Baixar aplicativo
14.28% Nadia & athar / Chapter 1: Ch 1
Nadia & athar Nadia & athar original

Nadia & athar

Autor: my_kinuii

© WebNovel

Capítulo 1: Ch 1

hari itu, sudah 5 tahun dua orang sahabat ini sudah putus komunikasi. mereka hilang tanpa memberi kabar satu sama lain. banyak hal yang membuat mereka saling tidak memberi kabar. mungkin karena ada kesibukkan masing-masing. dulu mereka satu almamater disebuah sekolah SMA swasta yang cukup terkenal di kota tempat mereka tinggal. Nadia Ariani Putri tidak terlalu dekat dengan Atharik revano semasa mereka masih mengenakan baju putih abu-abu. walaupun mereka satu kelas dari kelas 1 SMA sampai mereka lulus bersama-sama dari SMA tersebut. Nadia cewek berkulit putih, murah senyum dan banyak disukai lawan jenis di waktu SMA. sedangkan Athar cowok tinggi, ganteng, kulit putih, punya rahang yang bagus. hanya saja sedikit berantakan dari segi akademisnya. Athar yang tidak terlalu suka berdiam lama di dalam kelas, apalagi kalau waktu mata pelajaran sejarah. dia akan minta izin di jam pertama kepada ibu Linda. banyak alasan yang akan keluar dari mulut Athar. tapi ada satu kelebihan dari Athar dia memilih untuk pergi ke perpustakaan selama jam sejarah berlangsung. yang dilakukan Athar di sana adalah membaca buku yang mungkin dia bisa pelajari. aneh, memang sangat aneh. Athar mempunyai hobi membaca, tapi di pelajaran sejarah dia pasti tidak ingin mengikuti jam pelajaran tersebut. mungkin karena ibu Linda hanya mengoceh di saat jam tersebut. dan membuat matanya akan terlelap di saat itu juga, mengerjakan soal mungkin hanya di saat ujian pertengahan dan semester saja. bertolak belakang dengan Nadia. cewek tersebut sangat suka dengan hal-hal mengenai sejarah. " cewek aneh, mungkin dia menganggap ocehan bu Linda itu sebagai dongeng tentang sejarah negeri ini. ujar Athar suatu hari. itu lah sedikit cerita tentang Athar dan Nadia di masa-masa mereka duduk di bangku SMA dulu.

***

setelah 5 tahun, Nadia kembali membangun komunikasi dengan teman-teman SMA nya. Nadia membuat sebuah group chat sesama alumni SMA nya itu. ide itu muncul dari salah satu sahabat Nadia yang bernama Icha. karena Nadia dan Icha tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. mereka masih suka bertemu, saat ini Nadia sudah menginjak 23 tahun masih single, beda dengan Icha yang sudah punya kekasih. " Nad, kok Lo betah sih ngejomlo terus ? tanya Icha di sore itu. Nadia hanya mengabaikan pertanyaan dari sahabatnya itu.

" eh, Cha siapa lagi teman-teman kita yang belum masuk group ? Nadia mencoba mengalihkan pembicaraan Icha yang menanyakan hal yang tidak terlalu penting menurut Nadia.

" kayaknya si Athar deh yang belum, gue nggak tau nomornya. coba deh Lo cari tau dari si Alex, ujar Icha sore itu. kebetulan Nadia berkunjung ke rumah Icha. karena merasa jenuh di rumah kalau sudah weekend. saat ini Nadia bekerja di suatu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi IT. sedangkan Icha lagi bergelut dengan skripsinya yang membuat kepalanya pusing.

" ya deh, gue chat Alex dulu ya.

*chat *

Nadia : p

Alex : ape Lo ?

Nadia : apa sih Lo sewot aja Lex

Alex : ada apa Nadia sayang ??

Nadia : kan Lo, mulai lagi panggil gue sayang

Alex : kok nggak boleh sih gue panggil sayang, kita kan sama-sama sendiri.

