"Kau menyukainya?" tanya Kuze.
Yuki pun mengangguk. "Andai aku seperti mahluk kecil ini..." gumamnya pelan.
"Hah?"
"Mereka bahkan bisa berputar-putar dengan bahagia tanpa beban ya," guamamnya lagi. Mendadak berwajah cerah karena melihat binatang imut itu.
Kuze hanya menggeleng-gelengkan kepala dan segera mengajak Yuki meminang anjing kecil itu. Dia juga membelikan beberapa pasang baju dan aksesoris mungil. Dan saat Yuki sudah terlihat nyaman memeluknya, Kuze mendadak menerima telepon.
"Renji-sensei..." gumam Kuze. Yuki pun menoleh. Dia berhenti menciumi leher kecil anjing itu hanya demi menyimak pembicaraan Kuze. Tit! Baru saja tombol penerimaan dipencet—
"Halo, aku ingin stok obat lagi nanti setelah pulang. Atau kalau bisa, kirimkan beberapa botol ke tempatku besok lusa. Kau tahu? Aku masih lama di sini—oh, bukan Milan. Aku sudah di Amsterdam sekarang."
Kuze hanya diam ketika sambungan telepon langsung diputus dari sana.
Yuki apalagi.
Kuze Hamada.
Ingat namanya. Jangan lupa, ya :')