Lu Jingli berharap kakaknya untuk bersih dari kecurigaan setelah laporan DNA keluar, lalu dia bisa berusaha sekuat tenaga untuk menemukan bajingan sebenarnya.
Namun, pada saat dia melihat hasilnya, dia merasa begitu kaget hingga seakan-akan pecah berkeping-keping dan lalu menyatu kembali.
Lu Jingli tidak bisa memercayainya. Dia menatap Lu Tingxiao, seakan-akan dia menyerupai sesosok dewa ….
"Oh astaga, kak, kamu sangat menakjubkan! Aku pikir perkembangan hubunganmu dengan Xiao Xi Xi terlalu pelan! Setelah sekian lama, kalian bahkan belum pernah melakukannya, tapi bukan saja kalian ternyata sudah melakukannya, bahkan anakmu sudah berusia lima tahun! Aku tidak pernah terkesan seperti ini dengan orang lain! Aku tidak akan pernah mengatakan lagi kalau kamu buruk dalam merayu gadis! Kamulah idolaku, superstarku, penasihatku dalam kehidupan …." Lu Jingli mengoceh tanpa berhenti di antara kalimatnya.