Nadia : apa sih Lo, jijik tau nggak. langsung ke intinya aja deh. Lo gue jadiin admin di group ya, kalau ada nomor teman-teman kita yang belum masuk group. Lo masukin ya... awas kalau nggak 👊

Alex : iya neng, Lo sadis banget sih sama gue nadia, masa iya Lo nggak Mandang gue sebagai bagian cowok terkeren waktu jaman sekolah sampai sekarang sih ?

alis Nadia sedikit terangkat setelah melihat chat terakhir dari cowok yang bernama Alex. " apa ? terkeren ? hm.. apa yang salah ya sama cowok yang satu ini ? sinis Nadia di dalam hati. sedikit deskripsi tentang Alex Dimata Nadia. Alex memang termasuk salah satu cowok terkeren di SMA mereka dahulu. hanya saja Alex sedikit mempunyai tingkat ke Pede'an di atas rata-rata. Nadia kurang respect melihat tipe cowok seperti Alex. tapi hampir setiap cewek yang dekat dengan Alex selalu mempunyai kecemburuan sosial asmara terhadap Nadia waktu masa sekolah dulu. mereka mengira Nadia pacaran dengan Alex dan itu menghambat proses pendekatan mereka dengan Alex.

* chat group *

alex telah menambahkan satu no kedalam group

Athar : 👋 (emoticon lambaian tangan )

Alex : hai Athar cakep

Athar : apaan sih Lex, Lo berlebihan deh

Alex : biasa aja kali

Dika : woii ribut oii.. berisik, anak gue lagi tidur.

Dika adalah salah satu teman sekelas mereka yang lainnya, wajahnya juga di atas rata-rata. dan mereka bertiga adalah 3 serangkai. dimana ada Athar, disitu ada Alex dan Dika.

Icha : wah.. tiga sekawan muncul nih

Icha : kalau udah ada mereka bertiga bakal ternodai ini group.

Dika : tau aja Lo Cha 🤣

Icha : otak kalian bertiga siapa yang nggak tau 😏, iya kan Nad ?

Nadia : ape buk bawa-bawa nama gue 🤔

Icha : 🤣🤣🤣

Icha : jangan marah neng, ini udah lengkap di group kayaknya. yang lain kok nggak nongol ya.. selalu yang nongol, gue, Nadia, Alex. mudah-mudahan si athar betah ya di group ini. karena teman seperguruan nya kan ada di sini 😂

Athar : pasti dong cha, udah lama Lo gue pengen bikin group kelas kita yang dulu. eh, tau-taunya alex gabungin gue. makasih banget ya guyss.

Alex : Yoi bro 👍

sementara Nadia hanya melihat chat group WhatsApp nya dan tidak ingin ikut nimbrung lagi.

***

tiba-tiba ada satu chat yang masuk ke dalam ponsel Nadia. Nadia hanya memandangi ponselnya yang tergeletak di atas kasur. Nadia kaget karena yang terpampang di sana adalah foto profil Athar. berarti yang mengirim chat tersebut adalah Athar. " tumben ini anak chat gue, gumam Nadia dalam hati.

Athar : hai nad 👋

Nadia hanya membuka chat tersebut tanpa membalas chat itu secara langsung. alasannya Nadia masih merasa asing dengan orang yang mengirim chat tersebut. pasalnya nadia masih mengira Athar akan hilang di dalam kehidupan nya, alasannya Athar lah yang membuat Nadia menghilangkan pikiran tentang dia. cowok yang dulu sahabatnya yang menghilang bak di telan bumi. " balas apa nggak ya ? Nadia bertanya pada dirinya sendiri. " balas aja deh, nadia segera meraih kembali ponselnya.

Nadia : hai, Athar 😀

Athar : apa kabar Nad ?

gesit juga nih anak balasnya, Nadia bergumam sendiri.

nadia : baik, lo apa kabar ?

Athar : Alhamdulillah sehat wal afiat Nad.

nadia : syukurlah 🙏🏼

Athar : masih sama kayak dulu ya Nad, nggak berubah

Nadia : maksudnya ?

Athar : iya, maksudnya masih sama. balas chat nya masih simpel aja.

Nadia : oh, ha ha ha kok Lo baper'an sih ?

Athar : siapa yang baper'an nad 😂, kangen iya. 😊

" bisa-bisa nya Athar bilang kangen sama gue " heran nadia

Nadia : ha ha ha Lo beda sekarang ya, suka ngelucu ?

