Monica duduk di tepi ranjang menatap Bryana sambil memegangi pundaknya. "Hey jaga amarahmu. Setiap orang tidak pernah menginginkan berada di dalam posisi suatu masalah yang rumit. Jangan terus merutuki apa yang terjadi, biarkan dia pergi untuk menenangkan dirinya kamu hanya perlu menjaga diri menjaga kandungan mu supaya tetap sehat."
"Aku lelah, Monica ... Aku hanya ingin dia di sisiku seperti biasanya. Aku terlalu merindukannya," ucap Bryana dalam isak tangisnya.
Monica langsung menarik Bryana dalam pelukannya, kemudian mengusap punggungnya. "Aku tau itu, aku bahkan juga merasakan hal yang sama ... Aku juga merindukan Raymond, aku khawatir jika sesuatu hal buruk terjadi padanya. Kamu tau sendiri, James dan Kenzie tewas mengenaskan karena ulah Gustave, bahkan Raymond juga menjadi sasaran selain dirimu dan anak-anak. Aku juga selalu dirundung rasa rindu dan cemas."