memanggilnya untuk ikut ke kamar nya.

"Cucuku apa benar isu yang beredar saat ini, jika sukma dan diah memperebutkan mu?", tanya raja.

"Hah memang kakek tau dari mana?, sedangkan akun lambe turah saja belum ada di zaman sekarang, berita itu hoax kek yang data dan validasinya masih harus di pertanyakan kek", kata pangeran.

"Cucuku apa itu lambe turah, trus hoax, data dan validasi itu apa? apa sejenis makanan cucuku?", tanya kakek.

"Opss lupa ini kan zaman tuwir", kata pangeran dalam hati, "Ehm pokoknya kakek jangan percaya dengan berita itu kek, saat ini diah maupun sukma itu hanya sebatas teman kek belum ada tanda tanda untuk ke tahap berikutnya, jadi kakek tenang saja, ananda bisa menjaga batasan dan diri sehingga kedua wanita itu tidak akan berfikir yang macam macam", kata pangeran.

"Cucuku boleh kakek mengatakan hal yang sejujurnya, ini mengenai gulungan surat dari raja agung", kata kakek.

"Apa itu kek?", tanya pangeran.

"Sebenarnya gulungan surat itu isinya mengenai lamaran pada dirimu, raja agung melamarmu untuk menjadi suami putri diah", kata sang kakek.

"Hah apa itu benar kek?", tanya pangeran.

"Iya itu benar, ini gulungan nya kamu bisa baca sendiri cucuku", kata kakek sambil memberikan gulungan surat itu, kemudian pangeran membacanya, pangeran kaget karena begitu ingin nya raja agung menjadikannya dirinya menjadi suami untuk putri diah.

"Bagaimana cucuku? apa kamu bersedia? semua keputusan ada di tangan mu, kalau kamu menyukai putri diah kakek akan menyuruh orang untuk membalas surat ini", kata kakek.

Sebenarnya pangeran pun menyukai putri diah, cuma pangeran belum tau seperti apa calon istrinya itu, bagaimana jika ada masalah di kemudian hari.

Di saat pangeran bingung tiba tiba ada ketukan dari luar pintu kamar, saat di buka ternyata putri diah sudah ada di depan pintu, putri diah sudah mendengar semua perkataan kakek tak sengaja, putri diah berlutut dan memohon kepada pangeran untuk bisa menjadi istrinya, dia berjanji akan menuruti kemauan sang pangeran, jika pangeran menjadi suami nya. pangeran lalu mengangkat pundak sang putri dan menatapnya.

"buat mas kamu juga sempurna, udah cantik, baik trus gak sombong di tambah kamu anak rumahan yang gak terkontaminasi dunia luar, jujur aku juga kalo bisa milih mah, aku sih yes jadiin kamu istri malahan bukan pacar loh", kata pangeran.

"Mas masih inget scene kita ini di novel sebelum nya? akhirnya author mengabulkan harapan kita, kita sekarang bisa bersama bukan kakak adik lagi, tapi menjadi pasangan sehidup semati, berarti aku satu satunya kan istrimu mas", kata putri.

"Aku mendapatkan bocoran dari author sebelah, sepertinya gak cuma kamu deh dek yang jadi istriku, sepertinya aku masih harus poligami dek", kata pangeran.

"Emang bener bener ya nih author demennya cerita tentang poligami mulu nih, jangan jangan author nya niat atau memang tukang kawin ya", kata putri.

"huss jangan ngaco, suaminya author gak poligami istrinya cuma satu anaknya dua, dah ah jangan ribut ma author tar kita di ganti loh ceritanya, emang dek mau", kata pangeran.

"Gak mau, maafin saya ya author, saya janji akan nurut sesuai script, mohon author tidak mengambil hati", kata putri.

Kakek yang sedari tadi mendengar mereka, ndak mudeng dan terkesan bingung apa yang telah mereka ucapkan, akhirnya mendekati mereka.

"Jadi bagaimana apa kalian mau untuk di nikahkan", tanya kakek.

"Mauuu kek", jawab mereka serentak dengan bahagia.

"Baik jika sudah seperti itu secepatnya kakek akan mengirim balasan dan kamu cucuku, kamu harus menemui raja agung bersama kakek dan ibumu untuk menghantarkan bawaan untuk melamar putri diah", kata kakek.

"Baik kek", kata pangeran.

putri diah bahagia hari ini dan dia memeluk sang pangeran erat, dia bersyukur bisa menjadi istrinya itu.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C7
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login