Athar : nggak ah, gue masih sama kok kayak dulu. Lo aja yang nggak peduli sama gue.

Nadia : nggak peduli maksudnya ? gue nggak ngerti deh 🤔

Athar : canda kok Nad. kan Lo dulu nggak nyadar kalau gue perhatian sama lo. walaupun hanya sekedar perhatian seorang sahabat.

Nadia : kok jadi curhat sih tar ?

Athar : siapa yang curhat, gue jujur loh.

Nadia : oh... gitu ya.

Nadia memilih off duluan dari chat di WhatsApp. untungnya Athar hanya membaca chat terkahir dari Nadia tanpa membalasnya. itu suatu keuntungan bagi Nadia, karena kalau tidak pasti akan panjang ceritanya.

" Athar kenapa kok bisa aneh gitu ? Nadia masih belum bisa mencerna isi chat dari Athar beberapa waktu yang lalu.

👈 flashback 5 tahun sebelumnya.

Athar POV

pagi itu athar datang ke sekolah sedikit lebih awal. sampai-sampai satpam disekolah athar heran sendiri. " tumben mas Athar paling awal ke sekolahnya.  biasanya kalau udah mau bel aja baru sampai" goda satpam tersebut.

" iya pak, kebetulan bangun kepagian, dari pada kesiangan terus mending memulai perubahan pak ha ha ha.

" duluan pak,  Athar  memilih izin terlebih dahulu kepada satpam tersebut. kalau tidak panjang ceritanya

kelas Athar berada di lantai dua. sebenarnya ada cewek satu kelas athar yang datang lebih pagi lagi dari dirinya, yaitu Nadia. cewek yang selama ini yang selalu mencuri perhatiannya. dia cewek yang cuek, tapi murah senyum kepada setiap orang yang secara langsung berpapasan dengannya. tapi lain hal nya kepada athar. nadia selalu menghindar. Jangankan memanggil nama athar, senyum sedikit aja mungkin sulit untuk Athar lihat. akan tetapi apapun yang di lakukan cewek itu selalu menjadi perhatian athar. entah apa yang ada di pikiran Athar di pagi itu. hari itu Athar sengaja datang lebih pagi, hanya karena ingin bertemu si cewek yang selalu ingin dia ajak berbicara hal-hal yang dirasa menarik. tapi harapan di pagi itu masih tetap sama dengan hari-hari sebelumnya. nadia masih menghindar dan memilih keluar dari kelas. " Nad, sampai kapan sih Lo nggak mau tegur sapa sama gue? apa yang salah dari gue sih nad ? dari kelas 1 SMA sampai mau lulus Lo nggak pernah ngomong sama gue. apa ada yang salah ya ? athar bergumam sendiri di dalam kelas karena merasa aneh dan janggal menurutnya.

ponsel Athar bergetar tanda ada satu chat yang masuk

Dika : bro, Lo udah sampai sekolahan ya ?

Athar : udah,

Athar hanya membalas chat nya singkat.

tidak berapa lama Dika, dan Alex sudah berada di dalam kelas dan duduk tepat di belakang bangku Athar.

" tar, Lo pagi-pagi kenapa bengong sih ? ada yang menghambat pikiran lo ? tanya Dika

" iya, pagi-pagi biasanya Lo udah ngerjain adik kelas. lah ini Lo duduk dikelas. pemandangan yang Langka banget tau nggak. Alex menyahuti ucapan Dika.

dua sahabat Athar itu hanya mengedikkan bahu pertanda sama-sama heran dengan perubahan Athar di pagi itu. " gue sama Dika ke kantin dulu ya tar, ngisi perut dulu biar fokus belajar. Lo gimana nih ? tanya Alex kepada Athar. Athar mulai menyadari keberadaan dua sahabatnya itu.

" eh, Lo berdua pada kemana ? tanya Athar segera, karena dua sohibnya sudah hampir tiba di ambang pintu.

" nah, Lo baru nyadar ya kita berdua mau baru pergi dari kelas ? ledek dika

" iya, tadi lagi mikirin apa sih bos ? tanya Alex

" nggak ada, Lo pada kemana sih. nggak ngajak-ngajak gue. tuduh Athar kepada dua sahabatnya itu.

