Di dalam rumah yang tidak terlalu luas wanita berambut panjang duduk di depan cermin kamar tidurnya. Rutinitas pagi yang wanita ini lakukan ialah mempersiapkan diri sebelum akhirnya pergi menjalani kehidupannya di luar rumah.
"Ah ini dia ketemu" Ucap wanita tersebut mengangkat ID card dan mengalungkannya di leher.
Tok..tok..tok..
"Kak, cepat sarapan" Suara ketukan dan teriakan dari luar kamar.
"Kak Zilsa!!" Berteriak dengan intonasi lebih tinggi.
"Iya Key, ini sudah selesai. Kau ini pagi pagi sudah berisik sekali" Membuka pintu dan berjalan mendahului adiknya yang mematung di depan pintu.
Kakak beradik tersebut berjalan beriringan menuju ruang makan.
"Selamat pagi cantik cantik Ibu" Sapa Ibu Nita yang melihat kedua putrinya menghampiri meja makan.
"Pagi bu" sahut keduanya, menarik kursi dan duduk secara bersamaan.
"Ayo makan nak" Menyodorkan piring yang berisi nasi dan lauknya.
Sejak kepergian sang ayah, Zilsa Adreena wanita yang biasa disapa dengan sebutan Zee ini harus bekerja keras membatu kebutuhan keluarganya, sudah 4 tahun setelah lulus jenjang pendidikan sekolah menengah atas dirinya membantu sang ibu memenuhi kebutuhan, Zee bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan yang ada di kota ini membantu ibunya yang berprofesi sebagai penjahit.
Sejak kepergian mendiang ayahnya rumah mewah mereka harus terjual dan tersisa rumah mungil saja yang saat ini mereka tempati.
Kayla Adreena anak bungsu di keluarga ini sebentar lagi akan memasuki dunia perkuliahan, alasan yang menjadikan Zee dan ibunya bekerja keras untuk memenuhi hal tersebut.
Kedua gadis tersebut terlihat hampir menghabiskan makanan di piringnya.
"Ini bekal kalian" Ucap Bu Nita dan menyodorkan dua buah kotak nasi kehadapan gadis gadisnya.
Setelah selesai di meja makan, Zee dan Key berpamitan kepada sang ibu untuk pergi ke tempat tujuan nya masing masing.
Rumah mereka berada di lingkungan yang kurang mewah, tempat tinggal mereka berada di gang gang sempit pinggiran kota, untuk bisa menaiki transportasi umum mereka harus berjalan kurang lebih 100 meter untuk sampai ke tepi jalan.
"Key, ingat kau harus rajin belajar, kakak akan usahakan tahun depan kamu masuk kuliah, jadi setelah lulus kamu tidak perlu lagi menunggu tahun berikutnya untuk, kalau kamu bisa masuk jalur beasiswa, mungkin lebih baik" ucap Zee menghempas keheningan ketika mereka berjalan.
"iya kak, Key usahakan, do'akan saja. Key ingin sukses, Key ingin bantu kakak dan Ibu" Balas Kayla diakhiri dengan senyuman.
"Iya yasudah. Mari berangkat, angkutan umum ke jalur sekolah kamu sudah datang tuh, hati hati ya" Mengelus lembut bahu adiknya
"oke kak, assalamu'alaikum" Ucap Key mencium lengan kakaknya
"Waalaikumsalam"
Keduanya pergi menjalani hari hari seperti biasanya.
***
Hari semakin siang tidak terasa matahari semakin naik, kegiatan ibu Nita sebagai penjahit akhir akhir ini mendapat job lebih, terutama dari orang orang yang berada di komplek mewah.
Ibu Nita mengayuh sepeda tuanya untuk pergi ke komplek dengan tujuan mengantar beberapa pesanan
Brakkk!!!
sesuatu menabrak Ibu Nita dari belakang, sebuah mobil mewah yang sepertinya dikendarai seorang wanita.
"Are you okay? sorry saya sedang menelepon jadi tidak fokus, apa anda perlu ke rumah sakit?" ucap wanita paruh baya yang baru saja keluar dari mobilnya.
"tidak perlu, saya baik baik saja" Ibu nita berdiri dan berusaha merapikan barang barangnya yang tercecer
"Wait, your is Nita???"
"Sonya??" balas Bu Nita sedikit kaget ketika perempuan tadi membuka kaca matanya.
Akhirnya Bu Nita dipaksa Bu Sonya untuk mampir ke rumah nya, Bu Sonya tak lain adalah teman semasa mudanya Bu Nita, ia tinggal di rumah mewah yang berada di komplek tersebut.
"Tidak perlu repot repot sonya, aku tidak akan lama, masih ada beberapa pakaian lagi yang harus ku antar" Ucap Bu Nita dengan sedikit canggung karena disuguhi dengan belasan menu makanan dan minuman
"gak usah buru buru gitu, nanti aku antar oke. Kamu gak usah sungkan gitu Nita dulu kita akrab banget kamu baik banget sama aku"
"Kamu bisa aja"
"Kamu punya kegiatan menjahit?" Tanya bu Sonya
"Iya, setelah suamiku meninggal" Diakhiri dengan senyum kikuk nya
"oh, sorry"
"Dimana suami dan anak kamu?" Tanya bu Nita
"Aku single parent Nita, suamiku pun meninggal, anak aku yang pertama laki laki dia lagi kerja usianya baru 23 tahun, yang kedua perempuan dia lagi kuliah usianya 21 tahun, dan yang terakhir dia laki laki masih sekolah tahun depan lulus" jelas Bu Sonya
"Benarkah? anak kamu yang pertama dan terakhir usianya sama seperti anak ku, kedua nya perempuan"
"Really? baiklah minggu depan aku undang kalian semua dinner disini oke"
Mereka terlarut dalam percakapan hangat, banyak cerita dan kisah yang mereka bagi setelah belasan tahun tidak bertemu.
Bersambung...
🌺🌺🌺
Mohon maaf bila ada bahasa yang tidak tepat atau kalimat yang tidak pas pada penempatannya, mohon di maklum🙏
Selamat membaca semua^^
@Fia