"Saya tidak punya yang ingin saya katakan kepada Anda," kata Wendy. Wajahnya sangat pucat, dan dia terlihat lemah meskipun sedang tersenyum. Namun, mata-nya masih bersinar dengan tekad dan ketegasan.
Michael tidak bisa mengabaikan pandangan itu. Dia tahu bahwa saat ini, Wendy membenci dia lebih dari apa pun.
Menanggapi keheningan Michael, Wendy menggertakkan giginya melalui rasa sakit dan melanjutkan berbicara, "Michael, jika kamu laki-laki sejati, berikan saya kematian yang cepat."
"Ha ha..." Michael tiba-tiba mengekeh. Kemudian, ia mengarahkan kepalanya ke belakang dan tertawa terbahak-bahak. Dia bisa melihat Wendy memegang perutnya, kepalanya yang pucat, dan betapa banyak keringat yang bercucuran di wajahnya. Dia tahu bahwa tubuhnya mulai merasakan beratnya. Dia yakin bahwa dia telah berusaha sebaik mungkin untuk lari darinya agar dia bisa bersama Christian. Saat ini, Michael merasa seperti jantungnya ditonjok berulang kali. Menyakitkan hingga dia bahkan tidak bisa bernapas.