Baixar aplicativo
13.8% Princess Pamela / Chapter 33: Berkunjung ke Istana Lacuna Dark

Capítulo 33: Berkunjung ke Istana Lacuna Dark

Hari ini tepatnya Ratu Marigold berjanji akan  mengembalikan Raja Sky kepada Ratu Vivian.

Namun perempuan itu menyuruh Vivian datang ke istananya.

Dan setelah itu Marigold baru akan mempertemukan Vivian dengan Sky.

Entah apa yang direncanakan Ratu Marigold selanjutnya, sebenarnya Ratu Vivian agak ragu.

Dia takut jika ini adalah jebakan.

Namun Ratu Vivian tidak ada pilihan lain, dan dia tetap harus datang menemui wanita itu.

Lagi pula mereka sudah bersepakat sejak awal. Hingga harus menjodohkan anak-anak mereka.

Ratu Vivian sudah tahu jika Ratu Marigold adalah perempuan yang sangat licik, namun untuk kali ini dia mencoba untuk percaya.

Karena Ratu Vivian sudah tidak sanggup untuk menahan rindunya terhadap Sky. Sudah cukup lama dia terpisah dengan suaminya.

'Semoga kali ini Marigold, benar-benar akan menepati janjinya. Aku sudah mengorbankan putriku untuk menikah dengan putramu,' batin Ratu Vivian.

Perlahan Ratu Vivian melangkah, dan dikawal oleh dua orang kepercayaannya.

Pamela yang melihatnya pun segera menghampiri sang Ibu.

"Ibu, terlihat rapi sekali? Memangnya akan  kemana?" tanya Pamela.

"Bukankah, Ibu selalu rapi, ya?" sahut Ratu Vivian.

"Ah, iya juga sih ... tapi ...."

"Tapi, apa?"

"Wajah Ibu terlihat berbeda, seperti ada kekhawatiran, tapi juga bercampur dengan kebahagiaan?" kata Pamela.

Ratu Vivian agak sedikit heran dengan kemampuan Pamela dalam meramal ekspresinya.

"Bagaimana kau bisa bicara begitu?"

"Aku hanya bicara dari apa yang aku lihat, Bu. Lagi pula kedua mata Ibu terlihat berbinar-binar," jawab Pamela.

"Benarkah?" Ratu Vivian tersenyum samar. Rasanya wajah tampan Raja Sky sudah ada di depan matanya.

"Bu boleh aku ikut?" tanya Pamela.

"Kau di istana saja dengan Drak!" sahut Ratu Vivian.

"Tapi aku ingin ikut, Bu!" kekeh Pamela memaksa.

"Sebaiknya jangan, Pamela!" ujar Ratu Vivian.

"Tapi aku ingin ikut ke sana Bu! Supaya wanita jahat itu tidak bisa menyakiti Ibu!" kata Pamela.

"Pamela! Aku memiliki kedua Pengawal! Lagi pula aku ini bukan wanita lemah! Aku memiliki kekuatan sihir tingkat tinggi!" sahut Ratu Vivian.

Namun Pamela tak tinggal diam, dia tetap berusaha untuk ikut. Karena dia tidak mau terjadi sesuatu dengan Ratu Vivian, selain itu dia juga ingin melihat istana Lacuna Dark dari jarak dekat.

Karena waktu itu dia hanya melihat istana Lacuna Dark dari luar saja, dan itu pun dari jarak yang cukup jauh.

"Ayolah, Bu! Boleh, ya ...." Rengek Pamela.

"Jangan, Pamela!"

"Bu, aku mohon ...." Pamela memasang wajah yang memelas.

"Tapi—"

"Bu, wanita itu sangat licik, dan jahat! Jadi aku ingin pastikan, Ibu, baik-baik saja! Oleh karena itu tolong izinkan biarkan aku ikut, ya?" pinta Pamela sekali lagi.

Mendengar Pamela yang mengatakan ibunya dengan makna yang buruk, membuat Drak tak terima.

"Kau tadi bilang apa?!" pekik Drak pada Pamela. "Kau tadi mengatakan Ibuku wanita yang jahat dan licik, ya?" ucap Drak yang tak terima.

"Ah, maaf, Drak. Aku keceplosan!" sahut Pamela yang tak enak hati.

"Hmm!" Kedua mata Drak menajam, "awas saja! Kalau sampai kau mengatakan hal buruk tentang Ibuku lagi! Aku akan menghajarmu!"

Ratu Vivian berdecak geram melihat reaksi Drak yang memarahi putrinya, dan seakan ingin menelan Pamela hidup-hidup.

