Dia tertawa gila dan menjauhkan wajah beberapa kali. Ke kanan. Ke kiri. Tidak mau diserang dengan geliut-geliut yang bisa membuatnya terbang ke langit itu.
"AAAAHHHH!"
"Hahh~"
Dan ketika mereka sudah keluar bersama, Renji baru merebahkannya ke ranjang sebelum melanjutkan gerakkannya lagi.
DEG
Lagi?!
Ah, ya sudahlah…
Pemandangan kamar kali ini jadi sangat jelas. Ginnan tidak memiliki rasa takut sedikit pun hanya karena bercinta dengan seorang pria. Dan kalau ingat dulu tatapannya sempat berkunang-kunang karena belum terbiasa, Ginnan jadi ingin menertawakan diri sendiri.
"Ahh! Ahh! Berhenti! Ugh! T-Terlalu dalam... Ugh... Aku... aku bisa mati, Ren...!" keluh Ginnan dengan meremas tumpukan bantal yang nyaris jatuh dari pinggiran ranjang itu. Dia sempat mengusap lembut keringat di dagu Renji tapi menyerah dan menikmati saja kemana pun pria itu mengajaknya mencari kesenangan.
Benar-benar sempurna.
Kalian setuju dengan pilihan Renji dan Ginnan?
Mereka akan mengadopsi anak laki-laki dan perempuan... cihuy!! (≧▽≦)