Saat jam tujuh pagi, Dean sudah terlihat rapi dalam balutan celana jeans hitam dipadu dengan t-shirt putih yang tidak dapat menyembunyikan lekukan tubuhnya yang kekar, memakai kalung dengan bandul kunci, menyisir rambutnya dengan style pompade, dan tidak lupa pula dia menyemprotkan parfum beraroma Woody ke arah tubuhnya yang gagah.
Setelah merasa cukup puas dengan penampilan nya, pria itu beralih mengambil ponselnya di meja dekat ranjang, kemudian duduk di tepi ranjang tepat di samping Bryana yang masih terlelap dengan keadaan naked dalam balutan selimut putih.
Dean mencoba menghubungi seseorang hingga beberapa kali langsung terhubung.
"Hallo, Dany ... Sudah sampai di mana?" tanya Dean saat sudah terhubung dengan seseorang yang ternyata adalah Dany.
"Satu jam lagi saya pasti tiba di sana, Tuan," jawab Dany.
"Baiklah kalau begitu hati-hati, dan kamu tidak perlu terburu-buru," seru Dean, kemudian memutuskan sambungan telpon itu.