Baixar aplicativo
25% My Dosen My Husband / Chapter 1: Hari Pertama
My Dosen My Husband My Dosen My Husband original

My Dosen My Husband

Autor: kanay_

© WebNovel

Capítulo 1: Hari Pertama

Hoaaammm....

Aku terbangun dari tidurku, sedikit merenggangkan otot tubuh rasanya tubuhku seperti remuk semua. Seketika itu mataku melotot, menyadari ada yang tidak beres disini.

"Dimana aku dan apa yang sudah terjadi?"

Aku melihat ke sekeliling dan ternyata ini kamarku, hehehe.. Maapkan amnesia ini yang terkadang datang tiba-tiba.

"Pagi,, kau sudah bangun"

Aku sangat terkejut melihat seseorang keluar dari dalam kamar mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

"Aaaaaaaa... Siapa kau? sedang apa disini hah?" bentakku begitu keras. Tapi tunggu!!

"Pak Aryan!!" Ucapku dengan wajah terkejut, "Apa yang bapak lakukan di kamarku?" tanyaku polos, ia hanya menatapku dengan tatapan yang tidak dapat kumengerti.

"Pertanyaan apa itu, kau lupa kita sudah menikah."

Setelah mengatakan itu ia berjalan menuju lemari baju dan bersiap-siap. Jangan tanya reaksiku saat itu seperti apa, Yaps. Aku sangat shok.

Semalam adalah resepsi pernikahanku dengan seorang dosen yang kutemui hanya dalam beberapa waktu dan dia langsung melamarku. I dont know why but thats true.

Bahkan aku belum mengenal dia dengan baik, bagaimana sifat dan karakternya dan begitupun sebaliknya. Dia sama sekali tidak mengetahui tentangku. aneh bukan? yaah.. memang aneh kedengarannya tapi inilah yang terjadi Aku, Kanaya Putri Revaldi telah menjadi istri dari seorang dosen bernama Aryan Alviano Rasyid. Dosenku sendiri, dia benar-benar membuktikan ucapannya.

Di kampus.....

Namaku Kanaya tapi teman-teman kampus lebih sering memanggilku dengan sebutan Nay katanya itu panggilan kesayangan. *iyadeh asal lu pada bahagia.

Hari ini adalah hari pertama masuk kampus setelah libur selama dua bulan yaitu libur semester. dan tak terasa aku sudah semester 5. Ada rasa senang tapi juga sedikit merasa takut soalnya inilah tahap dimana mahasiswa ekstra sibuk karena mendekati semester akhir.

Aku kuliah di Universitas XX dimana aku mengambil jurusan Kesehatan tapi hanya DIII bukan S1 jadi hanya menempuh 6 semester selama tiga tahun.

Selama ini kehidupanku di kampus terlihat biasa saja bahkan bisa dibilang tidak menarik sama sekali. Aku orang yang pendiam tidak banyak bergaul dan hanya memiliki satu orang sahabat dia adalah Naura sahabatku yang sangat baik.

Kami bertemu saat masa "ospek" kemudian memutuskan untuk berteman sampai sekarang ini. Apapun permasalahan yang akan terjadi kami akan menghadapinya bersama-sama itulah pentingnya seorang sahabat dalam hidupmu.

Kau bisa berbagi suka dan duka pada mereka dan mereka akan selalu berada disisimu memberimu kekuatan untuk melewatinya. *ahh pen nangis ingat mereka.. Sahabatku.

Setelah setengah jam aku menunggu, Naura tak kunjung datang tidak ada tanda-tanda kemunculannya di kampus. Aku sudah menghubunginya tapi tidak ada balasan.

Dia pasti berfikir bahwa tidak ada kelas hari ini, berhubung hari pertama kuliah pada semester ini.

Tapi siapa sangka seseorang berjalan mendekatiku dengan penampilan seperti mahasiswa, tapi wajah kurang beruntung karena dia sudah sedikit agak tua tapi kalau di perhatikan lumayan juga sih. Dia tampan. Dan tepat sekali, dia berhenti di hadapanku.

"Kamu mahasiswa disini?" tanyanya dengan suara beratnya.

"I-iya." jawabku singkat dan terpesona, ternyata dari dekat dia sangat tampan.

