"Oh... Jadi ini kelakuan asli calon ketua osis SMA Nusa harapan? . " kataku pada pria bertopi hitam dan berjaket biru dengan botol minuman keras berserakan dibawah tempat duduknya.
"Siapa sih loe?." tanya pria itu, sambil menghembuskan asap rokoknya didepan wajahku.
"Kenalin, nama gue ima cantika putri. Siswi SMA Nusa Harapan kelas 8 IPA satu." jawabku ketus.
"Oh... "Jawab pria itu singkat.
"Nama loe billy kan? Anak kelas 8 IPS 2?Calon ketua OSIS nomer urut 2?Gue bakal laporin loe ke pihak sekolah. " aku berbisik didekat telinga billy.
Aku menunjukkan foto yang telah kuambil disaat billy sedang merokok dan menenggak sebotol miras.
"Maksud loe apaan? Hah? . " tiba tiba billy menarik lenganku dan mencoba menempelkan ujung puntung rokok yang masih menyala itu diwajahku.
Aku mencoba berteriak. Namun malam itu sepi, hanya ada aku dan billy di gang itu. Seharusnya aku tidak usah menemui pria brengsek ini, ah menyebalkan.
"Hapus gak? Atau bakal gue rusak wajah loe?." Ancam billy sambil masih memegang erat lenganku.
"Dasar cowok kasar." pikirku.
Jujur aku takut, aku langsung menghapus foto itu. Disaat itu juga billy mendorongku ke jalan aspal.
"Awas aja ya loe, jangan pernah loe cerita ke siapapun ..hari ini gue masih baik. Besok sepulang sekolah gue tunggu loe di depan gerbang. " Billy membuang sisa puntung rokok itu tepat di sampingku dan sedikit mengenai rambutku.
Billy tertawa dan dengan senyum jahatnya pergi tanpa rasa bersalah.
"Aww sakit" aku meringis melihat goresan luka dilenganku, aku mencoba bangun .
Dengan langkah gontai aku melanjutkan perjalanan pulang, untungnya rumahku tidak jauh dari tempat itu.
Kantin sekolah.
"Ima.. Lengan loe kenapa? Loe habis jatuh? Dimana? . " teriak sisi sambil matanya sedikit melotot.
Tiba tiba billy bersama gengnya datang dan dengan santainya duduk tak jauh dariku.
"Gapapa kok si, ini kemarin habis dipalak preman. " Jawabku sambil mengunyah bakso.
"Hah? Preman? Terus premannya gimana? Kok loe bisa jatuh sih ? Kasar banget itu preman. " Celoteh itak sambil menyeruput es teh.
"Iya, emang kasar banget. Tau gak? Itu preman ngerokok sama minum alkohol juga. " aku sedikit berteriak dan melirik billy.
"Wahh ada billy.. kita besok harus pilih billy jadi ketua OSIS kita, Ganteng , Sering menang lomba, Pemain basket. Aahh idaman. " Sisi tersenyum sambil memandang billy.
"Kalau gue sih gabakal milih billy. Mendingan pilih nomer urut satu. " ucapku.
"Kenapaa im?. "Tanya ita.
"Emm. Tau gak ?ada loh orang yang keliatannya baik didepan kita, tapi ternyata dia buruk dibelakang kita. " Jawabku sambil menoleh ke arah billy.
Tiba tiba billy mendekat ke arahku dan menarik tanganku .
"Ikut gue." ucap billy sambil mengenggam tanganku dan menyeretku ke luar dari kantin.
"Maksud loe apa sih ?masih kurang semalem?. "Tanya billy.
"Loe tu ya bisanya cuman ngancem.Dasar cowok kasar." jawabku sewot.
"Apa? Kasar? . "
"Iya. Ternyata kamu tu kasar. Cuman disekolah aja kamu kelihatannya baik. Tapi diluar sekolah, kamu kasar perokok dan suka minum minum. " jawabku kesal.
"Sepulang sekolah, ikut gue. Bakal gue jelasin semuanya." Ucap billy yang kemudian pergi kekantin.
Sepulang sekolah.
Aku, ita dan sisi berjalan menuju gerbang sekolah. Tapi, ada billy menghadangku.
"Ikut gue. " kata billy Dihadapanku sambil tangan kanannya merogoh saku celananya dan tangan kirinya memegang gerbang.
