Mereka melangkah dalam keheningan yang pekat hingga dapat mendengar suara nafas mereka sendiri. Tiba-tiba Ian berhenti melangkah. Dan pada saat yang bersamaan, Febi menoleh ke belakang dan sekejap, gadis itu sempat melihat sekelebat bayangan yang hilang di balik tembok-tembok gang itu.
“Kak Ian,” panggilnya dengan wajah pucat. “Kayaknya aku ada liat bayangan yang bergerak di sana lo tadi,” lanjut gadis itu sambil menunjuk ke arah tembok di dekat mulut gang tersebut.
“Iya,” jawab Ian dengan tenang sambil menoleh ke belakang. Ian menghela nafasnya. Wajah Ian yang biasa terlihat dingin dan datar, mulai berubah. Kekuatiran mulai tampak pada garis-garis wajahnya.