Dhika menarik Cia semakin dekat, "kamu mengundang Srigala lapar lagi, sayang." Tanpa menunggu reaksi Cia yang bingung dengan ucapannya. Dhika kembali menyerangnya seperti hewan buas yang lapar dan tidak pernah kenyang.
Cia? Dia kembali terlena dan jatuh.
Setelah benar-benar lelah, keduanya mandi bersama. Tidak ada yang terjadi, mereka hanya mandi. Selesai itu berpakaian, Cia mengenakan kemeja Dhika yang berwarna hitam karena dia suka, ada aroma suaminya.
Rambutnya masih tergelung handuk saat dia dan suaminya makan malam, sekarang jam menunjukkan pukul delapan malam. Cia makan dengan semangat, gimana nggak perutnya laper banget, mana menunya enak banget, sambal cumi sama telur dadar, nasi anget plus lalapan, mantap jiwa.
Cia makan pake tangan, lebih nikmat. Dhika makan tetap kaya biasa, nggak biasa pria itu makan langsung dengan tangan meski udah pernah melakukannya.
"Makan begini itu enaknya langsung dengan tangan," ucap Cia semangat.