"Alyosha, kau dengar aku?"
'Ya, aku dengar. Jadi begini saja, kau cari tahu keberadaan Ryou sekarang. Aku akan lebih cepat menyelesaikan urusan penyerangan ini. Aleeza tidak main-main dengan perbuatannya, dia memang ingin menghancurkan aku dari dalam dan luar. Dia benar-benar licik.' Alyosha meletakkan gelas susu miliknya dengan kasar.
"Baiklah, aku juga akan mengirimkan anak buah ku lagi. Soal Ryou, kau tenang saja. Aku akan mencari tahu."
Sambungan telepon terputus, Alyosha kembali bersandar di sofa. Memang terlihat aneh karena di saat penyerangan tengah terjadi, Alyosha masih duduk santai di sofa.
Tapi ini bukan di zaman dinasti atau zaman kerajaan kuno yang mengharuskan sang raja untuk ikut berperang. Alyosha mengandalkan bawahannya untuk penyerangan dalam skala besar. Terkecuali dia hendak melakukan penyerangan khusus.