“Relasi kita gak akan sekedar emosi ato insting,” lanjut Rendy lagi meyakinkan Jennifer. Rendy menatap mata Jennifer dengan lembut dan gadis itu juga menatap mata pria itu. Siang itu menjadi momen yang begitu berarti bagi Jennifer. Hatinya yang begitu dingin terhadap pria, begitu pesimis terhadap relasi, kini matanya menjadi terbuka dan hatinya menjadi hangat. “Mmm, itu aja sih,” ucap Rendy kemudian ia membalikkan badannya menuju pintu rumah itu hendak keluar tapi gadis itu segera memanggilnya, “kak Ren!” Jennifer menyusulnya sampai ke depan pintu dan Rendy membalikkan badannya kembali menghadap kepada gadis cantik yang disukainya itu.
“Apa kak Ren masih suka sama aku?” tanya Jennifer dengan suara pelan dan ragu.
“Of course!” jawab Rendy dengan cepat dan yakin.