"Bisa kau tunjukan kelas untuk jurusan XX?." tanyanya lagi, dan yang membuatku terkejut, itu adalah jurusanku.

"Ada apa?" bingungnya.

"Maaf, anda siapa?" kataku, dan detik berikutnya aku langsung sadar bahwa orang itu adalah dosen yang akan mengajar di kelasku pada semester 5 ini. Semalam aku melihat namanya yang begitu asing di jadwal mata kuliah karena sebelumnya tidak ada namanya dalam daftar dosen yang sudah mengajar dan ternyata jadwalnya hari ini. Mampus!! jadi ini dosen yang bernama Aryan.

"Maaf pak, kelasnya yang ini." Aku langsung menunjukkan kelasnya, "Yang bapak sebut tadi adalah jurusan saya pak." ucapku gugup.

Dia melihat jam yang berada di tangan sebelah kirinya.

"Kenapa masih di luar? cepat masuk!!" suruhnya sedikit membentak.

"I-iya pak." Aku langsung mencelos masuk, takut mendapat hukuman di hari pertama.

Aryan juga sudah berada di dalam kelas, melihat ke tiap sudut ruangan yang masih kosong hanya ada beberapa siswa yang hadir. "Mana yang lain? apa hanya ini mahasiswanya." tanyanya dengan tegas.

"Maaf pak, tapi ini adalah hari pertama setelah libur jadi anak-anak lainnya belum hadir pak." jawabku memberanikan diri.

"Apa mereka pantas di sebut mahasiswa."

"What the-?" umpatku tidak percaya.

"Benar-benar tidak menghargai waktu, kalian ini bukan lagi anak-anak yang harus selalu di ingatkan. Kalian sudah menjadi Mahasiswa, cobalah untuk bertindak layaknya mahasiswa yang sesungguhnya." *busettt ni orang sadess guyss.

Beberapa orang yang hadir hanya menunduk takut, termasuk aku. Sepertinya dosen yang satu ini akan masuk dalam daftar dosen killer.

Setelah insiden tadi jangan tanya soal mata kuliah, hari ini kita hanya mendapat kultum dari pak Aryan. Tidak ada pembelajaran, membuatku bosan belum lagi sahabatku Naura sepertinya tidak hadir hari ini. Aku masih berada dalam ruangan dengan posisi merebahkan kepalaku di atas meja. Sedangkan teman lainnya sudah meninggalkan ruangan, hari ini hanya ada satu mata kuliah jadi mereka semua langsung bergegas pulang.

Tanpa kusadari dosen yang tadi juga masih berada dalam ruangan, dia adalah pak Aryan dosen "Entomologi".

"Kenapa masih disini?" tanyanya tiba-tiba membuatku terkejut.

"Astagfirullah...Allahu akbar.." ucapku seperti orang latah dan dia tersenyum sambil menatapku. Aku langsung meminta maaf bukan karena ucapanku melainkan tanganku yang ikut campur sampai menggeprak meja saking kagetnya.

"Kenapa tidak pulang?"

Sebenarnya aku ingin sekali mengatakan kalau itu urusanku kenapa bapak yang sewot tapi kuurungkan niat itu karena aku tidak ingin nilaiku error karna hal sepele.

"Nggak pak, ini lagi beres-beres."

"Oh, kalau begitu saya duluan."

"Iyyaa pak." sekali lagi aku menjawabnya dengan sangat ramah. Dia itu aneh, saat di kelas tadi dia sangat galak dan lihat sekarang dia terlihat begitu baik.

Pak Aryan lalu berjalan keluar, aku kembali mendudukkan bokongku kemudian mengambil ponsel dan menghubungi Naura.

Masih sama tidak ada jawaban, entah kemana anak itu. Dia tidak sedang di culik alien kan?!!

***

Aku berdiri di halte bus depan kampus, menunggu kedatangan bus yang akan ku tumpangi untuk mengantarku pulang. Tapi sudah beberapa menit busnya tak kunjung datang.

"Lama banget sih, Aelah.. dah capek gue." rutuk ku.

Aku mondar-mandir di sekitar halte, kebetulan tempatnya sudah kosong. Andai saja jarak kampus dan kos ku tidak jauh sudah kupastikan akan memilih jalan kaki dari pada menunggu tanpa kepastian seperti ini. *hayati lelah:(

Piipp... Piipp...

