"Cepat intai mereka. Jangan sampai lolos!"
Ucapan salah satu makhluk sejenisnya menarik perhatian Bela yang berniat ingin mengunjungi cermin yang menghubungkan mereka semua dengan tampilan memori saat mereka masih hidup, tentu saja kehidupan sebelumnya, saat jiwa dan raga masih hidup.
Bela yang mendengar itu menjadi mengalihkan perhatian dan malah membelokkan langkah ke arah dimana salah satu dari mereka menjalankan tugasnya. Yaitu, mengintai target tahun ini.
Ya ya ya, ia sangat tau kalau targetnya adalah anak perempuan tirinya yang berada di dunia manusia. Ayolah, ia tidak memiliki hati untuk putri tirinya, yang benar saja.
"Untuk apa aku penasaran? Lebih baik untuk tidak ikut campur."
Namun, di sisi lain hatinya tergerak dan berbisik hal yang lain. "Ah sial, sepertinya aku harus menurunkan ego ku untuk hal ini." ucapnya.