" Hm,, siapa yang nggak ngajak Lo sih tar, Lo aja lagi bengong kayak gitu. kita berdua ngomong kayak setan yang kasat mata aja Dimata Lo. sinis Dika

" he he maaf deh, kantin kan ? sahut Athar untuk menghentikan ocehan Dika yang bakalan tidak habis-habisnya.

mereka bertiga menyusuri koridor sekolah, di pertengahan jalan Athar berpapasan dengan Icha. dan Athar mencoba mencegat Icha.

" Cha, tunggu bentar. cegah Athar dan menarik pergelangan tangan Icha.

icha menoleh, " ya" jawab Icha singkat.

" dik, Lex Lo berdua duluan aja ke kantin gue ngomong bentar sama Icha. sorak Athar kepada dua sahabatnya itu.

" Nadia mana Cha ? tanya Athar langsung.

" tumben Lo nanyain Nadia, ada apa emangnya ?

" ada yang mau gue omongin sama nadia. jujur Athar, karena memang Athar ingin sekali berbicara dengan Nadia, perihal Nadia terus-terusan menghindar darinya.

" oh, Nadia lagi di perpustakaan kayaknya. tadi sih di kantin bareng gue. habis itu dia pamit mau ke perpus.

" oh,, thanks ya Cha. gue ke perpus dulu. pamit Athar.

" iya, jawab Icha singkat.

Athar sedikit berlari menuju perpustakaan. disepanjang koridor, Athar selalu disapa oleh adik-adik kelas terutama perempuan. masih ada waktu 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. dan para siswa-siswinya masih berkeliaran diluar sebelum bel berbunyi. Athar hanya membalas senyuman ketika adik kelas menyapa dirinya.

sesampai di depan pintu perpustakaan, Athar terlebih dahulu mengintip dari balik jendela perpustakaan. memastikan apakah Nadia masih di dalam atau tidak. ternyata Nadia masih duduk di salah satu sudut perpustakaan dan membaca sebuah buku. Athar memilih untuk masuk dan mengambil asal salah satu buku untuk dia baca. itu hanyalah sebagian dalih kecil, agar penjaga perpustakaan tidak melarangnya masuk. karena peraturannya seperti itu, kalau tidak ada maksud untuk membaca atau meminjam buku dilarang keras masuk ke dalam ruangan tersebut. mungkin karena takut ada keributan dan menganggu aktifitas penghuni perpustakaan.

Athar memilih duduk persis di sebelah kursi dimana Nadia duduk. hanya berjarak beberapa cm saja. Athar masih bisa mendengar tarikan nafas Nadia dikala dia mengambil nafas, mungkin untuk sekedar merilekskan suasana. tidak mungkin Nadia tidak menyadari keberadaan Athar yang berada disebelah nya

" Nadia " panggil athar pelan

masih belum ada balasan.

" kenapa nggak jawab gue manggil nad ? " ucap Athar agak frustasi

" kenapa sih tar ? kemudian Nadia menjawab dengan nada sedikit kesal

" gue mau ngomong, tapi nggak di sini.

" ngomong aja tar, gue denger kok. ujar Nadia sedikit pelan.

" tapi gue mau ngomong serius. di sini nggak tepat tempatnya Nadia. nada Atha sedikit meninggi dan itu membuat Nadia sedikit waspada, karena takut ketahuan sama penjaga perpustakaan.

" ya udah tunggu gue di gerbang sekolah pas jam sekolah selesai. jawab Nadia singkat.

" ok, makasih ya nad, gue pamit dulu. Athar beranjak dari dalam perpustakaan.

bel berbunyi 3x pertanda untuk semua kegiatan belajar mengajar telah usai. jam menunjukkan pukul 1 lewat 10 menit. Athar sudah keluar dari dalam kelas dan berniat menuju ke gerbang sekolah. dimana tempat yang sudah di janjikan oleh Nadia.

" Dika, alex. Athar memanggil kedua sahabatnya itu yang sudah duluan berjalan di koridor sekolah.

" apaan tar ? sahut Alex yang berhenti dari langkahnya dan Dika juga berhenti tepat di samping Alex.

" Lo berdua duluan aja pulangnya. soalnya gue ada janji dulu sama nadia.

