Tubuh kurus Ye Fei bergetar, membuat orang yang melihatnya merasa kasihan. Mereka berdua diam dan tidak berbicara, tak satu pun dari mereka bergerak. Sepertinya ini adalah sebuah kebuntuan.
Setelah lima belas menit berlalu, Ye Fei akhirnya menurunkan matanya dan tidak lagi menolak, kemudian dengan patuh berbaring di meja operasi.
Melihat Ye Fei yang patuh, hati Su Mohan menegang dan mengencang tanpa alasan. Ia menahan ketidaknyamanan di hatinya dan menatap Ye Fei di meja operasi.
Ye Fei menutup matanya di meja operasi, dan hal-hal yang baru saja dilihatnya tercermin di benaknya. Meja operasi, dokter berbaju biru, dan kacamata tebal memantulkan pantulan cahaya dingin.
Ruang operasi seketika menjadi sangat dingin dan sunyi. Sangat sunyi sehingga Ye Fei bisa dengan jelas mendengar suara darahnya mengalir. Kecemasan dan rasa panas sebelumnya tampaknya hilang dalam sorotan yang bersinar di ruang operasi.