"Saya ingin anda menceraikan nyonya Wulan dan membiarkan dia pergi dari istana terkutuk ini." cipto terbelalak mendengarnya. Matanya melotot lebar tak habis pikir dengan ucapan seorang pelayan.
"Apa kau bilang? Beraninya kau mengatakan hal seperti itu. Hal itu tak akan pernah terjadi. Dia adalah istriku mau aku apakan dia, itu bukan urusanmu. Siapa kau memintaku menceraikan istriku?" cipto mulai emosi. Tak pernah ada yang berani berkata seperti ini kepadanya sebelumnya.
"Tapi aku jamin jika hal ini sangat menarik bagi anda dan pasti akan menjadi hal yang sangat penting bagi anda." Fatimah kini bagaikan sudah kehilangan urat malu dan urat takutnya. Ia siap jika memang malam ini juga ia akan mati di tangan Cipto karna membuatnya kesal.
"Fatimah.. jangan kau sulut emosiku!!" cipto mulai mengangkat senjatanya kearah fatimah. Nmahn wanita itu tak bergeming.