Thony berdehem sambil ngangguk, selama jadi bagian dari kepoempoeng dia yang paling jarang keluarin suara, "dulu pas masih sekolah, kita pernah taruhan. Kalo lo jadian sama Aneth, Jo bakal dapat motor sport."
Alex melotot, dia mengingat-ngingat taruhan itu, perasaan nggak di iyain.
"Nggak, gue nggak ada bilang iya, dan kalo pun harus bayar taruhan! Pake motor sport bukan Lambo keluaran terbaru!" dia melotot sama Thony.
"Jangan salahin gue, kan gue cuma jelasin."
"Ooo iya …, lupa gue," ucap Alex. Dia natap Jo yang santai duduk di pinggir ranjang sambil mata fokus ke layer hp. Lagi milih warna mobil.
"Woy!" sentak Alex.
Jo natap Alex, "lo pikir gue anak SMA yang masih demen sama motor sport? Udah nggak minat, pilihan gue jatuh ke Lambo. Makanya lain kali kalo mau buat adegan spektakuler ingat dulu, ada perjanjian tumbal apa nggak? Bukan maen cipok anak orang aja." Tawa menggema.
Alex mendengus kasar, dia menoleh dan natap Aneth, "si Kibo juga belum jawab, masa gue bangkrut!"