Baixar aplicativo
66.66% pintu menuju perang / Chapter 2: apakah aku bisa membunuh?

Capítulo 2: apakah aku bisa membunuh?

"hmmm aku memiliki sebuah ide,bagaimana ku jika ku bakar pondok itu dan menyelinap kebelakang mereka dan menembak mereka disaat mereka lengah" saat rehman hendak melangkah dia berpikir"tunggu apakah aku bisa membunuh manusia?,aku memang di latih dan di ajarkan menembak namum itu berbeda dengan membunuh manusia!"sesaat rehman melihat 2 orang pemberontak sedang membawa kantung besar yang penuh darah mereka mebawa kantung itu kesebuah lubang galian (pemberontak A)"kenapa kita yang harus membawa mayat ini dan mengurusnya?padahal mereka yang hanya bersenang-senang saja dengan mayat ini saat dia masih hidup dan setelah mereka puas dan membunuh'nya mereka malah menugaskan kita untuk mengurusnya" seseorang datang (pemberontak C) "sudah lah jangan banyak mengeluh kau, kalau kau memang ingin kenapa tak lakukan saja sekarang selagi dia masih belum membusuk hahahaha!!!"(pemberontak B) "iya kenapa tak kau lakukan saja dari pada kau nanti menyesal" (pemberontak A) "hahaha lucu sekali seperti anak-anak" setelah mereka menaruh mayat itu salah satu pemberontak itu malah mencoba melecehkan mayat perempuan itu (pemberontak B) "oii kau benar-benar serius melakukan nya!!?" (pemberontak C) "sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran mu ini!!?" (pemberontak A) " hahahaha santai aku hanya bercanda sedikit lagi pula untuk apa aku melakukan nya sekarang membawa penyakit saja" (pemberontak C) "terserah kau saja lebih segera kita selesaikan sekarang sebelum kau benar-benar melakukan nya dan membawa penyakit untuk kita semua" bukannya mengubur nya mereka malah membakar mayat perempuan itu, akhirnya rehman mulai menyimpulkan"aku tahu sekarang aku harus membunuh mereka,karena ketika manusia sudah mulai meninggalkan sisi kemanusiaannya mereka tidak bisa di sebutkan sebagai manusia tapi iblis,aku harus bergerak cepat dan membunuh mereka"setelah pemberontak itu pergi rehman segera ketempat mereka membakar mayat itu dan melihatnya"astaghfirullah sungguh biadab mereka ini,semoga kau tenang di sisinya maha kuasa amiin" Rehman mengambil jerigen yang berisi minyak yang di gunakan untuk membakar mayat itu,rehman segera ke arah pondok dan memulai rencananya dan menuangkan minyak tadi dan membakar pondok itu,rehman langsung pergi kearah semak belukar untuk bersembunyi,saat api membesar para pemberontak sadar dan mulai panik dan memanggil teman teman mereka yang tertidur (pemberontak)"oii cepat bangun dan padamkan api itu sebelum api itu membakar hutan dan kita!!!" mereka semua bergegas untuk memadamkan api itu setelah beberapa saat api itu padam dan mereka terduduk karena lelah mengangkut ember untuk menyiram api tersebut (pemberontak A)"kenapa pondok tersebut bisa terbakar?" (pemberontak D)" tak tahu aku bagaimana pondok itu bisa terbakar? atau ada orang yang merokok dan membuangnya kedekat pondok itu?' saat mereka sedang beristirahat aku keluar dan mulai menembaki mereka satu persatu dor-dor- tataratata,(pemberontak C)"Ada serengan arrgh"(pemberontak A dan D dan B) "arrgh" (pemberontak E dan F) "aarrghhhh sakit sekali arrgh"tembakkan ku tepat ke arah kepala mereka berdua, tersisa 1 orang lagi dia berada di balik dinding rumah,dia segera berlari ke arah sebalik dinding rumah saat melihat ku menembaki mereka tadi, (pemberontak)"kau akan mati sialan!!kau pikir bisa lari dari hutan ini hah!!!? hanya Kematian yang ada untukmu!!! hahaha!!!" setelah memastikan dari arah mana suara itu aku pun mulai menembak,tatataratata,tanpa diduga ternyata tembakkan itu tepat mengenai pemberontak itu dan akhirnya dia mati dengan mata terbuka,rehman mendekati pemberontak tadi dan berkata"kau tahu aku selalu membenci dunia ini dan aku tidakkan peduli dengan bahaya yang ada didepan ku,selama kubisa bertahan hidup dan keluar dari sini maka aku akan melakukan apapun untuk bisa keluar dari hutan ini" rehman pun menutup mata terbuka pemberontak itu dan pergi dengan mengambil persedian para pemberontak itu,setelah beberapa langkah rehman bergumam"aku telah membunuh orang !!! dan itu sungguh luar biasa!! tunggu-tunggu dulu kenapa aku malah senang aku malah terlihat seperti seorang psikopat!!, sudah lah jangan dipikirkan lagi itu hanya membuat ku stress saja"...

akan dilanjuttkan ke bab 3

nama penulis: Riski january

asal kota:kota jambi


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login