Aldy menarik tangan kanannya ke belakang.
Beto menutup kedua matanya. Ia berpikir, bahwa mungkin ini memang akan menjadi akhir dari hidupnya. Ia tersenyum dan berbicara dalam hatinya, "Heri, sepertinya kamu memang berhasil menemukan pengganti yang tepat untuk menempati posisimu di dalam organisasi."
Beto pun merasa bahwa ia tak akan memiliki penyesalan lagi kalau dia memang akan mati saat ini juga.
Namun, setelah menunggu selama beberapa saat, Beto masih tak merasakan pukulan sama sekali. Saat itu juga ia kembali membuka matanya, dan seorang perempuan berdiri tepat di hadapan Aldy dan memeluknya.
Perempuan yang mengenakan jaket hoodie berwarna biru, dengan terusan rok lipit pendek berwarna abu-abu yang merupakan ciri khas rok seragam sekolah menengah atas nasional.
Tidak, dia bukannya memeluk Aldy.
Lebih tepatnya, ia menopang tubuh Aldy yang sudah tak sadarkan diri.