Pemakaman Haoran berlangsung dengan sangat khimad. Hanya ada Emma, Therius dan Natan yang menunggu di atas bukit. Para pengawal Therius mengamankan di kaki bukit, memastikan tidak ada orang yang akan menggangu mereka.
Emma merasakan semuanya berjalan dengan begitu cepat, bagaikan mimpi. Haoran terbaring di sebuah peti kaca. Ia terlihat tampan sekali dengan rambut panjang yang turun hingga ke bahunya. Emma merasa tidak pernah puas menatapnya. Matahari yang bersinar cerah tidak dapat membuat suasana hatinya yang mendung menjadi hangat.
Seluruh hati dan pikiran Emma seolah diselubungi es yang sangat dingin. Ia telah berjanji tidak akan menangis lagi karena apa pun. Karena itulah Emma sama sekali tidak meneteskan air mata.