Ketika Qi Lei mendengarnya, matanya menjadi suram. Rasa sakit yang telah terkubur di hatinya yang paling dalam tiba-tiba muncul kembali bak gelombang kegilaan. Dia ingin mendekatinya, memeluknya dan mengatakan Ia sangat merindukannya, dan juga Qi Lei mengira dia sudah tiada. Qi Lei ingin dia tahu bahwa ia sedih dan menderita.
Namun, melihatnya saat ini, semua keinginan yang berkumpul di dadanya tiba-tiba menghilang. Dia tidak mengatakan apa-apa. Ia pun hanya memperhatikannya dalam diam lalu perlahan-lahan melepaskan pundaknya.
Qi Lei menahan kesedihan di hatinya ketika dia bertanya dengan muram, "Shasha, aku masih menyebalkan bagimu seperti sebelumnya, bukan?"