Tok tok tok
Bunyi pintu terketuk menghentikan tangisan Dewa, ia berusaha menghilangkan semua air mata yang membasahi kedua mata dan pipinya. Bahkan ia menyempatkan menuju wastafel yang ada di dalam ruangannya untuk membasuh mukanya.
Dewa menekan tombol disebuah benda kecil yang ia letakkan di atas meja untuk membuka pintu ruangannya.
"Masuk!"
"Selamat pagi pak?"
"Iya, ada apa?"
"Ada sebuah surat dan berkas yang pak Dito titipkan untuk bapak" ucap sang sekretaris sambil memberikan tumpukan amplop ke Dewa.
"Dito? Kapan dia kasih ke kamu?"
"Iya pak, tadi sekitar jam 7 pagi pak."
"Oh, oke. Terima kasih."
"Sama-sama pak, saya permisi pak?"
"Iya."
Sekeluarnya sang sekretaris, Dewa langsung membuka satu amplop yang terletak paling atas. Sebuah amplop panjang berwarna putih bersih tanpa ada tulisan di kedua sisinya.
Juna atau Dewa?