Emosi Ginnan langsung surut seketika. Dia berkedip-kedip. "Heh, buat apa."
"Aku hampir berlebihan yang barusan."
"Oh..."
Renji menoleh ke paper bag mungil di pojokan ranjang. "Kau lihat itu? Tadinya aku ingin menggunakan beberapa mainan seks."
DEG
"Apa?"
Ginnan pun ikut menatap ke arah sana. Wajahnya horor seketika. Dia lalu mendongak dan menatap Renji gusar. "M-Mainan seks macam apa?"
Renji tersenyum tipis. Sangat tipis. "Kau lebih baik tidak tahu."
Ginnan merinding. Dia lalu merebahkan kepala di dada Renji lagi. Masih belum benar-benar tenang. "Baiklah..." katanya. "L-Lagipula mungkin akunya saja yang belum terbiasa."
"Besok kau kira-kira bisa jalan?"
DEG
"Soal itu..." Ginnan ragu. Dia pun menggeleng pelan. "Aku sendiri tidak tahu..."
"Kau sempat bertekad akan membenciku."
"Ah..."
Renji mendadak membalik posisi mereka. Ginnan terbelalak, tapi dia berusaha tetap tenang ketika mata emas itu menatapnya intens.
"Ada apa."
Renji memaksa Ginnan... dan Ginnan terpaksa mengikuti maunya. Hm... menurut kalian mereka berdua akan bahagia tidak dengan polo hubungan seperti itu?
Jangan lupa send power stone dan collection ya!
Jangan lupa tinggalkan banyak komen dan review hehehe...