Brumm! Brumm! Brumm!
Sarifudin memanaskan mesin motornya. Ia sudah berpakaian rapi. Malam ini, ia akan mengajak Stevi ke kota. Namun, sampai satu jam berlalu. Stevi, tak kunjung keluar dari kamar.
"Kenapa Si Neng belum keluar?"
Ia pergi ke kamar Stevi. Gadis itu sedang duduk merenung di tepi ranjang. Sarif mengernyitkan dahinya. Tadi pagi, Stevi begitu semangat ingin ikut ke kota. Sekarang, gadis itu malah duduk melamun.
"Neng, kenapa? Gak jadi ikut?"
"Aku mau ikut, tapi …."
"Tapi, kenapa?"
"Tapi, aku tidak punya baju. Baju ini, sudah aku pakai sejak pagi. Aku takut bau keringatku mengganggu orang lain," ucap Stevi sedih.
Dia tidak pernah memakai baju lebih dari setengah hari. Bajunya berbaris dalam satu kamar khusus pakaian dan aksesoris. Hari ini, ia bahkan tidak punya satu pun baju ganti. Dress yang dipakai Stevi adalah pemberian perawat saat Stevi hendak pulang tadi pagi.