Aku terbangun dan menatap sekitarku. Aku berada di rumah sakit. Aku ingat kejadian semalam. Tito membawaku ke sini. Tiba-tiba pintu terbuka. Mia muncul dihadapanku dengan wajah tersenyum menatapku dan dia mengucapkan selamat pagi kepadaku. Aku tersenyum membalasnya.
"Kamu lapar?" aku mengangguk.
Tak lama kemudian, Mia keluar mencari makan. Lalu, muncul Tito dan mereka berdua saling sapa. Aku senang melihat mereka berdua. Mereka berdua sangat harmonis dan romantis.
"Kau sudah bangun?" aku mengangguk. Dia duduk di sampingku. Kemudian dia bercerita kepadaku. Kenapa mereka berdua bisa di Bali? Ternyata, mereka ke Bali untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-4 tahun. Mendengar itu, aku merasa bersalah telah menganggu acara mereka berdua. Untungnya, Tito tidak merasa keberatan. Dia malah senang. Dia merasa dibutuhkan sebagai sosok kakak. Lantas, aku memeluknya.