Shen Xi memandang pria yang duduk di sampingnya. Entah kapanpun, tidak peduli kondisinya, dia masih menunjukkan kewibawaannya yang hebat.
Shen Xi tidak berani berbicara maupun bertanya lagi. Dia bahkan tidak berani menangis. Sebenarnya, dia ingin bertanya apakah Li Yuan terpikir ingin mati barusan.
Shen Xi tidak berani membayangkannya dan tidak ingin memikirkannya lagi. Rasa kesepian dan putus asa saat Li Yuan meninggalkan dirinya sangat melukai hatinya.
Li Yuan yang pertama memecah kesunyian. Dia menatap gadis kecil di sebelahnya dan berkata dengan suaranya yang sedikit serak, "Kemarilah."
Shen Xi bergerak mendekat. Dia mencoba menenangkan diri dan menahan air matanya. Raut wajah Li Yuan terlihat sangat dingin.
Shen Xi membuka matanya dan menatapnya dengan tenang, tetapi tidak bisa lagi menemukan aura kejam yang mematikan. Hanya ada ketenangan dan kelembutan.