Pagi hari di sebuah pekarangan rumah. Terlihat banyak tumpukan sampah berserakan, di tengah tengah tumpukan sampah tersebut terlihat seorang anak muda yang memiliki rambut hitam compang camping sedang melakukan hal yang aneh di sana.
Dia sedang membongkar isi dari tempat sampah. Sepertinya dia tengah mencari sesuatu. Dia melemparkan sampah kemana mana seperti orang yang sedang kesurupan. Alasan kenapa dia melakukan hal seperti itu adalah ketidakberuntungannya yang telah dia bawa sejak lahir.
Sejak kecil nasib sial selalu mengikutinya kemana mana. Seperti saat dia berjalan lalu tiba tiba ada anjing yang mengejarnya, ataupun saat dia makan dan kejatuhan kotoran cicak di piringnya. Kejadian seperti itu sering kali terjadi pada dirinya berulang kali.
Untuk kali ini, kemarin saat dia sedang mandi ibunya secara tidak sengaja telah membuang kertas tugas yang telah di selesaikan olehnya, lebih parahnya lagi dia baru menyadari bahwa tugasnya telah hilang di pagi hari ini.
"Ahhhhhh. Sial sial sial sial."
Setelah beberapa menit pencarian yang tak membuahkan hasil, pada akhirnya dia pun menyerah dan duduk lelah sambil menselonjorkan kakinya.
"Entah kenapa kenapa aku merasa ketidakberuntunganku makin lama makin bertambah. Aku berpikir bahwa aku sudah mulai terbiasa dengan semua kesialan ini, namun sepertinya aku salah. Harus sampai kapan aku menjalani hidup seperti ini?"
Dia adalah andrea. Seorang anak laki laki yang baru berusia 14. Dia tengah belajar untuk tahun kedua sekolah menengah pertama di kotanya. Untuk sekilas dia memang terlihat seperti murid kelas 2 biasa. Namun jika dilihat lebih cermat sorotan matanya memancarkan aura kedewasaan lebih dari anak seusianya.
"Apa mungkin benar kata kakek itu?"
Dulu saat andrea masih berumur 10 tahun. Dia pernah bertemu seorang kakek dengan pakaian serba putih. Andrea yang waktu itu masih sekolah dasar sedang menemani ibunya berbelanja di pasar. Saat itu andrea yang memang memiliki ketidakberuntungan sejak kecil terpisah dari ibunya dan terbawa oleh kerumunan orang yang sedang berbelanja. Andrea sejak kecil memang sudah mengalami banyak ketidakberuntungan, namun kejadian waktu itu sangat berbeda dari kejadian lainnya.
Andrea yang waktu itu masih terbilang kecil, tidak merasa panik ataupun takut, karena memang dulu andrea sudah pernah mengalami kejadian serupa. Di saat andrea sedang memikirkan cara untuk kembali ke ibunya, tiba tiba kerumunan orang yang sedang berbelanja di sekitar andrea pergi. Suasana di pasar yang tadinya di penuhi oleh pembeli berubah menjadi sunyi. Ketika andrea mulai menyadari ada hal yang salah, dia melihat ada seorang kakek dengan pakaian serba putih mendatanginya.
"Nak, ada apa? apa kamu tersesat?"
Kakek itu tersenyum dan bertanya kepada andrea. Bisa dilihat bahwa kakek itu tidak membawa barang bawaan apapun, meskipun dia sedang berada di pasar dimana tempat yang di datangi orang untuk berbelanja.
"Tidak kek. Saya cuma main main di sini. Saya akan kembali ke orang tua saya dulu."
Andrea sering di peringati ibunya untuk menghindari orang asing yang tiba tiba datang kepadanya. Ibunya sering bercerita tentang penculikan anak anak yang sering terjadi di zaman sekarang.
"Hahaha. Jangan khawatir aku tidak akan menculikmu. Aku hanya ingin membantumu."
Setelah mendengar jawaban dari andrea, kakek itu mulai tertawa dan menjawab dengan ramah. Namun jawaban dari kakek itu membuat andrea terkejut. Dia tidak berpikir bahwa kakek itu mengetahui apa yang sedang dipikirkan olehnya.
"Nak. Kamu memiliki takdir yang besar di tanganmu. Namun takdirmu itu juga bisa menjadi sebuah sebuah kutukan untukmu.
Bukankah kamu selalu merasa sial nak? Sejak kecil kamu selalu di ikuti oleh ketidakberuntungan kemanapun kamu pergi dan tahu kah kamu, semua ketidakberuntungan itu adalah sebab akibat dari takdirmu. Masalah satu dan yang lain akan selalu datang untuk menghampirimu. Mungkin sekarang masih belum seberapa, Namun ketidakberuntunganmu itu akan selalu tumbuh seiring berjalannya waktu."
"Apa yang..."
Hal yang di ucapkan oleh kakek itu sangat aneh dan terdengar gila. Dia tidak mungkin percaya akan semua hal aneh yang di ucapkan kakek itu, walaupun begitu ada suatu hal yang janggal dari perkataan si kakek.
"Tunggu dulu. B-bagaimana kamu bisa tahu kalau aku sejak kec....."
Sebelum andrea menyelesaikan ucapannya dia di hentikan oleh kakek itu.
"Biarkan aku menyelasikan perkataanku dulu. Aku tidak punya banyak waktu. Untuk sekarang kamu hanya perlu tahu. Meskipun kamu selalu di ikuti oleh ketidakberuntungan, namun itu bukan masalah yang besar, yang perlu kamu lakukan hanyalah melewatinya. Untuk melewati semua masalah yang akan kamu hadapi nanti, akan kuberi sedikit bantuan."
Andrea bingung untuk berkata apa. Semua kata yang di ucapkan kakek itu benar benar aneh dan konyol. Dia tidak tau harus percaya atau tidak. Meskipun andrea tidak ingin percaya, namun entah mengganggu dirinya. Entah bagaimana kakek itu tahu tentang hal yang membebaninya selama ini.
"Waktunya telah habis. Aku akan mengantarkanmu ke tempat ibumu"
"T-tunggu kek! Apa maksudmu melewatinya? dan bantuan apa yang kamu berikan?"
"Kamu akan tau sendiri jika saatnya telah tiba"
Setelah menjawab pertanyaannya dengan terburu buru, kakek itu menjentikan jarinya. Setelah mendengar suara *klik tiba tiba pandangan andrea berputar. Andrea pun bingung tentang apa yang telah terjadi, namun setelah beberapa saat pandangannya mulai berhenti. Suara pasar yang ramai mulai menyambutnya. Setelah itu andrea mulai melihat ke sektiarnya dan dia melihat ibunya sedang berbelanja tepat di depan dirinya. Andrea yang masih bingung dengan apa yang terjadi, mulai menyadari bahwa secara entah bagaimana andrea telah kembali keposisi awal sebelum dia berpisah dengan ibunya.
Jangan lupa komen ya.
Kasih tau aku kalo ada yang salah. Karena aku juga masih belajar.
Terima kasih.