"Drak, ingat! Dia itu istrimu! Jadi jangan berani-beraninya berbuat kasar kepada istrimu!" bentak Ratu Vivian kepada Drak. Lalu wanita itu berjalan mendekati Drak.

"Dan perlu kau ingat, ya! Kalau sampai kau berbuat kasar kepada putriku, maka aku akan membunuhmu!" ancam Ratu Vivian.

Seketika Drak tediam, mungkin kalau bukan Ratu Vivian yang berkata seperti itu kepadanya, pasti dia akan marah atau bahkan membunuh orang itu.

Namun ini adalah Ratu di Kerajaan Violet, dan lebih parahnya Ratu Vivian adalah Ibu Mertuanya sendiri.

Yang artinya dia harus menghormatinya walau apapun yang terjadi. Dan dia harus rela berada di bawahnya meski dia sanggup melawan wanita itu sekalipun.

Karena di sini dia masih memiliki misi yang harus ia selesaikan.

Bukan hanya masalah Sky, namun ada hal lain yang sampai saat ini masih ia rahasiakan dari siapapun. Bahkan ibunya sendiri juga tidak mengetahuinya.

Drak juga tidak berada di pihak ibunya. Sejujurnya Drak juga tidak menyukai sikap ibunya yang sangat licik.

"Kalau begitu, mari ikut aku Pamela! Lagi pula kau adalah istri dari seorang Pangeran dari negri itu. Dan kemungkinan kau juga akan mendampingi suamimu memimpin negrinya. Walau aku masih tidak yakin!" ujar Vivian.

"Benarkah!" Pamela tampak senang mendengar sang Ibu mengizinkannya untuk ikut.

Kemudian mereka semua pun beranjak dari negri Violet menuju istana Lacuna Dark.

***

Sesampainya di istana Lacuna Dark, Ratu Marigold sudah menunggu kedatangan Vivian dengan penuh suka cita.

Walau dia juga sedikit heran melihat anak dari Ratu Vivian juga ikut datang. Bahkan putra kandungnya juga datang kemari.

"Wah, wah! Tak disangka kalau kalian datang beramai-ramai?" ujar Ratu Marigold.

"Loh, memangnya kenapa? Mereka juga berhak datang 'kan? Bukankah kita ini sudah menjadi keluarga, ya?" sindir Ratu Vivian sambil tersenyum. Dan Ratu Marigold tampak memalingkan wajahnya dengan sinis.

"Baiklah! Silakan duduk!" suruh Ratu Marigold dengan nada ketus. Dan mereka tengah berada di ruang makan istana Lacuna Dark.

Pamela tampak tak berselera melihat hidangan di istana itu. Begitu pula dengan Ratu Vivian.

Menu makanan mereka sangat berbeda dari stana Violet.

"Silakan dinikmati hidangan makan siang yang sudah kami sedikan," ujar Ratu Marigold.

Tentu saja Ratu Vivian enggan menyantapnya. Dia merasa jijik.

"Bu, kenapa menu makan siang di sini begitu ekstrim?" bisik Pamela di tingkat Ratu Vivian.

"Yah, di sini memang seperti ini!" sahut Ratu Vivian.

Pamela melirik sekali lagi pada mangkuk besar yang ada di hadapannya. Isinya adalah sup kelelawar yang masih lengkap dengan sayapnya.

Dan Pamela melirik di mangkuk yang ada di sebelah Ratu Vivian, dan terdapat satu ekor tikus berukuran besar yang hanya direbus serta dilumuti bumbu. Pokoknya menu-menu makannya benar-benar ekstrim dan menjijkan, ada laba-laba, kelabang serta yang lainnya. Terakhir yang membuat Pamela semakin tercengang adalah sebuah menu steak yang konon terbuat dari daging ular piton raksasa.

Pamela benar-benar ingin muntah saat itu juga, namun dia berusaha untuk menahannya.

"Kenapa hanya dilihat saja! Ayo dimakan! Kalian tidak mau menghargaiku, ya?" sindir Ratu Marigold.

Dan Ratu Vivian pun langsung menolaknya secara mentah-mentah.

"Tidak mau! Karena aku datang kemari bukan untuk makan siang bersamamu, malainkan untuk menjemput Raja Sky suamiku!" tegas Ratu Vivian.

"Tapi kau harus makan dulu, Vivian!" pinta Marigold.

"Aku tidak mau makan, sebelum kau mempertemukanku dengan Sky!" sahut Ratu Vivian.

Bersambung ....


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C33
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login