Capítulo 47: TEROR DI MALAM HARI

"Daffa, tadi malam Papa dengar dari mama kamu, kalau kamu sudah bisa panggil Melly dengan sebutan mama." Aditama membuka bicara.

Lelaki paruh baya itu menghela nafas, "Papa senang, kamu sudah bisa terima Melly sebagai ibu kamu." Lanjut Aditama.

Anak bungsunya hanya menyunggingkan senyum sebentar sebelum wajah nya kembali datar.

"Papa sudah tua Nak, akhir-akhir ini papa rasa, kesehatan Papa sudah mulai menurun. Papa minta tolong sama kamu, untuk belajar bersikap dewasa dalam segala hal. Termasuk menjaga keutuhan keluarga kita kembali. Papa tau, banyak hal yang tidak bisa terulang lagi, termasuk saat-saat kamu dan Nadya membutuhkan kasih sayang Papa. Tapi, setiap kesalahan selalu bisa diperbaiki. Papa minta maaf kalau waktu itu, Papa hanya sibuk dengan pekerjaan Papa sendiri dan jarang meluangkan waktu untuk keluarga kita."

Aditama menyeka sebutir air mata yang menggenang di ujung mata nya.

Nampak permintaan maaf yang tulus ia ucapkan berkali-kali kepada anak-anak nya.