Capítulo 119: SEBUAH ANCAMAN

"Aku rasa kau sudah melihat video tersebut," ucap David. "Dan kutebak kau tidak akan menontonnya sampai habis."

Kata- kata yang diucapkan David seperti sebuah sambaran petir bagi Axcel. Kemarahan dan rasa malunya akibat video dirinya yang baru saja dia lihat kini tergantikan dengan rasa takut.

Bahkan ketika dia berkata, suaranya gemetar. Entah itu karena rasa takutnya, ataupun rasa paniknya. Yang pasti, dia tidak menyukai video yang dia lihat ataupun telepon dari David ini.

"Apa… apa yang kau inginkan?" tanya Axcel. Dia benar- benar ingin segera mengakhiri panggilan telepon tersebut ataupun membanting ponselnya, sama seperti yang dilakukannya terhadap laptopnya.

Namun, sayang sekali hal tersebut tidak bisa dia lakukan, Axcel tidak tahu apa yang akan Ramon lakukan padanya apabila dia bersikap demikian.

"Mr. Tordoff tidak menginginkan apapun darimu." Balas suara dari ujung lain sambungan telepon tersebut. "Belum saatnya," tambah David dengan sebuah nada penuh arti.