Pertanyaan Gabriel membuat Jeanne dan Janne menatap Yuuki dengan mata tajam tanpa dia sadari.
Melihat ini Yuuki merasa...aneh?
Um, entah kenapa kalian terlihat tidak menyembunyikan niat kalian?
Seharusnya kalian diam-diam menjadi bodoh dan senang saat aku memberikan hadiah kan?!
Gann, rencana gagal !!!
Yuuki:"Ehem, tentu saja aku membelikan kalian barang bagus juga~"
Toh aku tidak mau perang cuka terjadi di rumah hangatnya~
Yuuki segera datang ke sisi Jeanne dan Janne dengan dua kotak kecil yang ada di tangannya.
Janne dan Jeanne duduk berdampingan di sofa, dan saat melihat Yuuki membawa dua kotak kecil didepan mata mereka, hati mereka berdetak sangat kencang!
Melihat aksi keduanya, Yuuki sedikit mengangkat alisnya sedikit...
Ini, agak susah jika harus menemukan posisi untuk memberikan hadiah pada keduanya!
Pada akhirnya Yuuki segera berlutut satu kaki, dan dengan hati-hati membuka dua kotak itu sebelum akhirnya menunjukkannya pada dua gadis kembar didepannya.
Jeanne tidak bisa menahan diri untuk menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dan disaat yang bersamaan dia mencoba menahan air mata untuk keluar dari matanya.
Di sisi lain, sang kakak entah kenapa otaknya merasa kosong saat melihat isi di dalam kotak tersebut!
"Sepertinya kalian menyukainya, dan...Yah, dua cincin ini sangat cocok untuk kalian!"
"Umm... Sejujurnya aku ingin membelikan kalian sebuah gelang, tapi mengingat aktivitas kalian di ekstra, itu tidak jadi~"
"Jika aku memberikan Jane gelang, itu menghambat saat bermain basket ataupun saat memanah. Dan jika diberikan pada Jeanne, itu akan menganggu konsentrasi permainan violinnya."
"Jadi, aku memilih dua cincin ini! Terimalah!"
Dengan sedikit kegugupan, Yuuki mengatakan ini dengan lantang sembari menyerahkan dua kotak kecil berisi cincin indah didalamnya.
Bisa dibilang ini sesuatu seperti pengakuan!
Siapa yang menyuruhmu membeli cincin jika itu jadinya, dasar bodoh!
Sayangnya Yuuki hanya ingin mengatakan...
Jangan meremehkanku! Sebagai anjing lajang dengan total umur untuk menjadi Grand Magister, dia sudah belajar hal ini di depan cermin berkali-kali!
Jangan meremehkan imajinasi perawan !!!
Meskipun begitu, sedikit kegugupan tidak masalah bukan?
Terima, atau tolak.
Surga, atau neraka.
"Ara Ara..Aku tidak akan menduganya, anak laki-laki kecil ini sudah remaja sekarang?~~"
Gabriel meletakkan cangkir tehnya dan menatap ketiga sosok disana dengan senyuman yang sangat hangat.
Tapi jauh di dalam lubuk hatinya, dia sedikit merasakan kehilangan.
Empat tahun, itu bukan waktu yang singkat juga bukan waktu yang lama...Selama empat tahun ini, Gabriel sangatlah tahu, Yuuki, mengejarnya!
Kualitas psikologi Yuuki memang bagus, tapi Gabriel dapat dengan mudah membacanya!
Bayangkan, selama empat tahun, seorang anak laki-laki yang belum dewasa mengejarnya dengan intensif...
Bahkan mengaku padanya!
Bagi Gabriel sendiri, ini adalah hal yang sedikit romantis...Tapi, dia tahu jaraknya.
Meski begitu, dia masih tidak bisa menahan diri untuk menumbuhkan sedikit rasa kasih sayang padanya.
Hanya saja sekarang...
"Jeanne, Janne, ada apa dengan kalian?" Yuuki dengan sedikit canggung mengangkat kepalanya.
Benar saja, apakah cincin itu terlalu aneh untuk diberikan?
Remaja ini berpikir seperti itu, tapi ini benar-benar hadiah yang sangat indah kalian tahu!
Jeanne menundukkan kepalanya dan menguburnya kedalam celah dadanya yang besar, dia tidak tahu untuk menjawabnya.
Janne masih kebingungan...Apa, apa yang harus kulakukan sekarang?
Menerimanya? Ini pertanyaan ganda sialan!
Jadi...
Janne: "Yuu, kau, serius?"