" tumben Lo janjian sama Nadia ? ada apa nih ? selidik alex.

" emang Nadia mau ngomong atau ketemuan sama Lo tar ? tanya Dika penasaran.

" Lo berdua jangan banyak tanya deh. kesal Athar.

di belakang Athar, Icha dan Nadia berjalan menuju arah Athar, Dika dan Alex.

" noh, cewek yang janjian ketemu sama Lo dah nongol. cibir Dika

" Cha, Lo pulang bareng kita yuk !! sorak alex.

sementara Icha hanya mengacungkan jempol pertanda setuju.

icha, Alex dan Dika beriringan berjalan menuju parkiran. Athar dan Nadia menyusul dari belakang.

" btw, Lo mau ngomong apa tar ? tanya Nadia langsung.

" oh, sebenarnya nggak ada yang mau gue omongin sih sama Lo nad. jawab Athar jujur.

" terus ngapain Lo ngajakin ketemuan sama gue pulang sekolah ? kalau tau gitu mendingan tadi gue pulang sama Icha. Nadia mulai kesal dengan tingkah yang dibuat oleh Athar.

Nadia memilih untuk berjalan lebih cepat lagi. langkahnya dibuat sedikit lebih maju dari pada Athar. sementara Athar masih bingung dengan kecanggungan yang sudah dibuatnya.

" nadia, tunggu gue nad. Athar mencoba menghentikan langkah Nadia. dan Nadia mencoba untuk menyamakan kembali langkahnya dengan Athar.

" heran gue sama Lo tar, tadi di perpustakaan Lo minta gue untuk ketemuan sama Lo sepulang sekolah. sekarang gue tanya mau ngomong apa, Lo jawab nggak ada yang mau Lo omongin. buang-buang waktu tau nggak.

Athar tau bagaimana watak nadia, dia cewek yang terlalu perhitungan kalau masalah waktu. kalau menurut dia waktu nya habis dengan hal-hal yang sangat tidak penting itu hanya akan membuat dia rugi. karena waktu itu sangat berharga bagi Nadia. dia lebih memilih menghabiskan waktu itu dengan membaca buku.

" gw beneran mau ngomong sama Lo nad. duduk dulu yuk. ajak Athar kepada Nadia untuk duduk di salah satu bangku yang ada di koridor sekolah. sekolah mulai sepi, karena satu persatu muridnya sudah pulang. Nadia mengikuti interupsi dari Athar.

" cepatan ngomong. desak Nadia.

" gue cuma ada satu pertanyaan buat Lo nad. jujur Athar

Nadia hanya memberikan dehaman untuk Athar melanjutkan pertanyaan nya itu.

" kenapa sih nad Lo nggak pernah menganggap gue ada di sekitaran Lo ?

" maksud Lo ? tanya Nadia heran.

" iya selama ini Lo cuek sama gue, sementara sama Alex dan Dika Lo selalu tertawa lepas. dan kalau sama gue, Lo seolah-olah menghindar. kenapa sih ?

" oh, itu. Nadia mulai mengerti dengan topik pembicaraan athar.

" sebenarnya gue suka sama Lo tar. ucap Nadia dalam hati.

" kenapa nad ? kok Lo diam sih ? tanya Athar  dan membuat Nadia terkejut. karena Nadia baru saja berbicara dengan hati nya.

" HM, nggak ada. gue nggak suka aja sama Lo tar. makanya gue anggap Lo nggak ada di sekitaran gue.

" jadi benarkan Lo anggap gue nggak ada nad ? gue hantu apa ? tanya Athar kesal.

" udah ya, gue pulang duluan. Nadia mencoba bangkit dari duduknya. tapi niat Nadia mau kabur dari Athar tidak akan terjadi. Athar lebih dulu mencegat Nadia dan membuat pipi Nadia merah seketika. jantung Nadia dibuat seakan berhenti atas perlakuan Athar.

" gue mau pulang Athar. teriak Nadia.

" gw anterin Lo pulang. Athar membalikan badannya dan mencengkram pergelangan tangan Nadia.

