"Maaf, Mbak. Di dalam klinik ini, tidak boleh ada kekerasan! Mohon untuk tenang dan harap jangan mengganggu pasien," ujar sang dokter sembari menggenggam tangan Laras.
Laras memalingkan wajahnya ke arah dokter. Ia melihat dokter itu yang menahan tangannya. Padahal kalau tidak, ia sudah menampar Laila. Sementara Laila hanya bisa bersyukur dalam hati. Tuhan masih melindunginya dari perbuatan jahat Laras.
"Kamu siapa, main larang-larang segala?" umpat Laras tidak terima. Ia melepaskan tangannya dari cengkeraman sang dokter.
"Maaf, Mbak. Mbak tolong jangan mengganggu ketenangan pasien! Kalau Mbak terus mengganggu, tolong keluar dari ruangan ini!" Dokter itu hanya menjaga pasien agar tenang. Tidak akan terjadi apapun kalau dirinya ada di dalam.