Malam ini, pikiran Ara penuh. Penuh dengan rasa ketakutan, dan penuh dengan rasa penasaran. Ketakutan, karna Ara tak bisa membayangkan, jika senyum seringai yang sering hadir di mimpinya, benar-benar ada di dunia nyata. Dan penasaran, penasaran tentang siapa gadis kecil itu, sebenarnya.
Malam ini, Sammy menawarkan diri, untuk menemani Ara. Tapi Ara menolak, ia tak ingin terlalu bergantung dengan Sammy. Ia tak ingin, menjadi beban untuk Sammy. Sudah cukup Ara selalu merepotkan Sammy, bahkan untuk hal-hal kecil pun, Sammy selalu ikut andil.
Langit-langit kamar sudah tak mampu Ara lihat, karna Ara mematikan semua sumber cahaya di dalam apartemennya. Ara ingin berada di kegelapan, kegelapan yang mungkin bisa membantunya bersembunyi.