Saat malam tiba tepatnya pukul tujuh, Bryana dan Dean sedang berada di kamar hotel tempat mereka menginap. Mereka kembali ke hotel itu sejak sore untuk istirahat sejenak sebelum kembali berangkat ke resepsi pernikahan Raymond dan Monica yang akan digelar di dalam ballroom hotel.
"Apa kamu yakin akan berangkat sekarang?" tanya Dean sambil menghampiri Bryana yang sedang menghias diri di depan cermin. Istrinya itu berdiri sambil memasang perhiasan berupa berlian yang begitu indah sepadan dengan gaunnya yang berwarna putih berenda yang dihiasi oleh manik-manik yang tersusun secara artistik di permukaan gaun panjang dengan bagian pundak yang terbuka itu.
"Tentu saja, jika kita berangkat jam sembilan? Bukan pesta namanya," sahut Bryana sambil sibuk memasang anting di telinga kirinya.
Dean mendekati Bryana, kemudian mengambil anting berlian putih yang terletak dalam kotak kecil di atas meja rias.
"Biar aku yang pasang," seru Dean.
"Okay," sahut Bryana santai.