Suara klakson membuyarkan lamunanku, sebuah mobil berhenti tepat di depan halte. Aku tidak tahu siapa pemiliknya. Hingga orang itu menurunkan kaca mobilnya.

"Pak Aryan?" Lagi dan lagi aku bertemu dengannya. Entah ini keberuntungan atau malah sebaliknya.

"Ayok masuk." serunya, membuatku terkejut.

"Saya pak?" ucapku memastikan.

"Iya kamu, buruan."

Tanpa basa-basi aku langsung masuk ke dalam mobilnya. Lumayan tumpangan gratis, duit untuk ongkos pulang bisa buat jajan besok. Aduhh rejeki anak soleh inimah.

Didalam mobil tidak ada percakapan, pak Aryan hanya menanyakan alamatku dan setelah ku beri tahu tidak ada lagi obrolan antara kami.

Rasanya seperti lagi ikut challenge diam-diaman.

"Kenapa pulang sendiri?"

"Hah?" aku menoleh, "Maksud saya kenapa tidak di jemput." ia meluruskan ucapannya.

"Oh.. udah biasa pak, maklum anak kos tinggalnya sendiri jadi nggak ada yang jemput."

Dia tersenyum mendengar ucapanku, aku tidak tahu apa yang membuatnya tersenyum.

"Pacar kamu?" tanyanya lagi.

"Pacar??" aku sedikit terkejut kemudian terkekeh, "Nggak punya pak."

"Serius kamu tidak punya pacar?"

"Dua rius malah pak, boro-boro pacar temen aja aku nggak punya eh.. ada sih satu pak, si Naura."

"Naura?" bingung Aryan.

"Aah.. tadi dia nggak hadir pak makanya bapak nggak tau." Aryan hanya mangut-mangut mendengar penjelasan Kanaya setelah itu tidak ada lagi percakapan.

Beberapa menit kemudian dan hening sesaat tiba-tiba Aryan mengatakan suatu hal yang membuat jantung Kanaya hampir mencelos keluar.

"Kamu ada niat untuk menikah?"

"HAH?!!"

"Saya tanya kamu mau.. menikah dengan saya?"

"APAA...!! menikah? maksud bapak apa?" Aku benar-benar syok mendengarnya, dan sekali lagi dia hanya tersenyum tipis.

"Ekspresi kamu lucu!! kenapa begitu kaget? bukankah nanti kau akan menikah?" katanya memperbaiki suasana.

"I-iya pak, tapi pak Aryan tadi bilang menikah dengan bapak?!! atau saya salah denger kali yah."

"Tidak, kamu tidak salah dengar." mendengar itu mataku melotot seakan kedua bola mataku ingin ikut keluar. "Kamu mau menikah dengan saya?" Aryan mengulang ucapannya tadi.

"Pak Aryan becanda kan? masa iya ngajak nikah. Kita baru bertemu beberapa jam yang lalu pak."

"Saya serius dan soal pertemuan kita itu tidak jadi masalah bagi saya seiring berjalannya waktu kau akan mengenalku dengan baik. Jadi.. bagaimana, apa kau mau menikah denganku?"

Please.. Kanaya saat ini butuh bantuan, dia tidak tahu harus mengatakan apa dan harus berbuat apa. Bibirnya kelu, napasnya jadi berat, jantungnya seakan jatuh dari tempatnya. Bayangkan secara tiba-tiba seseorang mengajakmu untuk menikah, apa yang akan kau lakukan jika berada di posisi seperti itu?

Belum lagi kau baru mengenal orang itu beberapa saat yang lalu dan tidak tahu sama sekali bagaimana latar berlakang pria itu.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
kanay_ kanay_

Hallooo Apakabar....

Awalnya ini cuma cerita iseng-iseng aja, tapi malah ketagihan hehe.. Oiyaa cerita ini juga udah pernah di publish sampai ending tapi aku reupload soalnya ada masalah dikit hehe maapkeun kelabilan author yaah dan kali ini author up kembaliiiii... inti ceritanya masih sama kok cuma ada beberapa bagian yang di revisi, semoga kalian suka dan selamat membaca..

Kecup manjah dari authorr..

next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C1
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login