Semenjak kejadian dimana kebohongan Aldera dan Sharon terbongkar, Van tak pernah memunculkan batang hidungnya lagi dihadapan mereka berdua. Bahkan laki-laki itu berpindah tempat duduk seolah Sahabatnya itu benar-benar ingin menghindarinya.
Tentu saja hal itu membuat Sharon tak nyaman. Baiklah, ia menyerah. Hari ini dirinya akan mendatangi Sahabatnya itu untuk menyelesaikan semuanya.
"Gue harus jelasin semuanya ke Van!" gumamnya meyakinkan dirinya sendiri.
Sharon bergegas keluar kamar dengan menenteng kunci mobil dan ponsel yang berada digenggamannya. Tak sengaja dirinya berpapasan dengan San yang kini tengah menatapnya sinis.
Kini Van sedang memainkan gitarnya yang sudah lama tak ia gunakan, entah kenapa hatinya mendadak sakit setelah mendengar sebuah potongan nada yang dirinya petik saat ini.
"Siapa lo sebenarnya?" tanyanya dalam hati. Ia berucap dengan mata yang terpejam.
Selamat Pagi
Seperti biasa tinggalkan jejak setelah selesai membaca dan hargai karya author dengan cara membeli sebagai bentuk dukungan kalian.
Oh iya, gimana menurut kalian dengan chapter yang satu ini?