"Haruskah menyapa mantan kekasihmu, di saat kamu sendiri sudah bukan wanita single lagi?" tanya Raydan.
Ralisya pun terdiam mendengar pertanyaan Raydan, apa Raydan cemburu? Pikir Ralisya.
"Aku menyapanya, karena menanyakan keadaan Istrinya," ucap Ralisya.
Raydan menaikan satu alisnya seraya menatap Ralisya.
"Istrinya mengalami perdarahan. Sebetulnya, tadi pagi aku sudah bertemu dengannya. Wajahnya panik, dan aku hanya bertanya apa yang terjadi? Aku bertanya bukan sebagai seorang mantan kekasih, aku bertanya karena aku mengenalnya, dan kebetulan dia ada di Rumah Sakitku," ucap Ralisya.
"Memangnya, kenapa Istrinya? Kenapa bisa mengalami perdarahan?" tanya Raydan.
"Alkohol," ucap Ralisya.
Raydan mengerutkan dahinya.
"Maksudmu, Istrinya minum dalam keadaan hamil seperti itu?" tanya Raydan.
Ralisya pun mengangguk.
Raydan tersenyum miring. Dia mengusap wajahnya.
"Luar biasa, menyenangkan," ucap Raydan kemudian memainkan bibirnya.