Bo Yan tidak tahu apakah dia terlalu posesif atau terlalu egois!
Dia benar-benar ingin An Ge'er menjadi miliknya seutuhnya. Dia berharap gadis itu akan memikirkannya setiap menit, bahkan setiap detik dalam pikirannya.
Saat ini, An Ge'er memeluk Bo Yan dengan begitu erat. Melihat bahwa pria itu akan segera pergi, kerinduan dan keengganan di dalam hatinya menjadi lebih berat. Dia tidak bisa menahan diri untuk berbisik dengan suara serak di samping telinganya, "Paman, jangan pergi begitu cepat, oke?"
Bo Yan mengangkatnya, menekannya ke pintu, lalu menyeka air mata dari wajahnya dengan jarinya panjang.
Selain tertekan, hati Bo Yan kini penuh dengan kegembiraan.
Saat ini, An Ge'er menunjukkan bahwa dia masih sangat merindukannya di dalam hatinya, bukan?
"Tapi jika terlalu lama, kita akan ketahuan," nada suara Bo Yan ringan. Seolah-olah, dia tidak bisa melihat keengganan An Ge'er untuk berpisah.