Tiba di sana, mereka bertemu dengan Marcel, Ratu, Aji dan Siti. Tristan dan Haruna menghampiri mereka. Untuk meyakinkan perkataan Marcel di dalam telepon, Tristan bertanya secara langsung kepada Marcel.
"Marcel! Yang kamu katakan di telepon itu benar, kan?"
"Benar, Om. Kita masuk sekarang," ucap Marcel.
Haruna memperhatikan Ratu. Merasa sedang diperhatikan, Ratu tersenyum dan menganggukkan kepala. Haruna membalas senyuman Ratu.
Ada rasa akrab saat Haruna melihat senyuman Ratu. 'Senyumnya sangat mirip dengan almarhum Kiara. Jika dia masih hidup, mungkin sudah seusia gurunya Raja. Entah mengapa, hatiku merasa hangat saat melihat wajahnya.' Haruna melangkah sambil melamun, sampai ia hampir saja terjatuh karena tersandung keset kaki. Untung saja ada Ratu di sampingnya, sehingga Haruna tidak terjatuh dan tangannya ditahan oleh Kiara.
Deg!