/ Realistic / Rache

Rache Original

Rache

Realistic 312 Capítulos 71.8K Modos de exibição
Autor: Eshaa_

Classificações insuficientes

Ler
Sobre Índice Reviews

Sinopse

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan.

Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari.

Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan.

Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi.

Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata.

Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

  1. Fahrur_Yusanto
    Fahrur_Yusanto Contribuído 106
  2. Watienya_Gupita_8113
    Watienya_Gupita_8113 Contribuído 79
  3. Watienya_Gupita
    Watienya_Gupita Contribuído 69

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Você também pode gostar

    3Opiniões

    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    Compartilhe seus pensamentos com outras pessoas

    Escreva uma avaliação
    Eshaa_

    Sesuatu yang paling menyakitkan adalah kehilangan, dan puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Apa yang menjadi milik tuhan pasti juga akan kembali ke dalam pangkuan tuhan

    Revelar Spoiler
    3yr
    Ver 0 Respostas
    Eshais

    Kata orang, hidup itu seperti roda yang berputar. Kadang diatas, dan kadang di bawah. Bahkan nyaris semua orang tau itu, tapi hanya sebagian dari mereka yang memahaminya. Aksara paham betul pepatah itu. Dulu pernah, saat itu ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu abah menjadi korban PHK dan sempat menganggur selama enam bulan. Saat itu pula mereka jatuh ke titik ke rendah di dalam hidup. Mas Abim sakit usus buntu sedangkan abah kehilangan pekerjaan. Anak itu ingat betul bagaimana ekspresi ibuk yang menahan tangis namun tetap tersenyum sembari menenangkannya.

    Revelar Spoiler
    3yr
    Ver 0 Respostas
    sheinarajjersha

    Kata abah dan ibuk, jika ingin di hargai maka kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu. Mendengarkan orang yang sedang berbicara tanpa menyela misalnya—walau beberapa kali di langgar oleh Adyatma bersaudara terutama Mas Abim dan Arjuna. Abah selalu mewanti-wanti pada Yudhistira dan adik-adiknya untuk selalu akur, menghargai satu sama lain dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

    Revelar Spoiler
    3yr
    Ver 0 Respostas

    Autor Eshaa_