"Tidak masalah pa Ana lebih senang jika surat ini cepat jadi," ucap Ana yang tidak tau kenapa hatinya sedikit bimbang.
"Hem.. baiklah. Segera kamu tanda tangani setelah itu kamu serahkan kembali pada papa," ucap papa Eric kepada menantunya itu.
Setelah itu pergilah Papa Eric dari kamar Ana dan langsung menuju kearah kamarnya yang tidak jauh dari kamar Ana.
Ana kembali menutup pintu kamarnya. Lalu ia melihat kertas yang ada di tangannya itu.
Pasti semua orang bisa menebak bahwa kertas yang berada ditangan Ana itu adalah sebuah kertas pengajuan perceraian.
"Pernikahan Ana dan Alex terdaftar di Indonesia. Sejak awal Alex terdaftar sebagai orang negara Indonesia,"
Alex memilih menjadi warga negara indonesia sebab ia membangun perusahaan di Indonesia.
Dengan air mata yang jatuh Ana membumbui tanda tangan disurat yang ada di depannya itu.
Sangat perih Ana merasakan dadanya yang sesak seperti orang sakit sesak. Ia menahan tangisnya itu agar tidak keluar dari kedua matanya.