Dita terdiam, matanya memandang ke arah cermin dimana pantulan dirinya terlihat dengan jelas. Dengan seragam olahraga khas sekolahnya sambil menenteng tas samping, ia meyakinkan dirinya sendiri.
"Yang lama biarlah jadi masa lalu. Sekarang, lo harus menatap lurus ke depan. Lo pasti bisa, Anindita Keisha Zahra."
Suara pintu yang sedang dibuka membuat Dita memalingkan pandangannya dari cermin menuju ke arah sumber suara. Seorang gadis dengan seragam olahraga yang sama muncul dari balik pintu, dengan rambut diikat hampir semuanya ke belakang menyisakan poni yang menutupi keningnya, gadis itu memasang wajah cemberut pada Dita. "Dit, ayo! Dave udah nungguin."
Dita mengangguk pelan dan langsung berjalan keluar kamar mengikuti Jean, si gadis yang tadi mengomel dari arah pintu.