Nada benci ketika mengetahui hari ini adalah mata pelajaran Sains. Sungguh ia sangat malas ketika bertemu dengan pelajaran itu. Hal yang sama sekali tidak ia ingin jumpai, justru membuatnya menginjakan kaki disini, di perpustakaan. Salah satu tempat yang seperti nereka jika kalian tahu. Tidak boleh makan dan minum, tidak boleh berisik, tidak boleh tertawa, tidak boleh berbicara, tidak boleh mengobrol dan semuanya serba tidak boleh. Apa bernapas juga akan di larang?
Murid di kelasnya kini mulai menyebar menjadi beberapa bagian untuk menemukan buku yang akan dijadikan referensi buat mereka. Disinilah Nada, di lorong perpustakaan yang paling pojok dan sedikit jauh dari jangkauan orang-orang. Alasan dirinya ke lorong ini ya simple, hanya tidak ingin berkerumun dengan banyak orang yang menatapnya dengan sorot mata yang aneh. Hei permisi, apa aku sangat aneh dibandingkan seorang kutu buku yang selalu menyendiri? Dasar orang-orang penindas!
Ia mulai mencari buku dari rak paling atas sampai bawah. Ia meneliti, tidak ada yang menarik sama sekali. Buku novel? Ia bukan pembaca buku yang baik. Dan tentunya ia tidak minat baca. Sudahlah ia menyerah saja.
Karena baginya, membaca bukanlah hal yang menyenangkan untuk di lakukan. Duduk, menatap kertas yang berisikan rangkaian kata, yang pasti akan memakan waktu banyak yang semestinya bisa diisi dengan kegiatan lainnya.
Namun tiba-tiba matanya melihat sebuah buku bewarna abu-abu dengan pahatan indah di sekelilingnya. Tentu, ia sangat tertarik dengan penampilan buku tersebut. Membuat dirinya mengerjapkan kedua bola mata, lalu mulai meraih buku tersebut dan membaca judul di dalam hati.
'Kehidupan di dalam Cermin.'
Seakan tertarik dengan buku itu, ia segera mengambilnya dan menunjukkan sebuah senyuman. Baiklah baru kali ini ia suka pelajaran Sains yang membawa dirinya ke perpustakaan dan menemukan buku sejenis ini.
Ia adalah orang yang memiliki tingkat rasa penasaran tinggi, dan judul yang dibacanya barusan tentu saja membuat hatinya bergejolak untuk cepat-cepat membaca.
Oke, tolong tarik kata-kata yang sempat Nada katakan tadi. Ia suka membaca, dan ini adalah buku pertama yang dirinya baca dengan penuh minat.
Rasa penasarannya kian membesar kala melihat buku itu yang sudah berdebu, apalagi berada paling ujung rak yang sudah dipenuhi sarang laba-laba. Apa buku ini seburuk itu untuk di abaikan? Padahal ini adalah masuk ke dalam buku misteri, masa iya tidak ada yang melihatnya sampai seakan-akan buku ini berumur tua?
Nada tersenyum lalu mulai menemui sang penjaga perpustakaan untuk meminjam buku ini, ia akan membawa pulang untuk membaca apa saja yang bisa dirinya dapatkan sebagai jawaban dari keanehan seluruh cermin padanya sejak pagi tadi.
Setelah berhasil di nobatkan sebagai buku pinjaman untuknya, ia berjalan menuju reading space untuk mulai membaca buku tersebut.
——
Halaman. A
Untuk kalian yang membaca ini dan merasakan ada yang menguntit mu dari balik cermin, berlari lah. Mereka benar-benar sudah menandai dirimu dalam list kematian, dan itu artinya bukan hal menyenangkan yang harus kalian ketahui.
Bayangan hitam itu akan semakin terlihat jelas membentuk sosok yang menyeramkan, dan kalian tidak bisa menyangkal kalau sosok itu akan terus menghantui bahkan sampai terus-menerus teringat di dinding pikiran kalian.
Banyak korban yang tidak selamat dan mati dengan naas menjadi santapan makhluk yang lapar, satu-satunya makhluk yang berada di dimensi kebalikan dunia di dalam kaca.