Nadia hanya mengekor dari belakang, karena Nadia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. mereka berdua menuju parkiran. Nadia mulai duduk di bangku sebelah Athar mengemudi.

suasana semakin canggung. Nadia diam dengan pikirannya entah kemana-mana. sementara Athar memilih fokus untuk mengemudikan mobilnya.

" Nad, sebenarnya gue suka sama Lo. Athar membuka suaranya.

Nadia terkejut atas pernyataan dari Athar yang barusan dia dengar secara langsung.

tidak ada jawaban dari nadia.

" gue nggak butuh Lo jawab kok Nad. karena gue udah punya orang lain alias pacar. intonasi pacar agak di perjelas oleh Athar. seolah-olah Athar sengaja membuat Nadia tertarik akan ucapannya.

deg, hati Nadia seketika hancur mendengar pernyataan dari Athar barusan. Athar memang membuat Nadia bahagia sekaligus hancur di saat itu juga.

Nadia mencoba untuk mengalihkan pandangannya ke arah luar kaca mobil. kebetulan cuaca di sore itu baru di guyur hujan.  sangat cocok dengan gambaran hati Nadia di sore itu.

" nadia, Lo kok diam ? tanya Athar heran.

" eh, maaf gue ngelamun. soalnya ngantuk kalau cuaca kayak gini. bohong Nadia

Athar menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

" Lo marah ya atas apa yang gue bilang barusan Nad ? tanya Athar dan menatap mata Nadia dalam-dalam.

" ngapain gue marah, Lo jujur aja gue udah senang kok.

" maaf ya nad gue udah bikin Lo terganggu selama ini. jujur gue sering merhatiin Lo nad di dalam kelas. gue sayang sama Lo nad. tapi ada hal yang membuat gue nggak bisa memiliki Lo seutuhnya. ucap Athar, lagi dan lagi membuat Nadia kesal.

" iya gue tau, karena Lo tu udah ada cewek. ketus Nadia.

sebenarnya selama ini Nadia selalu di teror oleh cewek Athar. dan karena alasan itu Nadia selalu menganggap Athar tidak ada di sekitarnya. Nadia lebih memilih menghindar dari Athar, baik itu dari senyuman atau pun kontak fisik langsung dengan Athar.

" tar, gue boleh jujur nggak sama Lo. kenapa gue selama ini menghindar dari Lo dan menganggap Lo nggak ada di sekitar gue. Nadia memilih untuk menceritakan perihal yang sudah di alaminya selama ini.

" itu yang mau gue dengar dari Lo nadia. Athar menarik puncak hidung Nadia.

" AW, sakit. Nadia mengelus hidungnya yang terasa sedikit perih karena di tarik Athar.

" apa ? ayo ngomong. Athar kembali memperbaiki duduknya dan menghadap kearah depan pengemudi.

" sebenarnya selama ini cewek Lo yang adik kelas kita itu sering neror gue lewat pesan singkat. hanya saja gue males ngeladeni nya. karena gue tau percuma  melayani hanya karena hal-hal yang begituan. makanya gue milih hindari Lo tar. Dan sepertinya cewek Lo yakin kalau gue nggak ada apa-apanya sama Lo dan dia berhenti kirim pesan teror ke gue. dan sekarang Lo malah ngajak gue pulang bareng. cewek lo tau nggak nih ? tanya Nadia.

" kayaknya nggak deh. jawab Athar singkat.

" dia libur sekolah sekarang. jawab Athar lagi

" jadi karena dia libur Lo baru berani ngajak gue ya ? jadi Lo takut juga di marahin cewek Lo ? ha ha ha tawa Nadia keluar. karena Nadia tau Athar pasti cowok yang tidak akan takut sama pacar.

" ah, Cemen Lo tar. lanjut Nadia meledeki Athar.

Athar hanya memandangi Nadia dengan tersenyum tercipta di ujung bibir cowok berparas tampan itu. karena baru kali ini Athar melihat tawa lepas dari Nadia.

" gue senang lihat Lo ketawa lepas kayak gini nad. gumam Athar di dalam hati.

" puas Lo ledekin gue hm ? kesal Athar

Nadia masih setia dengan senyuman yang tidak habis-habisnya. membuat Athar semakin jatuh hati kepada Nadia. tapi apa daya Athar tidak mau menyakiti hati seseorang yang sudah memilikinya. apa kabar dengan hati Nadia yang sebenarnya sepenuhnya untuk Athar ? itu bagi Nadia cukup hanya dia yang menyimpannya rapat-rapat.