"Hentikan dan cepat terimalah, aku sedikit merasa canggung sekarang !!!"
"Bagaimana dengan Ana, Ram, dan Rem?"
Yuuki: "Aku akan menjadi bajingan yang bahagia !!! Tunggu! Ada yang salah dengan pertanyaan!"
Lihat?! Lihat bukan! Orang ini bahkan tidak tahu caranya untuk menulis kata pertobatan bahkan di atas secarik kertas putih !!!!
"Nee-san, aku..." Jeanne menarik lengan baju Janne dan berkata, "Aku, aku...Yuuki!–"
"Kalimatmu, tolong dibetulkan dulu Jeanne. Tapi...."
"Sayang, tidak baik membuat seorang laki-laki menunggu kalian tahu?" Gabriel segera berbicara.
Sebagai seorang ibu, dia hanya bisa gigit jari!
"Aku, Ahhh! Mooo, aku tahu! Aku tahu! Aku menerima cincin ini! Sial, kau tidak tahu seberapa susahnya aku harus mengatakan ini !!!"
"Lain kali, jangan beli hadiah yang membuat canggung!" Janne menggaruk rambut peraknya dan akhirnya mengatakan itu.
"Itu salahku?!"
Yuuki memasang wajah terkejut, tapi dia masih memasang dua cincin itu ke jari manis kedua wanita itu!
Melihat cincin di jari tangan mereka, kedua kembar ini menemukan bahwa wajah mereka memanas dan jantung mereka berdetup kencang.
Keduanya memiliki sedikit ikatan batin, dan saat kedua pasang mata itu saling melihat satu sama lain, mereka seolah berbicara.
Janne: """Apakah kita hanya bisa terperangkap dalam hidup pria ini sepanjang hidup?"""
Jeanne: """Nee-san, kita sudah terperangkap sejak lama~""""
Janne: """Benar..."""
Bang! Bang! Bang! Bang!
"Selamat Tuan, pengakuanmu berhasil." suara Jarvis tiba-tiba terdengar dan letupan virtual muncul di ruang tamu.
"Brengsek! Jarvis, darimana kau mengetahui kata-kata itu! Dan kenapa kau harus membuat perayaan!"
<Sir, Anda sendiri yang menulis program ini di data saya. Seorang pria yang mengaku pada wanita, ditandai dengan penyerahan cincin>
<Saya tidak salah>
Ahhh, filosofi kehidupan, benar-benar, sialan!
Kau merusak Jarvisku!
Ana di satu sisi yang melihat semua ini entah kenapa merasa sangat sedih...Tapi tiba-tiba dia mengingat kata-kata Yuuki tadi di restoran.
HP +20
HP +20
HP +20
.
.
HP Max!
Di sisi lain, Ram dan Rem saling pandang dan berbisik.
Rem: "Nee-sama, Nee-sama, aku merasa bahwa hadiah milik kita tidak lagi harum."
Ram: "Rem, Rem, jangan patah semangat! Kita masih anggota baru disini, jalan menuju Roma masih jauh!"
Rem: "Un! Nee-sama benar, Rem, ganbarimasu!"
Ya! Aku memang bajingan yang bahagia sekarang!
"O-Oke, bahagianya kita lanjutkan lagi nanti. Gabriel, aku masih punya hadiah untukmu."
"Ara...Yuu, ternyata kau masih ingin mengejarku? Laki-laki jahat~" Dengan telapak tangan di pipinya, Gabriel bertanya.
Yuuki terbatuk dan mengambil kotak terakhir yang didalamnya berisi sebuah kalung bertatahkan emas, perak dan permata dengan desain yang anggun.
Melihat ini, Gabriel terdiam sebentar sebelum berkata: "Kalau begitu pasangkan?"
"Sesuai keinginanmu, My Queen~~"
Berjalan kebelakang Gabriel, dia melihat wanita cantik itu menyisihkan rambut emas indahnya kedepan sehingga memudahkan Yuuki memasangkannya.
Melihat leher putih pihak lain, jantung Yuuki berdetak sangat kencang.
Tidak, tidak, tidak, dia tidak punya fetish itu!
Percayalah!
Dengan lihai dia memasangnya, dan diam-diam Yuuki berbisik di telinganya: "Kau sangat cantik, Gabriel."
"...Yuuki, kau tidak boleh..."
Mendengar bisikan ini, Yuuki mengangkat senyuman lebar: "Aku tahu, tapi memanfaatkan sedikit tidak masalah bukan~~"