Bisikan kecil mulai memanggil nama mu. Hey, jangan membaca buku ini dalam keadaan sepi. Beruntung buat kamu yang masih memiliki beberapa pasang teman di dunia ini, karena buku ini hanya di tunjukkan untuk orang yang merasa kesepian.
Aku tahu pasti kalian berpikir. 'Tidak, aku sama sekali tidak kesepian.' cobalah lihat dengan benar wajah orang-orang di sekitar mu. Mereka hanya memandang mu dengan wajah kasihan, bukan pandangan penuh ketulusan seperti layaknya seorang teman yang selalu ada untuk mu.
Jiwa yang tidak tenang, menunggu kamu yang terpilih.
Dan aku tau, kamu yang membaca ini pasti adalah salah satu dari orang yang terpilih.
Ingat, mereka menyukai beberapa bagian di tubuhmu yang terdapat banyak darah.
Mereka ada tepat di cermin rumahmu, atau dimana pun tempat kalian berpijak yang terdapat cermin, pasti disanalah mereka mengintai kalian.
——
Napas Nada tercekat. Ia menemukan buku ini, berarti dialah yang dimaksud dalam buku ini? Apa begitu maksudnya? Kalau iya… Oh tidak, ini musibah!!
Berusaha tenang, ia dengan asal mengembalikan buku tersebut ke dalam rak yang berada di belakang punggungnya. Persetanan! Apa-apaan buku tadi? Padahal cap peminjaman buku pun masih atas namanya dalam satu bulan kedepan, namun ia kembalikan buku tersebut dengan asal-asalan ke rak buku.
Nada bertaruh, pasti penulis buku tersebut hanya mengada-ngada akan hal ini supaya seolah-olah memang adalah sebuah kenyataan yang dapat di percaya.
Mana mungkin seseorang bisa masuk ke dalam cermin? Tidak mungkin! Yang ada, cermin bisa pecah dirinya pukul atau tendang. Ya, tidak mungkin.
Hanya orang bodoh yang mempercayai hal aneh seperti ini. Satu hal yang dia sematkan di pikirannya, 'NADA TIDAK PERNAH TAKUT DENGAN HAL SEPERTI INI.'
Camkan!
Ia menatap layar ponselnya yang menggelap, sepertinya kehabisan daya. Matanya mulai membelalak melihat pantulan dirinya di layar ponsel tersebut yang berkilau warna hitam pekat.
Perempuan di pantulan itu adalah dirinya sendiri. Bedanya, sebelah matanya sudah hilang dengan bekas darah yang masih terlihat segar. Kepalanya sudah berlobang menampilkan bentuk yang sama persis seperti sosok yang ia temui saat di toilet kampus, otaknya terlihat nampak masih berdenyut terlihat masih ada harapan untuk hidup namun tersiksa menahan sakit yang dahsyat. Sosok Nada yang tertampil jelas di layar ponsel kian merintih kesakitan meminta pertolongan, seperti tak kuasa berada di sana. Ia segera melempar ponselnya, membuat beberapa pasang mata mulai menatapnya.
"Di harapkan jangan berisik, ini perpustakaan dan bukannya taman hiburan."
Nada meneguk salivanya dengan susah payah, masih merasa terkejut dengan apa yang berusan dirinya lihat. Tidak, lagi-lagi kemungkinan besar kejadian barusan adalah imajinasi yang benar-benar pasti meracaukan daya pikirnya, sungguh!
Tidak, ini hanya ilusi semata. Ini tidak nyata, dan dunia di cermin itu tidak benar adanya. Ia hanya mengigau, ya seperti itu mungkin.
Say hay for black shadow!
Stttt ... someone is waiting for your arrival.
Don't forget 'them'!
Persiapkan pita suara kalian agar tetap kuat, karena jika kalian di hadapkan dengan keadaan yang sama dengan Nada, maka kalian bisa mengeluarkan teriakkan memekakkan telinga yang dimana teriakkan kalian adalah sorakan semangat bagi sosok yang menanti kalian.
...