"Ehh.. Kalian pacaran? ." celetuk sisi.
"Gak." jawabku dan billy berbarengan.
"Itak sisi kalian pulang duluan ya, aku ada urusan bentar sama billy. " ucapku sambil mengikuti billy berjalan.
Aku dan billy menuju parkiran.
"Nih, pakai helmnya. " billy menyodorkan helm bogo berwarna coklat.
"Loe mau ajak gue kemana sih?. "Tanyaku lirih.
Sekilas aku melihat billy memasukkan pisau ke dalam tasnya.
"Loe gak coba bunuh gue kan?. "
"Cerewet banget sih loe, kayak anak ayam kehilangan induknya." jawab billy sambil mengeluarkan celurit dari dalam tasnya.
"Billy, loe ngapain bawa celurit ke sekolah?. "
Dengan aneh, billy kembali memasukkan celurit itu ke dalam tasnya.
"Ayo naik." ucap billy
Aku dengan gemetaran menaiki motor billy dan memboncengnya. Jantungku berdegup kencang.
Pisau, celurit? Untuk apa?
"Jangan jangan billy mau bawa gue ke hutan terus ....?" pikiranku cemas, namun aku menepis. semua pikiran burukku itu.
Billy memacu motor KLXnya .
Keluar dari parkiran,semua cewek sekolah menengok ke arahku dan billy.
Mereka keheranan,karena baru pertama kali ini memang billy membonceng cewek disekolah.
Billy memacu motornya dengan cepat
"Pegangan." kata billy lembut
"Iyaaa." jawabku ketus sambil memegang pundak billy
" jangan pegang disitu, geli tau." ucap billy sambil menarik tanganku melingkar diperutnya.
"Gakpapa gue peluk? " tanyaku pada billy pelan.
"Gakpapa ..loe baper ya?. "Tanya billy sambil tertawa cekikikan.
"Apaan sih. Gak . " Jawabku sambil memukul helm billy pelan.
Billy menghentikan motornya .
"Turun woi. " teriak billy.
"Dasar cowok kasar. " ucapku sambil turun dari motor billy .
"Ikut gue. " billy menarik tangan ku dengan kasar
Aku dan billy berjalan menyusuri pinggiran danau.
"Duduk disini. " ucap billy.
"Ngapain loe ngajak gue kesini? Jangan jangan loe mau mutilasi gue terus buat ngilangin jejak, loe ceburin ke danau kan?. " ucapku sambil berlari menjauhi billy, namun billy kembali menarik tanganku.
"Kenapa pikiran loe negatif terus sih? Sini duduk aja. Dengerin gue ngomong. "ucap billy lembut sambil kembali duduk.
"Okey... Jadii mau ngomong apa? ." tanyaku pada billy.
"Gue minta maaf sama loe semalem, loe gak kenapa kenapa kan? . " Tanya billy sambil memandangku.
"Gak kenapa napa?coba deh loe liat nih lengan gue, luka. " ucapku sewot.
"Loe gak maafin gue?. "Tanya billy penuh harap.
"Gak." jawabku sewot sambil melempar batu kerikil ke danau.
"Okey, gue bakal lakuin apapun biar loe maafin gue." ucap billy sambil memegang tangan gue erat.
"Ehm.. Setiap hari loe harus jemput dan antar gue ke sekolah, gimana? . "Tanyaku pada billy.
"Hah? Oke. Tapi bantuin gue buat jadi ketua osis ya?. "
"Siapp, loe bawa celurit sama pisau ke sekolah buat apa? . "Tanyaku pada billy.
"Oooo ituu. Tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah gue mampir ke pasar buat beli pisau sama celurit titipannya mang ujang. " jawab billy sambil tertawa cekikikan.
Hari semakin sore. Billy mengantarku pulang ke rumah dengan aman.
Setiap hari billy menjemput dan mengantarku pulang sekolah. Kami semakin dekat dan akrab.
Akhirnya, billy terpilih menjadi ketua OSIS. Billy menjadi cowok paling populer disekolah .
Hari itu hari senin, disaat jam istirahat. Billy menyuruhku untuk pergi ke lapangan sekolah. Aku menurutinya, namun yang kudapati lapangan sekolah sepi tak ada orang.
Tiba tiba aku mendengar suara lembut seseorang memanggil namaku dari belakang.
"Billy? "Aku menoleh.