Kita pun berjalan menuju pasar.
Disini lumayan sangat ramai. "Disini sangat ramai.." Kata dia. "Disini memang sangat ramai, Pegang tangan ku agar kamu tidak tersesat. " Kata ku. ".. Ok" Jawabnya. Aku pun memegang tangannya. aku dan adikku biasanya pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan. sesekali aku pernah kehilangan adikku karena di hari itu sangat ramai walaupun dia sudah dekat dengan ku. akhrinya aku memutuskan untuk memegang tangannya agar ia tidak menghilang. Aku dan vanilla berjalan cukup lama melalui keramaian dan akhirnya sampai di kios bahan-bahan. "Ah Vella! Kamu pasti kesini buat membeli bahan kue khas mu kan?" Kata si Penjual bahan. "Iya nih Arfi, kebetulan bahan-bahan untuk membuat kue habis." Kata ku. "Ooo, okok sebentar ya" Kata Arfi. "Kamu mengenal dia??" Kata dia. "Hm? Arfi? ooo aku cuman langganan dia. Dia menjual segala yang ku butuhkan makanya aku sering kemari untuk membeli bahan-bahan." Jawab ku. Sambil menunggu Arfi, aku pun duduk bersama dia. "Aku mencium bau familiar.. " Kata dia sambil menunjuk ke arah bunga Vanilla. "Hm? Itu namanya Vanilla" Jawab ku. "Vanilla?.. " Jawab dia sambil termenung seperti dia tau sesuatu. "Aku mengingatnya!" Jawab dia. "Namaku adalah Pure Vanilla" Jawabnya sambil memegang tangan ku.
"Vanilla??" Aku pun terkejut.
"Apa yang terjadi pada mu?" Tanya ku sambil melihat kepadanya. "Aku masih tidak mengingatnya.. Akhir-akhir ini aku melupakan banyak hal. Aku agak kesulitan untuk mengingat, vella.." Jawab vanilla yang tertunduk dan khawatir. Jadi teringat seperti aku. memoriku sempat memudar, sampai sekarang aku pun lupa apa yang terjadi di masa lalu. Yang hanya ku ingat hanyalah adik, pekerjaan, DelimaEnchanted Kingdom dan Vanilla. Aku sengaja tidak mengatakan "Apa kamu mengenal ku?". Karena pasti akan sangat sulit bagi dia mengingat karena itu sudah berbulan-bulan yang lalu.
Arfi pun kembali membawa bahan-bahan yang ku butuhkan. Aku pun membayarnya, aku dan vanilla kembali berjalan melewati keramaian. Aku baru teringat untuk membeli syal yang adikku inginkan bulan lalu. "oh ya, kita akan pergi ke kios pakaian. aku mau membeli syal yang diinginkan adikku." kata ku sambil kita berjalan. kita pun sampai ke kios pakaian. Disini cukup ramai pembeli. Aku pun segera pergi ke tempat syal-syal. Sementara aku mencari syal yang diinginkan adikku, Vanilla sedang melihat-lihat. "dimana ya.."Kata ku sambil mencari. tidak butuh waktu lama, akhirnya aku menemukan nya. " Akhirnyaa" kata ku sambil memegang syal itu dengan lega. Tidak heran mengapa adikku menginginkan syal ini, ternyata syal ini terbuat dari bahan yang lembut. Pantas saja harganya cukup mahal, tidak seperti syal lainnya. Saat aku menoleh, aku melihat Vanilla sedang memegang syal berwarna Putih, cream kemudian memakainya. "Kamu mau syal itu?" Tanya ku kepada dia. "um.. Tidak usah, aku tidak mau merepotkan." Kata Vanilla sambil melepaskan dan menaruh syal tersebut ke tempatnya lalu pergi ke dekat tempat baju. Aku pun melihat syal yang dipakai Vanilla. Lalu aku membeli syal itu juga, karena menurut ku, dia cocok memakai syal itu. Setelah membayar, Vanilla sedang menungguku. "kamu sudah belanjanya, Vella?" Tanya dia. "Iya, ini buat kamu, Vanilla" Kata ku sambil mengeluarkan syal putih cream. Lalu aku memakaikan syal itu kepada dia. "Nah, begini kan kamu terlihat lebih imut." Kata ku sambil menatapnya. Dia tampak tersipu tanpa kata-kata. "Terimakasih Vella" Jawabnya sambil menatap ku. Kita pun lanjut berjalan melewati keramaian. Setelah berjalan cukup lama akhirnya kita sampai di Toko kue ku.