" nad, Lo mau kan jadi sahabat gue? tanya Athar dan membuat senyum Nadia hilang seketika.

" apa ? sahabat ? HM,,, kita kan udah temanan Athar. malahan dari awal masuk sekolah Loh kita udah satu kelas.

" gw mau Lo anggap gue ada di sisi Lo nad. makanya gue mau naikin satu level lagi status pertemanan kita.  jelas Athar.

" iya deh gue terima. jawab Nadia singkat.

" makasih ya nad, Athar mengelus puncak kepala Nadia dengan lembut.

Nadia mencoba untuk melihat kan lagi senyuman nya. agar Attar tidak melihat hati nya yang hancur.

sepuluh menit kemudian sampai lah di depan rumah Nadia.

" gue duluan ya tar makasih atas tumpangannya. dan terimakasih juga untuk hari ini. ucap Nadia.

Nadia keluar dari mobil Athar, Athar juga ikut keluar dari dalam mobilnya.

" Nadia tunggu " sorak Athar dan mendekati Nadia.

" apa ? jawab Nadia singkat dengan matanya sudah mulai sayu. karena merasa lelah. Lelah dengan kegiatan sekolah dan lelah karena hati nya yang menerima kejujuran dari athar. hanya saja Nadia tidak berani berkata jujur kepada Athar.

" makasih juga ya udah terima gue sebagai sahabat Lo Nad. ucap Athar.

" oh, sama-sama. jawab Nadia sembari tersenyum terukir di wajah sayu nya.

" kalau gue chat balas ya. pinta Athar.

" iya, udah pulang sana. gue mau cepat-cepat ketemu kasur nih. canda Nadia.

" gue pamit ya Nad. pamit athar lalu mengecup kening Nadia sekilas.

" apa-apaan sih tar, protes Nadia.

" mulai dibiasakan yah nad, karena Lo udah jadi sahabat gue. goda athar dan masuk ke dalam mobil nya.

sementara Nadia masih terpaku atas perlakuan Athar beberapa menit yang lalu. mobil yang dikendarai Athar sudah hilang dari pandangan Nadia. dan Nadia masih berdiri dan mengumpulkan kembali kesadarannya.

ponsel Nadia memberikan satu notifikasi pesan WhatsApp

Athar : jangan bengong nad, 😂

Nadia kembali dari lamunan nya. dan membaca satu pesan dari Athar, tanpa membalasnya.

Athar : woi cuma di read doang 😭

lagi, pesan chat dari Athar.

Nadia : gue ngantuk, mau tidur siang 😏

sinis Nadia.

Athar : beneran mau tidur siang atau masih bengong atas perlakuan gue tadi ? athar mencoba menebak

Athar : gue aja belum nyampe rumah Nad. gue yakin Lo masih di depan rumah Lo kan. ha ha ha

Nadia terdiam, dan hanya membaca pesan terakhir dari Athar. " jago juga tuh anak bikin gue bengong gini di depan rumah " Nadia bergumam sendiri.

Nadia mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya yang terlihat begitu sederhana. walaupun sederhana Nadia nyaman dengan konsep rumah nya itu. tidak terlalu besar seperti rumah gedongan, dan juga tidak terlalu kecil seperti gubuk. kesan sejuk sangat lah terasa. karena banyak tumbuh-tumbuhan hijau yang ditanam tepat di pekarangan belakang rumah Nadia.

" assalamualaikum bunda, Nadia pulang" salam Nadia dari arah pintu masuk.

" walaikumsallam anak bunda yang cantik, udah pulang ya tumben telat ? tanya bunda nadia menyelidik.

" iya bunda, Nadia tadi ada janji dulu sama teman.

" teman apa demen ? bunda Nadia menggoda.

" teman bunda " kesal Nadia karena di goda oleh bunda nya.

" ya udah sana, ganti baju habis itu makan ya.

" oke bunda ". Nadia mengedipkan satu matanya untuk memberi kode bahwa Nadia akan melakukan perintah bunda nya tersebut.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C1
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login